PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN MANUSIA
2.4.1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses terjadinya kenaikan produk
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan
tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil.
Definisi pertumbuhan ekonomi
yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output
perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan
output riil per orang.
Menurut Schumpeter, pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin
banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi
masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” dalam produksi itu sendiri.
Simon Kuznets mendefenisikan
pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan
barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, dimana pertumbuhan
kemampuan ini berdasarkan kepada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta
penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.
2.4.2. Hubungan Pertumbuhan
Ekonomi dengan Pembangunan Manusia
Dalam
literatur-literatur konvensional tentang teori ekonomi modern,
demokrasi dianggap sebagai barang mewah. Tuntutan akan meningkat seiring dengan
peningkatan pendapatan per kapita. Hipotesis yang berkaitan dengan ini adalah
hipotesis pilihan yang tidak menyenangkan (cruel choice) antara dua
demokrasi dan disiplin. Karena demokrasi pada tahap awal pembangunan tidak
terlalu bersahabat dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, maka yang dibutuhkan
oleh suatu negara adalah disiplin. Teori Konvensional yang lain adalah
hipotesis tetesan ke bawah (trickle down) yang berpendapat bahwa
pertumbuhan ekonomi yang cepat akan memberi
sumbangan pada pembangunan manusia. Jika pembangunan meningkat, maka masyarakat
dapat membelanjakan lebih banyak untuk pembangunan manusia. Berdasarkan kedua
hipotesa tersebut, hubungan antara pembangunan manusia, demokrasi dan
pertumbuhan ekonomi merupakan satu garis linear satu arah, dimana pertumbuhan
ekonomi menjadi penggeraknya. Namun bukti-bukti mengenai kebenaran hipotesa cruel
choice dan trickle down tidak terlalu meyakinkan. Jika digambar
kedalam suatu diagram, bentuk hubungan ini seperti pada gambar 2.2.
Gambar
2.2.
Hubungan
Antara Pembangunan Manusia, Demokrasi dan
Pertumbuhan
Model pertumbuhan
endogenus (dari dalam) memberikan suatu kerangka alternative untuk mempelajari
hubungan antara pembangunan manusia, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi. Teori
ini menyatakan bahwa perbaikan dalam tingkat kematian bayi, dan pencapaian
pendidikan dasar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi pada gilirannya akan secara substansial meningkatkan
peluang bahwa dari waktu ke waktu lembaga-lembaga politik akan menjadi lebih
demokratis. Studi lintas negara yang dilakukan oleh Barro menemukan adanya
hubungan kausal antara kematian bayi dan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi
yang juga mengikuti teori modal manusia atau human capital theory.
Dengan membangun
hubungan tersebut, Barro secara efektif menolak hipotesa trickle down yang
menyatakan bahwa pembangunan manusia yang tinggi hanya dapat dicapai melalui
pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian, dalam kerangka ini, demokrasi masih
dianggap sebagai barang mewah, dengan implikasi bahwa negara-negara miskin
tinggi dapat (atau mungkin seharusnya tidak) berdemokrasi. Kerangka
Barro digambarkan dalam gambar 2.3.
Gambar 2.3.
Kerangka Barro
Bhalla memperkenalkan
perspektif lain dalam perdebatan ini. Ia menemukan adanya pengaruh positif dari
demokrasi cenderung untuk melindungi hak milik dan kontrak yang penting
artinya bagi berfungsinya ekonomi pasar dengan baik, yang memerlukan dukungan
dari sektor swasta. Walaupun Bhalla tidak secara langsung meneliti hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia, dengan membalik hubungan
kausalitasnya, temuannya secara tidak langsung membawa pada pendekatan trickle
down terhadap pembangunan.
Gambar 2.4.
Pendekatan Trickle Down
terhadap Pembangunan
Laporan pembangunan
manusia untuk Indonesia ini menunjukan argument bahwa pembangunan manusia
merupakan unsur terpenting bagi konsolidasi demokrasi. Fakta-fakta dan
argument-argument yang dijabarkan dalam tinjauan teoritis ini memungkinkan kita
untuk melengkapi hubungan antara pembangunan manusia, demokrasi dan pertumbuhan
ekonomi, dimana ketiga variabel berinteraksi satu sama lainnya untuk
menghasilkan segitiga kebaikan (virtous triangle).
Gambar
2.5.
Virtous Triangle
Dalam segitiga kebaikan
ini, pembangunan manusia secara positif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui demokrasi. Efek langsung dari
pembangunan manusia terhadap pembangunan mengikuti teori modal manusia dan
model pertumbuhan endogenous yang banyak ditemukan dalam berbagai literatur
empiris. Penelitian Bank Dunia dan Bank Pembangunan
Asia menemukan bahwa melek huruf yang tinggi, angka kematian bayi yang rendah,
ketidakmerataan dan kemiskinan yang rendah memberikan kontribusi positif pada
pertumbuhan ekonomi yang cepat di Asia Timur dan Tenggara.
REFERENSI:
Bapeda Pemkab Jombang, 2012, Penyusunan Indeks
Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar