PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Rabu, 10 Agustus 2011

KONSEP KELUARGA BERENCANA (KB) DAN KONTRASEPSI

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP KELUARGA BERENCANA (KB) DAN KONTRASEPSI

PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
  • Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan atau mengatur interval diantara kehamilan. (Hartanto, 2007 : 27).
  • Program keluarga berencana ini memilik visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Guna mewujudkan visi tersebut ada enam prioritas misi utama yang akan dilaksanakan yaitu :
  1. Pemberdayaan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas
  2. Menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan keluarga
  3. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
  4. Meningkatkan promosi, perlindungan danupaya mewujudkan hak-hak reproduksi
  5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui program keluarga berencana.
  6. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan lanjut usia. (Sarwono, 2005).

PENGERTIAN KONTRASEPSI
  • Kontrasepsi berawal dari kata control berarti mencegah atau melawan sedangkan kontasepsi adalah pertemuan antra sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan .jadi kontasepsi adalah menghindari atau mencerah terjadi kehamilan sebagai akibat pertemuan antar sel yang matang dengan sel sperma .(Fitria 2008)
1. Syarat –syarat kontrasepsi.
  1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya .
  2. Lama kerja dapat di atur menurut keinginan .
  3. Efek samping yang merugikan tidak ada atau minimal.
  4. Harganya dapat dijangkau masyarat .
  5. Cara pengguanggu sederhana .
  6. Tidak mengganggu hubungan suami istri.
  7. Tidak memerlukan control yang ketat selama pemakaian. Sumber (Hatanto,2007)

2. Macam metode atau Cara Kontrasepsi 

a.Metode Kontrasepsi Sederhana

1). Tanpa alat atau obat , antara lain :
  1. Metode kalender (pantangan berkala)
  2. Metode lender servik
  3. Metode suhu basal
  4. Coitus interutus (senggama terputus )
  5. Metode simpto-therma

2). Dengan alat atau obat ,antara lain
  1. Mekanisme (barrier)
  2. Kondom
  3. Introvagina wanita antara lain :diafragma ,spons dan kap servix .
  4. Kimiawi dengan spermisid antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vagina jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

b. Metode Konrasepsi efektif (MKE)
  1. Kontrasepsi hormonal: a)KB pil ,antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil , Morning after , b)KB Sutik : Depo Provera , cylofem ,Norigest
  2. Implan /AKBK.
  3. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

c. Metode Konrasepsi Mantap
  1. Metode Operatif pria (MOP / Vasektomi )
  2. Metode operatif wanita (MOW/ Tubektomi). Sumber : ( Hartanto,2007:42)

3.Tujuan dari pengguan alat kontrasepsi adalah :
  • Menunda kehamilan. Di tunjukkan untuk PUS yang berusia < 20tahun 
  • Menjarangkan kehamilan /mengatur kehamilan Masa saat istri berusia antara 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun mengakhiri kehamilan 
  • Saat istri berusia > 30tahun, terutama > 35 tahun ,sebagai mengakhiri kesuburan setelah mempunyai2 orang anak (Hartanto,2007:30)

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
  2. Depkes, RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta : di akses 18 Mei 2011.
  3. Erfandi. (2008). Metode AKDR/IUD. diakses 20 Mei 2011. From http://puskesmas-oke.Blogspot.com
  4. Handayani, S (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihana.
  5. Hartanto, H. (2007). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Sinar Harapan.
  6. Mansjoer Arif. (2009). Kapita Selekta Kedokteran I. Jakarta: Media Ausculapieus.
  7. Mubarok. Wahid Iqbal. (2007). Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha ilmu.
  8. Mubarak, Wahit Iqbal.2007.Promosi Kesehatan.Jogjakarta:Graha Ilmu
  9. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk.2007.Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan aplikasi.Jakarta:Salemba Medika
  10. Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
  11. Notoatmodjo, S. 2007.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
  12. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
  13. Nursalam, (2008) .Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
  14. Suyanto. S. Kp. M. kep. ( 2009 ). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta :
  15. Saifudin Abdul Bari. (2006). Buku acuan Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  16. Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  17. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Jogjakarta: Graha Ilmu
  18. Setya Arum, Dyah N. (2009). Panduan Lengkap Pelayanan KB terkini. Jogjakarta : Nuha Medika.
  19. Suyanto dan Ummi Salamah.2009.Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta:Mitra Cendekia
  20. Varney, Helen. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 volume 1. jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar