PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Jumat, 02 Juli 2010

KONSEP MENU MAKAN IBU HAMIL

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP MENU MAKAN IBU HAMIL

Gizi ibu hamil dikatakan sempurna jika makanan yang dikonsumsi mengandung gizi yang seimbang, jumlahnya yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebih, akan tetapi untuk memenuhi tambahan kebutuhan energi dan zat-zat gizi dapat diikuti selingan dipagi dan sore hari. Seringkali waktu makan pagi, dianggap sepele sarapan merupakan energi awal ibu hamil untuk melakukan aktivitas pada hari itu. Makan pagi dapat mencegah dari timbulnya rasa lemah, pusing atau pingsan. Hal ini bisa muncul lantaran pada pagi hari kadar gula menurun karena selama tidur malam tidak makan.

Menu makan yang buruk mengakibatkan asupan makanan serta zat-zat yang dikandungnya belum tentu memenuhi kebutuhan tubuh padahal, seperti zat besi sangat penting dalam peredaran darah, hal itu disebabkan sel darah merah terbentuk berkat zat besi (Suprajitno, 2004). Kekurangan zat tersebut pada ibu hamil terutama trimester 1 akan membahayakan kehamilannya soalnya dalam masa tersebut terjadi peningkatan volume darah yang akan meningkat sampai 50%.

Menu makan di Indonesia menunjukkan bahwa makanan pokok mempunyai penghasil kalori terbesar dari jumlah yang dimakan namun menu makan ibu hamil dalam frekuensi makan,jenis makanan,kebiasaan makan dan pantangan makanan antar individu satu dengan yang lain berbeda tergantung dari beberapa faktor antara lain karakteristik keluarga,sosial ekonomi,adat istiadat,pendidikan dan kepercayaan masing-masing.

Adanya pendapat bahwa selagi hamil,ibu hamil makanannya harus dikurangi karena takut janin menjadi besar sehingga kesulitan waktu melahirkan.sebaliknya ada pula yang berpendapat bahwa selagi hamil harus banyak makan karena menganggap makan untuk dua orang yaitu ibu dan janin.kebutuhan zat gizi umumnya meningkat selama kehamilan oleh karena itu penting sekali menganjurkan ibu hamil agar mengkonsumsi makanan yang cukup zat gizinya.zat gizi itu diperoleh dari makanan yang dimakan setiap hari
oleh ibu hamil disamping untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil itu sendiri juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin (Sarwono Prawihardjo.2002).

Lembata (2009). Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia karena di dalamnya terdapat zat gizi yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh, perkembangbiakan dan menghasilkan energi untuk kepentingan berbagai kegiatan dalam kehidupan.Agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif, setiap orang memerlukan zat gizi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan namun juga tidak kekurangan. Untuk itu diperlukan komposisi makanan yang sesuai dengan komposisi Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B). Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B) adalah anekaragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah berimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang diajurkan.

Pangan 3B ini sangat diperlukan karena : 1) Tidak ada satu jenis pangan yang gizinya lengkap untuk mencukupi kebutuhan gizi; 2) Makin beragam pangan yang dikonsumsi, makin tinggi kualitas zat gizi yang diperoleh; 3) Mencegah timbulnya penyakit degenatif (Jantung, Kolesterol, Diabetes, Hipertensi, dan lain-lain).Terdapat 3 kata kunci dalam pengertian 3B, yaitu : 1) Keseimbangan antar asupan zat gizi dengan kebutuhan; 2) Berimbangnya jumlah antar kelompok pangan; 3) Berimbangnya jumlah antar waktu. Selanjutnya keragaman pangan juga harus meliputi keragaman kelompok pangan misalnya pangan pokok : Nasi-Nasi-Ubi Kayu, Nasi-Jagung dll; Lauk-Pauk: Daging-Ikan, Telur, Tahu/Tempe; Sayur: Bayam-Wortel-Kangkung dll; Buah-buahan: Jeruk-Pepaya-Pisang dll.

Pangan 3B, merupakan pangan yang memenuhi kaidah triguna makanan yaitu : sebagai sumber zat tenaga, zat pembangun dan sumber zat pengatur.Pangan sumber zat tenaga/sumber karbohidrat akan diperoleh energi yang berfungsi antara lain untuk pengaturan suhu tubuh dan kegiatan fisik sehari-hari. Pangan sumber zat pembangun/sumber protein penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Pangan sumber zat pengatur/sumber vitamin dan mineral berperan untuk memperlancar bekerjanya fungsi organ tubuh.

Sejak tahun 1950 telah diperkenalkan Pedoman Empat Sehat Lima Sempurna yang sampai sekarang masih dikenal oleh sebagian masyarakat. Slogan tersebut sebenarnya merupakan bentuk implementasi dai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang memuat 13 pesan dasar gizi seimbang termasuk prilaku sehat yang mendukung terpenuhinya keseimbangan gizi, yaitu antara kebutuhan tubuh dengan asupan zat gizi. 13 pesan tersebut adalah : 1) Makanlah anekaragam makanan; 2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi; 3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi; 4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi; 5) Gunakan garam beryodium; 6) Makanlah makanan sumber zat besi; 7) Berikan ASI saja pada bayi sampai 6 bulan dan tambahkan Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MP-ASI) sesudahnya;Biasakan makan pagi; 9) Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya; 10) Lakukan aktivitas fisik secara teratur; 11) Hindari minuman beralkohol; 12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan; 13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Pengertian Menu Makan Ibu Hamil
  • Menu adalah susunan hidangan beberapa macam makanan yang mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis maupun jumlahnya. (Mary. E. Beck, 1993).


Faktor-faktor menu makan ibu hamil (Sjahmien moehji,1992)
Faktor menu makan ibu hamil terdiri dari beberapa indikator diantaranya;
  • Kecukupan zat gizi
  • Pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai
  • Penyelenggaraan makanan

Gizi ibu hamil dikatakan sempurna jika makanan yang dikonsumsi mengandung gizi yang seimbang, jumlahnya yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlabih. Akan tetapi untuk memenuhi tambahan kebutuhan energi dan zat-zat gizi dapat diikuti selingan dipagi dan sore hari. Seringkali waktu makan pagi, dianggap sepele sarapan merupakan energi awal ibu hamil untuk melakukan aktivitas pada hari itu. Makan pagi dapat mencegah dari timbulnya rasa lemah, pusing atau pingsan. Hal ini bisa muncul lantaran pada pagi hari kadar gula menurun karena selama tidur malam tidak makan.

Menu makan yang buruk mengakibatkan asupan makanan serta zat-zat yang dikandungnya belum tentu memenuhi kebutuhan tubuh padahal, seperti zat besi sangat penting dalam peredaran darah, hal itu disebabkan sel darah merah terbentuk berkat zat besi (Suprajitno, 2004). Kekurangan zat tersebut pada ibu hamil terutama trimester 1 akan membahayakan kehamilannya soalnya dalam masa tersebut terjadi peningkatan volume darah yang akan meningkat sampai 50%.

Menu makan di Indonesia menunjukkan bahwa makanan pokok mempunyai penghasil kalori terbesar dari jumlah yang dimakan namun menu makan ibu hamil dalam frekuensi makan,jenis makanan,kebiasaan makan dan pantangan makanan antar individu satu dengan yang lain berbeda tergantung dari beberapa faktor antara lain karakteristik keluarga,sosial ekonomi,adat istiadat,pendidikan dan kepercayaan masing-masing.

Adanya pendapat bahwa selagi hamil,ibu hamil makanannya harus dikurangi karena takut janin menjadi besar sehingga kesulitan waktu melahirkan.sebaliknya ada pula yang berpendapat bahwa selagi hamil harus banyak makan karena menganggap makan untuk dua orang yaitu ibu dan janin.kebutuhan zat gizi umumnya meningkat selama kehamilan oleh karena itu penting sekali menganjurkan ibu hamil agar mengkonsumsi makanan yang cukup zat gizinya.zat gizi itu diperoleh dari makanan yang dimakan setiap hari oleh ibu hamil disamping untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil itu sendiri juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin (Sarwono Prawihardjo.2002).

Makanan ibu hamil yang perlu diperhatikan adalah cara mengatur menu menurut 4 sehat 5 sempurna baik kualitas maupun kuantitas makanan itu,tidak ditentukan oleh harga mahal atau murah tapi ditentukan oleh zat gizi yang tergantung dalam makanan tersebut.Oleh karena itu makanan hendaknya beraneka ragam,berganti-ganti dan tidak makan makanan dengan menu yang sama karena kekuranagn zat besi dari menu hari ini dapat diimbangi dengan menu berikutnya juga jenis pengolahan makanannya harus di perhatikan karena dapat mengurangi nilai makan (Mochtar R.1998).

Lembata (2009). Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia karena di dalamnya terdapat zat gizi yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh, perkembangbiakan dan menghasilkan energi untuk kepentingan berbagai kegiatan dalam kehidupan.Agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif, setiap orang memerlukan zat gizi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan namun juga tidak kekurangan. Untuk itu diperlukan komposisi makanan yang sesuai dengan komposisi Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B).Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B) adalah anekaragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah berimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang diajurkan.

Pangan 3B ini sangat diperlukan karena : 1) Tidak ada satu jenis pangan yang gizinya lengkap untuk mencukupi kebutuhan gizi; 2) Makin beragam pangan yang dikonsumsi, makin tinggi kualitas zat gizi yang diperoleh; 3) Mencegah timbulnya penyakit degenatif (Jantung, Kolesterol, Diabetes, Hipertensi, dan lain-lain).Terdapat 3 kata kunci dalam pengertian 3B, yaitu : 1) Keseimbangan antar asupan zat gizi dengan kebutuhan; 2) Berimbangnya jumlah antar kelompok pangan; 3) Berimbangnya jumlah antar waktu. Selanjutnya keragaman pangan juga harus meliputi keragaman kelompok pangan misalnya pangan pokok : Nasi-Nasi-Ubi Kayu, Nasi-Jagung dll; Lauk-Pauk: Daging-Ikan, Telur, Tahu/Tempe; Sayur: Bayam-Wortel-Kangkung dll; Buah-buahan: Jeruk-Pepaya-Pisang dll.

Pangan 3B, merupakan pangan yang memenuhi kaidah triguna makanan yaitu : sebagai sumber zat tenaga, zat pembangun dan sumber zat pengatur.Pangan sumber zat tenaga/sumber karbohidrat akan diperoleh energi yang berfungsi antara lain untuk pengaturan suhu tubuh dan kegiatan fisik sehari-hari. Pangan sumber zat pembangun/sumber protein penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Pangan sumber zat pengatur/sumber vitamin dan mineral berperan untuk memperlancar bekerjanya fungsi organ tubuh.

Sejak tahun 1950 telah diperkenalkan Pedoman Empat Sehat Lima Sempurna yang sampai sekarang masih dikenal oleh sebagian masyarakat. Slogan tersebut sebenarnya merupakan bentuk implementasi dai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang memuat 13 pesan dasar gizi seimbang termasuk prilaku sehat yang mendukung terpenuhinya keseimbangan gizi, yaitu antara kebutuhan tubuh dengan asupan zat gizi. 13 pesan tersebut adalah : 1) Makanlah anekaragam makanan; 2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi; 3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi; 4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi; 5) Gunakan garam beryodium; 6) Makanlah makanan sumber zat besi; 7) Berikan ASI saja pada bayi sampai 6 bulan dan tambahkan Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MP-ASI) sesudahnya;Biasakan makan pagi; 9) Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya; 10) Lakukan aktivitas fisik secara teratur; 11) Hindari minuman beralkohol; 12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan; 13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Selama Kehamilan
  • Kebutuhan Energi pada saat kehamilan
  • Selama kehamilan ibu hamil memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan janin,placenta dan pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya sebesar 77.000 kkal atau setara dengan 285 kkal/hari (krisnatuti,diah 2000).

Kebutuhan Zat Gizi
Pada masa kehamilan seorang ibu memerlukan zat gizi yang lebih banyak dari keadaan ibu tidak hamil.semua zat gizi diperlukan untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan ibu sendiri supaya cepat menyembuhkan luka-luka persalinan pada masa nifas,memberikan cadangan untuk masa laktasi serta untuk pertumbuhan otak janin.kebutuhan zat gizi ditentukan oleh kenaikan dari berat janin dan kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru,dengan demikian kebutuhan zat gizi akan bertambah pada minggu-minggu mendekati kelahiran.zat gizi di peroleh dari simpanan ibu pada masa anabolik dan dari makanan sehari-hari ibu hamil.

Berdasarkan kecukupan energi dan zat gizi yang diperlukan selama hamil berikut ini diuraikan tentang kandungan bahan-bahan makanan yang harus dikonsumsi ibu hamil setiap hari diantaranya :

Karbohidrat
  • Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia jenis nutrien ini disebut juga zat bertenaga,karbohidrat berfungsi menunjang pertumbuhan janin,pembentukan placenta,dan cadangan energi berupa lapisan lemak tubuh.sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan adalah karbohibrat.ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori. Macam-macam karbohidrat diantaranya :
Sumber-sumber hidrat arang :

  • Glukosa dibuat secara komersil dari starch atau pati dan ditemukan pada sebagian buah terutama buah anggur.
  • Sukrosa merupakan gula pasir.
  • Laktosa gula yang ditemukan dalam susu.
  • Galaktosa tidak terdapat secara alami tetapi dihasilkan melalui proses pencernaan laktosa.
  • Maltosa ditemukan dalam biji kecambah dan terbentuk saat pembuatan bir.
  • Starch(pati) merupakan hidrat arang simpanan yang dihasilkan oleh tanaman dalam jumlah yang cukup besar,pati ini ditemukan dalam jenis biji-bijian,buah-buahan,ubi,kacang-kacangan.



Tabel 2.1 Kebutuhan Kalori
Usia dalam tahun Kebutuhan kalori sehari
Umur 11-14 tahun 2200 kkal
Umur 15-18 tahun 2200 kkal
Umur 19-24 tahun 2200 kkal
Umur 25-50 tahun 2200 kkal
Ibu hamil trimester I 2200 kkal
Ibu hamil trimester II & III 2200 kkal dan 300=500 kkal


Protein/zat putih telur
  • Merupakan konstituen penting pada semua sel. Jenis nutrien ini berupa struktur komplek yang terbuat dari asam amino yang berfungsi sebagai:

  • Mengganti protein yang hilang selama metabolisme protein akan hilang dalam pembentukan rambut serta kuku dan sebagian sel-sel mati yang lepas dari pernukaan kulit.
  • Menghasilkan jaringan yang baru jaringan baru terbentuk selama masa pertumbuhan kesembuhan dari cidera kehamilan dan laktasi.
  • Protein dapat dipakai sebagai sumber energi.

  • Sumber-sumber protein antara lain: Protein hewani : daging, ikan, unggas telur, kerang, dan sebagainya.
  • Protein nabati :kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang tanah, kedelai dan lain sebagainya.

  • Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam amino untuk perkembangan janin, penambahan volume darah dan pertumbuhan mamae ibu serta jaringan uterus, kebutuhan protein pada ibu hamil 60 gr lebih banyak dari yang tidak hamil

Kebutuhan protein bagi wanita :

Tabel 2.2 kebutuhan protein
Usia dalam tahun Kebutuhan Protein (g)
Usia 19-29 tahun 46 gr
Usia 25-50 tahun 50 gr
Ibu hamil 60 gr
Sumber : comprehensive maternity nursing


Lemak
  • Lemak sangat dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan juga membangun sel-sel baru serta perkembangan sistim saraf janin. Ibu hamil dianjurkan makan-makanan yang mengandung lemak tidak lebih 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi setiap hari (Kasnu, Dini, 2004).
  • Lemak bisa didapatkan dari asam lemak jenuh umumnya berasal dari sumber hewani, dan asam lemak tidak jenuh yang bersumber dari nabati. Sumber lemak hewani yaitu: daging sapi, kambing, ayam, telur, ikan, susu, dan produk olahannya.S umber lemak nabati yaitu: minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jagung.

Vitamin
  • Vitamin merupakan zat penting yang harus di konsumsi ibu hamil.Peranan vitamin dalam tubuh ibu hamil sebagai berikut

  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
  • Menunjang proses metebolisme tubuh.
  • Mengatur penggunaan protein dan lemak.
  • Meningkatkan penyerapan zat besi dan kalsium.
  • Mengatur proses pembentukan tulang dan gigi.
  • Mengatur penbentukan sel-sel darah merah.
  • Mencegah timbulnya kelainan susunan syaraf.

  • Kebutuhan vitamin pada umumnya meningkat selama hamil vitamin yang diperlukan untuk membantu metabolism karbohidrat dan protein salah satu vitamin yang perlu diperhatikan selama hamil adalah folid acid.

  • Macam-macam vitamin:
  • Vitamin A vitamin A berguna bagi pertunbuhan tulang dan gigi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi serta membantu memelihara jaringan mata. Sumber :kuning telur,hati,mentega,sayuran berwarna hijau,buah-buahan (wortel,tomat,nangka).

  • Vitamin B komplek: Vitamin B komplek mengandung :

  • Vitamin B1: Berfungsi membantu metabolisme energi. Sumber :daging,kuning telur,ikan,beras,roti,kacang-kacangan.

  • Vitamin B2(Riboflavin):Berfungsi mambantu metabolisme energi. Sumber :susu,daging,sayuran

  • Vitamin B6: Berfungsi meningkatkan pembentukan sel darah merah serta menunjang pembentukan gigi dan gusi janin. Sumber :gandum, jagung, hati, dan daging.

  • Vitamin C: Menunjang pembentukan jaringan ikat dan pembuluh darah. Sumber :jeruk,tomat,melon,sayuran.

  • Vitamin D: Membantu penyerapan kalsium dan fosfor. Sumber :minyak ikan laut,susu,dan margarine.

  • Vitamin K: Mencegah perdarahan dan membantu proses pembekuan darah.

  • Asam nikotin (niasin): Penting untuk proses pembakaran untuk mendapatkan tenaga,kekurangan niasin yang hebat akan menyebabkan badan terasa lemas sumber :sayuran,daging,dan kacang-kacangan.

  • Vitamin B12: Berguna dalan pembentukan eritrosit,kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena terdapat banyak didalam sel-sel hewan.

  • Folid acid/folacin: Adalah vitamin yang berfungsi sebagai koenzim dalam sistem DNA.Gejala klinis yang terjadi pada defisiensi folid acid biasanya pertama terlihat pada jaringan yaitu anemia.folid acid memelihara pertumbuhan janin dan mencegah macrocytic megaloblastik selama hamil ,kebutuhan folacin 400-800 gr/hr.

Garam mineral
Garam mineral yang dibutuhkan antara lain :
  • (a). Kalsium, (b). Zat besi, (c) Fosfor
  • Garam dapur dan fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi janin, kekurangan garam dapur pada janin karena garam dapur yang diperlukan diperoleh dari tulang ibu dengan demikian ibu hamil akan mengalami caries.

Sumber makanan yang mengandung kalsium adalah:
  • Susu dengan hasil olahannya
  • Ikan teri dan ebi
  • Sayuran seperti bayam, sawi, katuk, dan melinjo

Zat besi
  • Peran zat besi pada masa kehamilan adalah untuk menunjang persediaan darah karena kebutuhan volume darah wanita hamil meningkat sebanyak 30%. Zat besi juga berperan untuk mendukung fungsi plasenta karena didalam plasenta terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berperan sebagai saluran untuk menyalurkan zat-zat gizi dan oksigen kedalam tubuh janin. Kebutuhan zat besi pada wanita normal sekitar 20-25 mg/hr dan ketika hamil kebutuhannya bertambah sebanyak 20 ng/hr. Apabila kandungan zat besi dalam darah wanita hamil menurun maka wanita yang bersangkutan akan menderita anemia. Perlu diketahui selama proses persalinan seorang wanita akan kehilangan darah sekitar 300 ml. Jika kondisi itu berlanjut resiko darah yang hilang dalam tubuh ibu semakin besar.
  • Fungsi dari zat besi diantaranya untuk menunjang sirkulasi darah, membentuk sel darah merah, membantu proses pengangkutan oksigen.
  • Sumber zat besi :
  • Hati memiliki kandungan besi sangat tinggi
  • Daging
  • Telur, ikan, tepung gandum, roti, dan sayuran hijau


Air
  • Air menjadi bagian dari kebutuhan 65-75% dari berat total tubuh, konsumsi air secara konstan merupakan hal yang amat penting orang yang berpuasa lama dapat hidup dari cadangan protein atau lemak, hidrat arang dan nutrient.

Daftar Pustaka
  1. Santosa, Budi, 2006, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006, Jakarta: Prima Medika
  2. DD Jack A Pritchard, MD, Paul C MacDonald, MD Morman F Gannt, 1991. Obstetric Williams, Surabaya: Airlangga University Press.
  3. Depkes RI 2006, Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur, Jakarta.
  4. Beck, M. E. (1993). Ilmu Gizi Dan Diet. Yayasan Essenti. Jakarta
  5. Muchtar, Rustam, 1998, Synopsis Obstetri, Jakarta: EGC.
  6. Notoatmojo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
  7. Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
  8. Sadikin, Muhamad, 2006, Biokimia Darah, Penebar Swadaya.
  9. Saifuddin, Abdul Bari, 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,Jakarta : JNPKKR. POGI.
  10. Smletzer, 2002, Keperawartan Medikal Bedah, Jakarta: EGC.
  11. Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
  12. Supariasa, Bakri, dan Fajar, 2001, Penelitian Status Gizi, Jakarta: EGC.
  13. Royston, 2002, Pencegahan Kematian Ibu Hamil, Jakarta : Binarium Aksara.
  14. Dini Kasdu (2004). Gizi ibu hamil. 3G Publiser. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar