BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sering kali kita mendengar sebagian orang, saudara
atau bahkan kita sendiri, sulit menghentikan kebiasaan merokok. Alasannya,
merokok memberikan kenikmatan, bahkan manfaat tersendiri bagi penggemarnya
sehingga berat rasanya untuk ditinggalkan.
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan
akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan
perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum maupun
di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai orang yang
sedang merokok. Bahkan bila orang merokok di sebelah ibu yang sedang
menggendong bayi sekalipun orang tersebut tetap tenang menghembuskan asap
rokoknya dan biasanya orang-orang yang ada disekelilingnya seringkali tidak peduli.
1.2 Masalah
Supaya makalah
ini tidak menyimpang dari tema, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut
:
- Apa sajakah faktor-faktor seseorang itu merokok ?
- Apa bahaya merokok bagi kesehatan ?
- Apa sajakah upaya yang dilakukan dan bagaimana cara pencegahannya ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Penyusunan makalah ini secara
umum untuk memperoleh pengetahuan tentang merokok dan bahaya-bahayanya serta
bagaimana cara pencegahannya.
1.3.2
Tujuan Khusus
Selain mempunyai Tujuan umum, penyusunan makalah ini
juga mempunyai Tujuan khusus yaitu sebagai berikut :
a.
Kita dapat mengetahui apa sajakah bahaya-bahaya merokok
dan bagaimanakah upaya pencegahannya
b.
Guna memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Sosial Politik”
1.4 Manfaat
Melalui makalah ini diharapkan dapat memperoleh
manfaat yaitu :
a.
Makin bertambahnya pengetahuan tentang merokok
b.
Memperkaya wawasan tentang bahaya-bahaya yang
ditimbulkan oleh rokok
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Penyakit yang dapat dipicu oleh rokok antara lain penyakit kanker (paru-paru, tenggorokan, pita suara, lambung), penyakit jantung koroner, bronchitis, emfisema (melebarnya gelembung paru-paru), hipertensi yang bisa menyebabkan stroke, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesuburan pria maupun wanita.
(pikas, bkkbn.
Go.id/gema pria / article-detail.php)
- Meski semua orang tahu akan bahaya akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
(www. E-psikologi.com/remaja/050602.htm)
- Menurut sejarah, bahan dasar rokok yaitu tembakau memang digunakan sebagai alat, Christoper Columbus, penjelajah dan penemu benua Amerika, dalam jurnalnya mencatat bahwa tembakau pertama kali digunakan oleh penduduk asli Amerika sebagai obat
(www.media
sehat.com/serba 04 php)
- Ada yang aneh dengan remaja ini Ketika berbicara rokok. Jika bangsa-bangsa lain menunjukkan trend menurun konsumsinya pada rokok, Indonesia justru memperhatikan kenaikan.
(www.sinar harapan.co.id/berita/0609/15/OPI
01.htm)
- Merokok merupakan salah satu masalah remaja yang penyelesaian tidak mudah dipecahkan oleh remaja.
(Purwoko. Yudho, 2002)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Asal Mula Rokok
Menurt sejarahnya, bahan dasar rokok yaitu tembakau,
memang digunakan sebagai obat. Christoper, penjelajah dan penemu benua Amerika,
dalam jurnalnya mencatat bahwa tembakau pertama kali digunakan oleh penduduk
asli Amerika Selatan untuk pengobatan.
Soal manfaat positif rokok bagi para perokok ini juga
diakui dokter spesialis paru-paru, Dr. Pradjna Paramita, Sp.P. menurut dokter
yang juga aktivis Yayasan Asma Jakarta ini, memang banyak perokok yang
merasakan peningkatan konsentrasi, mood, kemampuan belajar, mengurangi stress
dan lelah, serta kemampuan memecahkan masalah saat menghisap sebatang rokok.
Namun nikotin halnya obat doping pada umumnya,
sebenarnya juga zat kimia beracun, bahkan sangat beracun. Dosis 60 mg pada
orang dewasa dapat memastikan karena menyebabkan kegagalan pernafasan. Tapi
pada rokok masalah utamanya bukan nikotin, karena dosisnya sudah dibuat mungkin
untuk sekedar menciptakan efek
ketagihan.
Rokok bagaikan pabrik kimia. Tar merupakan kumpulan
dari ribuan macam bahan kimia, diantaranya CO, nitrogen, sianida, hydrogen,
ammonia, asetilen, benzaldehida, benzene, methanol dll, yang bisa mengganggu
kesehatan. Sebatang rokok mengandung 3-6 % CO yang kalau masuk kedalam
peredaran darah akan mengurangi kemampuan hemoglobin darah untuk mengikat
oksigen. Kadar CO perokok berat bisa mencapai 5% dan dapat
mengganggu kesehatan.
3.2 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Seseorang
Merokok
1.
Pengaruh Orang Tua
Salah satu
temuan tentang perokok adalah bahwa seseorang yang berasal dari rumah tangga
yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya
dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok
disbanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar Psikologi, 1999: 2974)
2.
Pengaruh Teman
Berbagai fakta
mengungkapkan bahwa semakin banyak seseorang yang merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya
3.
Pengaruh Kepribadian
Orang mencoba
merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit
fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.
4.
Pengaruh Iklan
Melihat iklan di
media massa dan
elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambung kejahatan
atau glamour.
3.3 Bahan Rokok
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi
kesehatan. Tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk
menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk
kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang
bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum Republika, Selasa 26 Maret
2002: 19). Racun dan karsinogen yang timbul
akibat pembakaran tembakau dapat membuat terjadinya kanker. Pada awalnya
rokok mengandung 20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk kedalam
sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki
waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.
Nikotin itu diterima oleh reseptor asetikolin nikotin
yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergic. Pada jalur
imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik.
Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang,
dan mampu menekan rasa lapar. Sementara jalur adrenergic, zat ini akan mengaktifkan
sistem adrenergic pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotonin.
Meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus
keinginan mencari rokok lagi. (Agnes
Tineka, Kompas Minggu 5 Mei 2002: 22). Hal inilah yang menyebabkan perokok
sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin.
Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.
Efek dari rokok / tembakau memberi stimulasi depresi
ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan
fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah
rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap begitu
Gawat.
Ancaman rokok bagi kesuburan dan potensi seksual kaum
pria agaknya cukup efektif karena terbukti meresahkan pria perokok. Para pria yang merasa gundah akan berkurangnya kesuburan
dan potensial seksual mereka akan berpikir dua kali untuk melanjutkan
kebiasaannya merokok. Agar dapat membuahi sel telur, sperma harus berkualitas
baik. Artinya jumlahnya cukup kualitas yang meliputi bentuk, gerakan dan
kecepatannya harus baik. Efek rokok tidak
hanya mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma tetapi juga menjadi
faktor resiko di fungsi seksual yaitu gangguan libido, ereksi, ejakulasi dan
gangguan orgasme.
Pada saat ini tidak hanya pria saja yang merokok, para
wanita juga banyak yang merokok karena ingin mengikuti tren pergaulan dan
terlihat mandiri. Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita
tersebut dapat bermacam-macam bentuknya seperti gangguan haid, early menopause,
sulit untuk hamil, hamil diluar kandungan, keguguran dan timbulnya kecacatan
pada janin.
Selain itu, meski tidak merokok nikotin dapat merokok
ke tubuh perokok pasif. Mereka ikut menghisap asap sampingannya sehingga tidak
lepas dari dampak buruk.
3.4 Upaya Pencegahan
Awalnya akan sangat sulit untuk memulainya, bahkan
hampir semua perokok akan berpikir mustahil untuk berhenti merokok. Niat dari
dalam diri merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha berhenti merokok.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat bermanfaat berhenti merokok :
-
Analisis kebiasaan atas kebiasaan merokok yang telah
dilakukan seperti kapan saja waktu yang dihabiskan untuk merokok? Kapan anda
secara otomatis ingin merokok?
-
Susun alasan mengapa ingin berhenti merokok, jika perlu
susunkah daftar alasan seperti : menghindari penyakit kanker, serangan jantung,
impotensi, gangguan kehamilan dan janin
-
Langsung berhenti total tanpa melalui Tahapan yang lain
-
Waspada pada hari-hari awal, alihkan perhatian dengan
mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula dan jangan pergi ke tempat
yang terdapat banyak perokok misalnya bar
-
Nikmati hidup dengan membelanjakan uang yang biasa
untuk membeli rokok dipergunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat
-
Mengkonsumsi makanan rendah pada minggu-minggu awal
setelah berhenti merokok dan minumlah banyak air
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Rokok mulanya digunakan sebagai obat dan pertama kali
digunakan oleh penduduk Amerika Selatan
2.
Rokok banyak mengandung tar yang merupakan kumpulan
dari ribuan macam bahan kimia, diantaranya Co, nitrogen oksida, sianida,
hydrogen, ammonia, asetilen, benzaldehida, benzene, methanol, dll yang bisa
mengganggu kesehatan
3.
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang merokok antara
lain dipengaruhi oleh pengaruh orang tua, pengaruh teman diri pribadi, pengaruh
iklan
4.
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi
kesehatan
4.2 Saran
- Bagi para perokok diharapkan menyadari bahaya yang ditimbulkan dari merokok
- Bagi para perokok khususnya laki-laki kejahatan bukanlah dinilai dari merokok
- Hindari rokok sedini mungkin
DAFTAR
PUSTAKA
Purwoko Yudho,
2002. Memecahkan Masalah Remaja. Bandung : Penasehat Nuansa
Pikas. Bkkbn.
Go.id/gemapria/article-detail.php
www.media sehat.com/serba
04.php
www.
Sinarharapan.co.id/berita/0609/15/opi 01 htm
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar