PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Selasa, 19 Oktober 2010

PATOFISIOLOGI DARAH 1

Dr. Suparyanto, M.Kes

PATOFISIOLOGI DARAH 1

DARAH
  • Darah merupakan CES, sebagai medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna
  • Darah terdiri komponen sel dan cairan
  • Cairan darah disebut plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat
  • Fungsi plasma sebagai medium transport

KOMPONEN PLASMA DARAH
  • Protein: albumin, globulin,
  • Faktor pembekuan: fibrinogen, trombin
  • Enzim, hormon
  • Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa
  • Unsur anorganik: mineral

KOMPONEN SEL DARAH
  1. Eritrosit: transport O2 dan CO2
  2. Leukosit: imunitas (fagositosis)
  3. Trombosit: hemostasis (pembekuan)

HEMATOPOIESIS
  • Hematopoiesis: proses pembentukan dan pematangan sel darah
  • Induk sel darah: sel pluripoten
  • Proeritroblas → calon eritosit
  • Megakarioblast → calon trombosit
  • Monoblas → calon monosit
  • Meiloblas → calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
  • Limfoblas → calon leukosit B dan T
  • Sel pluripoten → proeritroblas → normoblas basofilik → normoblas polikromatofilik → normoblas ortokromatik → retikulosit →eritrosit
  • Sel pluripoten → megakarioblas → promegakariosit →megakariosit → trombosit
  • Sel pluripoten → promonosit → monosit
  • Sel pluripoten → meioblas → promeilosit → pecah jadi 3 macam sel
  • Promeilosit → meilosit eosinofilik → eosinofil
  • Promeilosit → meilosit neutrofilik → metameilosit neutrofilik →neutrofil batang → neutrofil segmen
  • Promeilosit → meilosit basofilik → basofil
  • Sel pluripoten → limfoblas → prolimfosit → pecah jadi 2 macam sel
  • Prolimfosit → bursa ekuivalen → limfosit B → sel plasma
  • Prolimfosit → timus → limfosit T

PEMERIKSAAN DARAH
Hitung sel darah
  • Eritrosit: 3,6 –5,4 juta /mm3. (polisitemia → diatas normal, anemia → dibawah normal)
  • Leukosit: 5.000 – 10.000 /mm3, (lekositosis → diatas normal, lekositopenia →dibawah normal)
  • Trombosit: 150.000 – 350.000 /mm3 (trombositosis → diatas normal, trombositopenia →dibawah normal)

MORFOLOGI SEL DARAH
  • Anisositosis → menyatakan variasi ukuran sel yang abnormal
  • Poikilositosis → variasi bentuk sel yang abnormal
  • Polikromasia → eritrosit yang memiliki distribusi warna yang berbeda
  • Normokromia → warna normal, mencerminkan kadar Hb yang normal dalam eritrosit
  • Hipokromia → warna pucat, anemia

HEMOGLOBIN
  • Zat warna darah (dalam eritrosit)
  • Jumlah normal laki-laki : 13,5 – 17,5 g/dl, sedang pada wanita : 12 – 16 g/dl
  • Jumlah kurang dari normal: anemia
Macam hemoglobin:
  1. HbA: hemoglobin dewasa normal
  2. HbF: hemoglobin fetal
  3. HbS: hemoglobin sel sabit
  4. Hb: hemoglobin Memphis

PEMERIKSAAN DARAH
  • Hematokrit / volume packed sel: volume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit
  • Normositik: ukuran sel normal
  • Mikrositik: ukuran sel kecil
  • Makrositik: ukuran sel besar
  • Hitung retikulosit: mencerminkan aktifitas sumsum tulang
  • Retikulosit: eritrosit imatur
  • Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang: untuk memperkirakan dosis kemoterapi dan terapi radiasi pada penderita keganasan hematologik
  • Analisis sitogenetik perlu untuk diagnosis, pengobatan, respon pengobatan dan potensi remisi (penyembuhan)

ERITROSIT
  • Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis.
  • Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter.
  • Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin (dibuat ginjal)
  • Umur eritrosit kira-kira 120 hari

GANGGUAN ERITROSIT
  • Anemia: jumlah kurang dari normal
  • Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
  • Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
  • Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard, dispnea, kelelahan

MACAM ANEMIA (KLASIFIKASI MORFOLOGIK)
  • Anemia normokromik normositik → warna normal (Hb), bentuk normal
  • Causa: kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis (infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, metastase pd sumsum tulang)
  • Anemia normokromik makrositik → warna normal (Hb), bentuk besar
  • Penyebab : defisiensi vit B12, asam folat, kemoterapi kanker
  • Anemia hipokromik mikrositik: warna kurang (Hb), bentuk kecil
  • Causa: defisiensi besi, sideroblastik (siderosit: eritosit muda pada sumsum tulang), kehilangan darah banyak, thalasemia (gangguan sintesa globin)
  • Peningkatan hilangnya eritrosit
  1. Perdarahan → trauma, ulkus, polip, keganasan, hemoroid, menstruasi
  2. Penghancuran eritrosit (hemolisis) → anemia sel sabit, thalasemia (gangguan sintesis globin), sferositosis (gangguan membran eritrosit), defisiensi enzim (G6PD, piruvatkinase), transfusi, malaria, hipersplenisme, luka bakar, katup jantung buatan
  • Gangguan produksi eritrosit (diseritropoiesis)
  1. Keganasan: metatastik, leukemia, limfoma, meiloma multiple, reaksi obat, zat kimia toksik, radiasi
  2. Penyakit kronis: ginjal, hati, infeksi, defisiensi endokrin, defisiensi vit B12, asam folat, vit C, besi

ANEMIA APLASTIK
  • Anemia aplastik → gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi
  • Mengancam jiwa
  • Causa: kongenital, idiopatik, virus
  • Pansitopenia
  • Eritrosit normokromik normositik

Gejala:
  • Anemia: lelah, lemah, nafas pendek
  • Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit), epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf
  • Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur)
Pengobatan:
  • Transplantasi sumsum tulang

ANEMIA DEFISIENSI BESI
  • Morfologis: mikrositik hipokromik
  • Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi (gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus, hemoroid)
  • Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis
  • Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa

ANEMIA MEGALOBLASTIK
  • Morfologis: makrositik normokromik
  • Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
  • Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
  • Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
  • Pengobatan: asupan asam folat

ANEMIA SEL SABIT
  • Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) → penyakit genetik autosom resesif
  • Anemia hemolitik kongenital
  • Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki), takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis
  • Pengobatan: pencegahan dan simtomatis

POLISITEMIA
  • Polisitemia → kelebihan eritrosit
  • Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif → yaitu sel induk pluripoten abnormal
  • Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang (mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi normal

REFERENSI
  • Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6











1 komentar: