Dr. Suparyanto, M.Kes
PATOFISIOLOGI DARAH 1
DARAH
- Darah merupakan CES, sebagai medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna
- Darah terdiri komponen sel dan cairan
- Cairan darah disebut plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat
- Fungsi plasma sebagai medium transport
KOMPONEN PLASMA DARAH
- Protein: albumin, globulin,
- Faktor pembekuan: fibrinogen, trombin
- Enzim, hormon
- Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa
- Unsur anorganik: mineral
KOMPONEN SEL DARAH
- Eritrosit: transport O2 dan CO2
- Leukosit: imunitas (fagositosis)
- Trombosit: hemostasis (pembekuan)
HEMATOPOIESIS
- Hematopoiesis: proses pembentukan dan pematangan sel darah
- Induk sel darah: sel pluripoten
- Proeritroblas → calon eritosit
- Megakarioblast → calon trombosit
- Monoblas → calon monosit
- Meiloblas → calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
- Limfoblas → calon leukosit B dan T
- Sel pluripoten → proeritroblas → normoblas basofilik → normoblas polikromatofilik → normoblas ortokromatik → retikulosit →eritrosit
- Sel pluripoten → megakarioblas → promegakariosit →megakariosit → trombosit
- Sel pluripoten → promonosit → monosit
- Sel pluripoten → meioblas → promeilosit → pecah jadi 3 macam sel
- Promeilosit → meilosit eosinofilik → eosinofil
- Promeilosit → meilosit neutrofilik → metameilosit neutrofilik →neutrofil batang → neutrofil segmen
- Promeilosit → meilosit basofilik → basofil
- Sel pluripoten → limfoblas → prolimfosit → pecah jadi 2 macam sel
- Prolimfosit → bursa ekuivalen → limfosit B → sel plasma
- Prolimfosit → timus → limfosit T
PEMERIKSAAN DARAH
Hitung sel darah
- Eritrosit: 3,6 –5,4 juta /mm3. (polisitemia → diatas normal, anemia → dibawah normal)
- Leukosit: 5.000 – 10.000 /mm3, (lekositosis → diatas normal, lekositopenia →dibawah normal)
- Trombosit: 150.000 – 350.000 /mm3 (trombositosis → diatas normal, trombositopenia →dibawah normal)
MORFOLOGI SEL DARAH
- Anisositosis → menyatakan variasi ukuran sel yang abnormal
- Poikilositosis → variasi bentuk sel yang abnormal
- Polikromasia → eritrosit yang memiliki distribusi warna yang berbeda
- Normokromia → warna normal, mencerminkan kadar Hb yang normal dalam eritrosit
- Hipokromia → warna pucat, anemia
HEMOGLOBIN
- Zat warna darah (dalam eritrosit)
- Jumlah normal laki-laki : 13,5 – 17,5 g/dl, sedang pada wanita : 12 – 16 g/dl
- Jumlah kurang dari normal: anemia
Macam hemoglobin:
- HbA: hemoglobin dewasa normal
- HbF: hemoglobin fetal
- HbS: hemoglobin sel sabit
- Hb: hemoglobin Memphis
PEMERIKSAAN DARAH
- Hematokrit / volume packed sel: volume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit
- Normositik: ukuran sel normal
- Mikrositik: ukuran sel kecil
- Makrositik: ukuran sel besar
- Hitung retikulosit: mencerminkan aktifitas sumsum tulang
- Retikulosit: eritrosit imatur
- Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang: untuk memperkirakan dosis kemoterapi dan terapi radiasi pada penderita keganasan hematologik
- Analisis sitogenetik perlu untuk diagnosis, pengobatan, respon pengobatan dan potensi remisi (penyembuhan)
ERITROSIT
- Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis.
- Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter.
- Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin (dibuat ginjal)
- Umur eritrosit kira-kira 120 hari
GANGGUAN ERITROSIT
- Anemia: jumlah kurang dari normal
- Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
- Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
- Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard, dispnea, kelelahan
MACAM ANEMIA (KLASIFIKASI MORFOLOGIK)
- Anemia normokromik normositik → warna normal (Hb), bentuk normal
- Causa: kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis (infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, metastase pd sumsum tulang)
- Anemia normokromik makrositik → warna normal (Hb), bentuk besar
- Penyebab : defisiensi vit B12, asam folat, kemoterapi kanker
- Anemia hipokromik mikrositik: warna kurang (Hb), bentuk kecil
- Causa: defisiensi besi, sideroblastik (siderosit: eritosit muda pada sumsum tulang), kehilangan darah banyak, thalasemia (gangguan sintesa globin)
- Peningkatan hilangnya eritrosit
- Perdarahan → trauma, ulkus, polip, keganasan, hemoroid, menstruasi
- Penghancuran eritrosit (hemolisis) → anemia sel sabit, thalasemia (gangguan sintesis globin), sferositosis (gangguan membran eritrosit), defisiensi enzim (G6PD, piruvatkinase), transfusi, malaria, hipersplenisme, luka bakar, katup jantung buatan
- Gangguan produksi eritrosit (diseritropoiesis)
- Keganasan: metatastik, leukemia, limfoma, meiloma multiple, reaksi obat, zat kimia toksik, radiasi
- Penyakit kronis: ginjal, hati, infeksi, defisiensi endokrin, defisiensi vit B12, asam folat, vit C, besi
ANEMIA APLASTIK
- Anemia aplastik → gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi
- Mengancam jiwa
- Causa: kongenital, idiopatik, virus
- Pansitopenia
- Eritrosit normokromik normositik
Gejala:
- Anemia: lelah, lemah, nafas pendek
- Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit), epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf
- Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur)
Pengobatan:
- Transplantasi sumsum tulang
ANEMIA DEFISIENSI BESI
- Morfologis: mikrositik hipokromik
- Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi (gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus, hemoroid)
- Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis
- Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa
ANEMIA MEGALOBLASTIK
- Morfologis: makrositik normokromik
- Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
- Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
- Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
- Pengobatan: asupan asam folat
ANEMIA SEL SABIT
- Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) → penyakit genetik autosom resesif
- Anemia hemolitik kongenital
- Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki), takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis
- Pengobatan: pencegahan dan simtomatis
POLISITEMIA
- Polisitemia → kelebihan eritrosit
- Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif → yaitu sel induk pluripoten abnormal
- Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang (mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi normal
REFERENSI
- Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus