PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Minggu, 04 Juli 2010

KONSEP KELAS IBU HAMIL

Dr. Suparyanto. M.Kes

KOSEP KELAS IBU HAMIL

Definisi kehamilan
  • Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengn sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Dep Kes, 2009:15).

  • Hamil adalah Keadaan uterus mengandung embrio. (Sumarmo Markam 2008:92).
Konsep Ibu Hamil

  • Ibu Hamil adalah wanita yang mengandung janin dalam rahim karena setelah dibuahi oleh spermatozoa (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2001 : 385).

Konsep Kelas Ibu Hamil

Definisi Kelas Ibu Hamil
  • Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu anak) ( Depkes, 2009 : vii).

Tujuan
  • Pegangan fasilitator Kelas Ibu Hamil ini diharapkan dapt menjadi catatan alur pembelajaran bagi fasilitator dalam melakukan fasilitasi standar Kelas Ibu Hamil.

Sasaran
  • Bidan atau petugas kesehatan yang terkait dengan kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam melakukan fasilitasi Kelas Ibu Hamil yang sudah mendapatkan pelatihan.

Manfaat Kelas Ibu Hamil
  1. Supaya ibu mengerti tentang kelas ibu hamil
  2. Supaya ibu bisa mengaplikasikannya ke dalam kehidupannya sehari-hari
  3. Menambah wawasan keluarga tentang kelas ibu hamil

Kelas Ibu Hamil di lakukan selama 3 pertemuan

Pertemuan kelas ibu hamil pertama
  1. Informasi kelas ibu hamil
  2. Perubahan tubuh selama kehamilan
  3. Perawatan kehamilan

Tujuan
  1. Memahami apa yang disebut kelas ibu hamil
  2. Memahami bahwa kehadiran tepat waktu dan berpartisipasi aktif penting untuk keberhasilan kelas ibu hamil
  3. Memahami bahwa kelas ibu penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan perawatan anak
  4. Memahami bagaimana terjadiya kehamilan
  5. Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan
  6. Memahami bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat hamil
  7. Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama kehamilan
  8. Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan
  9. Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menghadapi kehamilan
  10. Memahami bagaimana hubungan suami istri semasa kehamilan
  11. Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu semasa kehamilan
  12. Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
  13. Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal agar dapat memperlancar proses persalinan
Waktu : 75 menit

Buku Pegangan
  1. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
  2. Buku KIA (disesuaikan dengan halaman Buku KIA di daerah masing-masing)
  3. Lembar balik (disesuaikan dengan halaman Buku KIA di daerah masing-masing)

Metode
  1. Curah pendapat
  2. Ceramah, tanya jawab, diskusi
  3. Penugasan
  4. Partisipastif dan praktek

Materi
  1. Penjelasan kelas ibu hamil
  2. Kehamilan
  3. Perubahan tubuh selama kehamilan
  4. Berbagai keluhan saat hamil dan cara mengatasinya
  5. Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil
  6. Gizi dan pencegahan anemia
  7. Persiapan psikologis menghadapi kehamilan
  8. Hubungan suami istri selama kehamilan
  9. Obat-obatan yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
  10. Tanda bahaya pada kehamilan
  11. Perencanaan persalinan

Alat Bantu
Jika tersedia
  1. Food model, piramida makanan, stiker P4K dll
  2. Tikar/matras, Bantal

Pertemuan yang pertama
Langkah-langkah materi pertemuan kelas ibu hamil pertama

  1. Pertemuan kelas Ibu Hamil dapat dibuka oleh pejabat yang berwenang setempat atau bidan yang bertindak sebagai fasiliator.
  2. Menginformasikan dan mendiskusikan kesepakatan kelompok yang akan disetujui dan ditepati oleh semua peserta, misalnya waktu mulai dan berakhirnya, tempat pelaksanaan kelas ibu hamil dll.
  3. Perkenalan : fasilitator memperkenalkan diri, sedangkan peserta memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, jumlah anak, pengalaman pada kehamilan ini atau kehamilan sebelumnya dan harapan setelah mengikuti kelas ibu hamil.
  4. Menginformasikan bahwa peserta akan mengikuti kelas ibu hamil ini minimal 3 kali pertemuan.
  5. Materi yang diberikan meliputi perawatan kehamilan, persiapan dan proses persalinan, gizi dan pencegahan anemia, cara menyusui yang baik, imunisasi, Infeksi Menular Seksual, HIV dan AIDS, penyakit malaria, Keluarga Berencana, senam hamil dll.
  6. Menginformasikan dan mendiskusikan tujuan Buku KIA
  7. Membagikan lembar quisioner kepada peserta untuk melakukan pre-test materi pertemuan pertama.
  8. Menjelaskan cara pengisian dan berikan bimbingan kepada peserta yang tidak dapat membaca dan menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang di berikan ibu.
  9. Mengumpulkan hasil para-tes dan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta kelas ibu hamil ini.
  10. Setelah pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai kehamilan, perubahan tubuh dan perawatan kehamilan.
  11. Meminta pendapat peserta apa yang disebut dengan kehamilan, bagaimana terjadinya dan apa yang disebut dengan tanda-tanda kehamilan. Mendiskusikan bersama seluruh peserta.
  12. Menjelaskan bagaimana terjadinya kehamilan dan tanda-tandanya sesuai dengan ulasan materi 1.1.
  13. Meminta pendapat peserta perubahan tubuh apa yang terjadi pada ibu hamil. Sesuaikan dengan pengalaman peserta saat hamil ini atau pada kehamilan sebelumnya.
  14. Mendiskusikan kemudian menjelaskan dengan mengacu pada ulasan materi 1.2
  15. Meminta pendapat peserta, apa saja yang biasanya dilakukan oleh ibu saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya. Menyesuikan dengan apa yang ibu rasakan saat hamil ini atau kehamilan sebelumnya. Mendiskusikan bersama peserta.
  16. Menjelaskan sesuai yang keluhan yang disebutkan oleh peserta dengan mengacu pada ulasan materi 1.3
  17. Meminta peserta untuk membuka Buku KIA halaman 2-3, dan meminta peserta membacakan: Apa saja yang perlu dilakukan oleh ibu hamil?/ pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
  18. Menjelaskan pada ulasan materi 1.4, mengenai apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil.
  19. Meminta pendapat peserta mengenai makanan yang perlu untuk ibu hamil dan makanan apa yang tidak boleh dikonsumsi. Mendiskusikan bersama paserta.
  20. Menjelaskan dengan mengacu pada ulasan materi 1.5, mengenai makanan bagi ibu hamil.
  21. Meminta pendapat peserta tentang kurangdarh/anemia, dampak dan bagaimana cara mencegahnya. Mendiskusiskan bersama paserta.
  22. Menjelaskan dengan mengacu pada ulasan materi 1.5 mengenai anemia.
  23. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 4, dan meminta peserta membacakan: bagaimana makan yang baik selama kehamilan./Menganjurkan makan buat ibu.
  24. Menanyakan bagaimana kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan ini secara psikolog. Mendiskusiskan bersama paserta.
  25. Menjelaskan mengenai kesiapan psikologis menghadapi kehamilan sesuai dengan ulasan materi 2.1
  26. Meminta pendapat peserta mengenai pengalaman mereka tentang hubungan suami isteri selama kehamilan. Mendiskusiskan bersama paserta.
  27. Menjelaskan mengenai hubungan suami isteri selama kehamilan sesuai dengan ulasan materi 2.2.
  28. Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan pengalaman mereka mengenai obat-obatan yang diminum jika mengalami keluhan/ menderita sakit saat hamil.
  29. Menjelaskan obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat kehamilan sesuai dengan ulasan materi 2.3.
  30. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 3-4, dan meminta peserta membacakan: bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil./Perawatan sehari- hari.
  31. Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan dengan peserta keadaan apa saja yang merupakan tanda-tanda adanya bahaya pada kehamilan.
  32. Menjelaskan apa saja yang merupakan tanda-tanda adanya bahaya semasa kehamilan sesuai dengan ulasan materi 2.4
  33. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 5-6, dan meminta peserta salah satu membacakan: Apa saja tanda–tanda bahaya pada ibu hamil?
  34. Meminta pendapat peserta persiapan apa saja yag telah dilakukan bersama suami/keluarga dalam menghadapi persalinan ini? Mendiskusikan bagaimana dengan pengalaman pada kehamilan sebelumnya.
  35. Menjelaskan perlunya perencanaan dalam persiapan untuk menghadapi persalinan sesuai dengan ulasan materi 2.5.
  36. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 6-7, dan meminta peserta salah satu membacakan: Apa saja persiapan keluarga menghadapi persalinan?
  37. Mengakhiri pertemuan dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apa saja materi yang disampaikan sudah di pahami oleh peserta.
  38. Memperagakan senam hamil I. Dengan menggunakan (Lembar Balik).

Ulasan Materi Pertemuan Kelas Ibu Hamil I

Perubahan Tubuh Selama Kehamilan
Apakah kehamilan itu?
  • Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh di dalam rahim ibu yang merupakan temapt berlindung yang aman dan nyaman bagi janin.
  • Kehamilan tidak hanya ditandai oleh terlambatnya haid, muntah pada pagi hari atau semakin membesarnya perut ibu. Berbagai perubahan tubuh ibu dapat terjadi selama kehamilan.
Perubahan tubuh ibu selama kehamilan

Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh ibu yang erat kaitannya dengan keluhan-keluhan selama kehamilan :
  • Perubahan pada payudara : payudara dan puting jadi lebih lembut sekitar tiga minggu setelah pembuahan terjadi (ketika haid terlambat sekitar seminggu). Kadang-kadang payudara terasa membengkak, mirip yang ibu rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara ini karena kelenjar-kelenjar air susu membesar dan menyimpan lemak sebagai persiapan menyusui. Puting payudara dan daerah sekitarnya berwarna lebih gelap.

  • Peningkatan berat badan : pada akhir trimester pertama, ibu akan kesulitan untuk memasang kancing rok atau celana panjang. Hal itu bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh akan menahan air.

  • Kram perut : sering terjadi pada awal kehamilan, serta akan terus berlangsung sampai rahim terletak di bagian tengah dan disangga dengan baik oleh tulang punggung (pada triwulan ke-dua). Kontraksi rahim sering terjadi secara teratur, seiring dengan meningkatnya olahraga yang ibu lakukan selama hamil, saat berhubungan intim, atau karena perubahan posisi dari tidur ke berdiri.

  • Sering buang air kecil : begitu haid terlambat 1-2 minggu, biasanya ada dorongan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena meningkatnya peredaran darah ketika hamil dan tekanan pada kandung kemih akibat membesarnya rahim. Biarpun sering buang air kecil, ibu harus tetap banyak minum agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh. Sering buang air kecil juga dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan, saat kepala bayi sudah masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih.

  • Sembelit (susah buang air besar) : selama kehamilan usus lebih rileks bekerja, sehingga dorongan untuk mengeluarkan sisa kotoran pun agak terhambat.

  • “Ngidam” : sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan makanan tertentu (ngidam) sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil mungkin saja muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit namun sering.

  • Mual dan muntah : keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil ini, dapat muncul kapan saja. Dapat terpicu hanya karena mencium bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan dalam tubuh. Biasanya, hanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4.

Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (keputihan, nyeri pinggang, kram kaki, wasir dll)

  • Keputihan : selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering. Jika keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.

  • Nyeri pinggang : kehamilan juga mempengaruhi keseimbangan tubuh karena cenderung untuk berat di bagian depan. Untuk menyeimbangankan berat tubuh maka ibu akan berusaha untuk berdiri dengan tubuh condong ke belakang. Oleh karena itu ibu akan merasakan nyeri di bagian pinggang. Cara mengatasinya dengan :
  1. Berolahraga : senam hamil atau berjalan kaki sekitar 1 jam sehari
  2. Ketika berdiri, usahakan tubuh dalam posisi normal, yaitu tegak lurus dengan bahu ditarik ke belakang.
  3. Walaupun ingin tidur, sebaiknya berbaring miring ke kiri.
  4. Posisi seperti ini memungkinkan aliran darah dan makanan ke arah plasenta berjalan normal. Akan lebih baik lagi bila ibu meletakkan bantal di antara kedua lutut.
  5. Jagalah sikap tubuh saat duduk dengan punggung selalu lurus dan tidak dibungkukkan
  6. Hindari duduk terlalu lama, karena punggung akan merasa lelah. Atasi dengan cara meletakkan kepala di atas meja selama beberapa waktu. Lalu, cobalah untuk merenggangkan bagian belakang leher.
  7. Ganjal belakang punggung dengan bantal yang empuk. Dengan begitu, tulang belakang selalu tersangga dengan baik.
  8. Jangan berdiri terus-menerus untuk waktu yang lama.
  9. Pada saat mengambil sesuatu di lantai usahakan untuk berjongkok secara perlahan dengan punggung dalam keadaan lurus kemudian baru mengambil barang tersebut dan setelah itu berdiri perlahan-lahan.

Kram kaki
  • Kram kaki banyak dikeluhkan ibu hamil, terutama pada triwulan kedua. Bentuk gangguan berupa kejang pada otot betis atau otot telapak kaki. Kram kaki cenderung menyerang pada malam hari selama 1-2 menit. Walau singkat, tapi dapat mengganggu tidur, karena rasa sakit yang menekan betis atau telapak kaki. Hingga kini, penyebab kram belum diketahui pasti. Diduga adanya ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh ibu yang memicu gangguan pada sistem persarafan otot-otot tubuh. Penyebab lainnya adalah, kelelahan yang berkepanjangan, serta tekanan rahim pada beberapa titik persarafan yang berhubungan dengan saraf-saraf kaki.

Cara mengatasi kram kaki :
  • Meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kandungan kalsium dan magnesium, seperti, aneka sayuran berdaun serta susu dan produk olahannya. Kalau ini sulit dipenuhi, ibu dapat berkonsultasi pada bidan/dokter mengenai makanan tinggi kalsium yang mudah diperoleh di daerahnya.
  • Senam hamil secara teratur. Senam hamil dapat memperlancar aliran darah dalam tubuh.
  • Jika kram menyerang pada malam hari, bangkitlah dari tempat tidur. Lalu, berdiri selama beberapa saat. Tetap lakukan meski kaki terasa sakit.
  • Dapat juga dilakukan pijatan. Luruskan kaki. Minta bantuan suami untuk menarik telapak kaki kearah tubuh dengan sebelah tangan, sementara tangan satunya menekan lutut ke bawah. Tahan selama beberapa detik sampai kramnya hilang.

Pembengkakan di kaki
  • Pembengkakan yakni penimbunan cairan akibat kadar garam yang terlalu tinggi dalam tubuh. Garam memang bersifat menahan air. Biasanya, pembengkakan muncul di triwulan ketiga kehamilan.
  • Sebenarnya, pembengkakan dapat terjadi di seluruh tubuh. Tapi, bagian tubuh yang sering jadi “sasaran” berkumpulnya cairan adalah tangan dan kaki. Itu semua karena sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Pembengkakan dapat merupakan gejala keracunan kehamilan (preeklapmsia) dengan timbulnya tekanan darah tinggi, air kemih mengandung protein dan nyeri kepala yang hebat. Jika timbul gejala-gejala tesebut dianjurkan agar segera memeriksakan diri ke bidan/dokter/tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Preeklampsia yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi eklampsia, yang sangat fatal bagi ibu dan janin.

Mengatasi pembengkakan di kaki
  • Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, misalnya telur asin, ikan asin dll
  • Setelah bangun pagi, angkat kaki selama beberapa saat. Dapat juga ibu mengganjal kaki dengan bantal agar aliran darah tidak sempat berkumpul di pergelangan dan telapak kaki.
  • Sering-seringlah mengangkat kaki, agar cairan di kaki mengalir ke bagian atas tubuh.
  • Bagi ibu yang bekerja di kantor dan banyak duduk, jaga agar posisi kaki lebih tinggi. Gunakan bangku kecil atau tumpukan buku sebagai penopang kaki.
  • Naikkan kaki di atas bangku kecil atau sofa selama duduk. Lakukan sesering mungkin untuk memperkecil kemungkinan terjadinya sumbatan pada aliran darah di kaki. Kalau aliran darah pada kedua kaki lancar-lancar saja, berbagai keluhan akan langsung hilang.
  • Jangan menyilangkan kaki ketika duduk tegak, sebab akan menghambat aliran darah di kaki.
  • Jika upaya-upaya yang dilakukan diatas tidak berhasil maka segera periksakan diri ibu ke bidan/dokter/tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

  • Wasir alias ambeien : adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah balik (vena) di daerah sekitar tubuh. Hal ini terjadi karena adanya sembelit sehingga terpaksa mengejan setiap kali buang air besar. Padahal, peregangan ketika mengejan inilah ketika kadang-kadang menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah di sekitar dubur, lalu terjadi perdarahan.

Wasir dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain :
  1. Perubahan hormon dalam tubuh. Hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan antara lain bertugas memperkuat janin di dalam rahim. Pada saat yang bersamaan, hormon tersebut juga menghambat gerak otot pencernaan. Padahal, gerak usus diperlukan agar perjalanan makanan dari saluran pencernaan hingga saluran pembuangan berjalan lancar.
  2. Ukuran janin yang kian besar. Akibatnya, seringkali janin mendesak sejumlah pembuluh darah di sekitar perut dan panggul. Darah yang meningkat, baik volume maupun alirannya jadi terhambat.
  3. Sembelit
  4. Gerakan fisik yang terbatas selama hamil. Ini juga salah satu penyebab kerja usus jadi “malas”.

Cara mengatasi wasir
  • Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayuran
  • Minumlah cairan yang cukup banyak. Paling tidak 2 liter dalam sehari
  • Biasakan buang air besar secara rutin pada waktu-waktu tertentu, seperti di pagi hari. Sebelum buang air besar, upayakan untuk minum air hangat.
  • Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Gerakan ini diharapkan dapa membantu otot-otot di saluran pencernaan untuk bergerak mendorong sisa makanan ke saluran pembuangan.
  • Hindari mengejan ketika buang air besar.
  • Pada saat buang air besar, ibu dapat melakukan latihan pernafasan seperti pada saat persalinan hingga dapat mencegah terjadinya wasir

  • Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil? / pelayanan kesehatan bagi ibu hamil (buku KIA halaman 2-3)
  • Periksa kehamilan secepatnya dan sesering mungkin sesuai anjuran petugas. Agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan.
  • Timbang berat badan setiap kali periksa hamil. Berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam kandungan.
  • Minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan.
  • Ibu hamil mendapat TTC minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet tambah darah mencagah ibu kurang darah. Minum tablet tambah darah tidak membahayakan bayi.
  • Minta imunisasi tetanus toksoid kepada petugas kesehatan. Imunisasi tetanus untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
  • Minta nasehat kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama hamil. Makanan makanan bergizi yang cukup membuat ibu dan bayi sehat.
  • Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4 bulan.
  • Periksa di bidan atau dokter jika sakit batuk lama (TBC), demam menggigil seperti malaria, lemas, berdebar-debar, gatal-gatal pada kemaluan atau keluar keputihan dan berbau.

  • Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia
  • Jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya makanan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan ketentuan gizi seimbang, sedangkan makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama hamil antara lain adalah minuman yang beralkohol, minuman yang mengandung zat kafein misalnya kopi, makanan yang mengandung zat tambahan seperti pengawet, makanan yang tercemar (pestisida, logam berat).

Ada 3 manfaat makanan yang dimakan oleh ibu hamil yaitu :
  1. Untuk kebutuhan gizi tubuh ibu sendiri agar tidak terjadi Kurang Energi Kronis (KEK).
  2. Agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin
  3. Untuk mempersiapkan pembentukan ari susu ibu

Dalam logo gizi seimbang, bahan makanan dikelompokkan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dikenal dengan “Tri guna makanan” :
  1. Sumber zat tenaga, yaitu : padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan.
  2. Sumber zat pengatur, yaitu : sayuran dan buah-buahan.
  3. Sumber zat pembangun, yaitu ; kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan.

ANEMIA
  • Lebih dari 60% ibu hamil di ASI ternyata mengalami anemia. Anamia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya, kadar hemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar hemoglobin dalam darah berkisar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan. Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita anemia sedang. Penderita dimasukkan ke dalam kelompok anemia berat bila kadar hemoglobin kurang dari 6 g/100ml.

  • Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi yang disebut anemia defisiensi besi. Selain itu dapat juga karena kekurangan asam folat dan vitamin B12 (anemia megaloblastik). Anemia dapat juga terjadi karena akibat sumsum tulang belakang yang kurang mampu membuat sel-sel darah baru (anemia hipoplastik), dan akiabt penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya (anemia hemolitik). Dalam kehamilan, yang paling sering dijumpai adalah anemia kekurangan zat besi.

Mengapa ibu hamil mudah mengalami anemia?
  • Saat hamil, volume darah daam tubuh meningkat sekitar 50%. Ini karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. Selama hamil, dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg, dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu sedang 300 mg untuk janin dan plasenta.

Apa akibat anemia bagi ibu hamil?
  • Kemungkinan besar ia akan banyak gangguan, misalnya mudah pingsan, mudah mengalami keguguran, atau proses melahirkan yang berlangsung lama akibat kontraksi yang tidak bagus.
Bagaimana pula akibat anemia bagi janin?
  • Kondisi anamia ibu hamil yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, lahir prematur, lahir dengan cadangan zat besi yang kurang, atau lahir dengan cacat bawaan.

Bagaimana ciri penderita anemia?
  • Kalau kekurangan kadar hemoglobin hanya sedikit, penderita tidak menampakkan gejala. Tetapi bila kekurangannya cukup banyak, secara fisik penderita akan terlihat pucat terutama pada selaput lendir kelopak mata, bibir juga kuku. Selain itu, tubuh terasa lesu, lemah, mudah lelah, sering menderita pusing disertai pandangan berkunang-kunang terutama ketika bangkit dari posisi duduk atau membungkuk. Konsentrasi pun jadi menurun.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia?
  • Sejak sebelum hamil hingga selama kehamilan, dianjurkan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat juga vitamin B, seperti hati, daging, kuning telur, ikan teri, susu dan kacang-kacangan seperti tempe dan susu kedelai, serta sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, dan daun katuk.
  • Selain itu, konsumsi juga jenis makanan yang mempermudah penyerapan zat besi, misalnya makanan yang mengandung vitamin C tinggi. Yang perlu dihindari adalah makanan/minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, misalnya kopi serta teh.

Bagaimana makan yang baik selama kehamilan (Buku KIA halaman 4)
  • Makan makanan dengan pola gizi seimbang sesuai dengan anjuran petugas kesehatan.
  • Untuk menambahkan tenaga, makan makanan selingan, pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau, kue-kue dan lain-lain.
  • Tak ada pantangan makanan bagi ibu selama hamil, kecuali atas indikasi medis.

Perawatan kehamilan
  • Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
  • Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya. Menurut penelitian, ibu-ibu yang mengalami problem emosional selama hamil, misalnya depresi, mempengaruhi proses perkembangan otak janin dan membawa dampak pada emosi serta perilaku anak setelah lahir. Kesiapan dan kesehatan psikologis amat penting bagi masing-masing pihak, baik isteri maupun suami. Tentu saja, tidak hanya istri yang perlu kestabilan dan kematangan emosi. Suami pun harus memilikinya. Hal ini perlu dimiliki karena suami dan istri memiliki tanggung jawab yang berat untuk dapat menjalani perannya sebagai orang tua.

  • Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya janin di dalam perutnya.

Hubungan suami istri / senggama selama hamil
  • Kehamilan bukan penghalang aktivitas seksual. Senggama boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat. Konon, wanita hamil lebih mudah mencapai orgasme ganda. Hal ini terjadi karena berbagai hormon wanita dan hormon kehamilan mengalami peningkatan. Ini menyebabkan perubahan pada sejumlah organ tubuh antara lain, payudara dan organ reproduksi, termasuk vagina sehingga menjadi lebih sensitif dan responsif.

  • Libido (hasrat seksual) dan keinginan untuk menikmati hubungan intim selama masa kehamilan sangat bervariasi. Umumnya, dorongan seksual agak menurun ditriwulan pertama. Maklumlah perubahan hormon yang menimbulkan mual-mual membuat ibu enggan berhubungan intim. Tapi memasuki triwulan kedua, dorongan seksual wanita hamil akan kembali meningkat, sejalan dengan hilangnya keluhan mual. Libido ini turun kembali di triwulan ke-3 akibat ukuran dan berat janin yang semakin meningkat.

  • Tidak ada batasan waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama hamil. Asalkan kehamilan dinyatakan tidak memiliki risiko apapun, lakukanlah senggama kapan pun menginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati aktivitas yang satu ini bersama suami, ibu dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran, serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.

  • Jika kehamilan berisiko, misalnya letak plasenta tidak ada pada posisi yang seharusnya (plasenta previa), lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter. Begitu juga apabila ibu mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan triwulan pertama, tunda dulu keinginan untuk melakukan hubungan intim.

  • Hubungan seksual selama hamil juga bermanfaat sebagai persiapan bagi otot-otot panggul untuk menghadapi proses persalinan kelak.

  • Setelah melahirkan sebaiknya senggama dilakukan setelah masa nifas (40 hari).
  • Boleh melakukan hubungan suami istri (Buku KIA halaman 4) tanyakan pada bidan atau dokter tentang hubungan suami istri yang aman selama hamil.
  • Hubungan suami istri bisa menyebabkan kelahiran muda (prematur) apabila tidak hati-hati, karena sperma mengandung prostaglandin
  • Pentingnya menjaga kebersihan sebelum dan sesudah melakukan hubungan suami istri untuk mencegah terjadinya infeksi yang dapat berakibat terjadinya kelahiran prematur

Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
  • Selama kehamilan, apa yang dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi pula oleh janin, sehingga jika salah minum obat, akan mengganggu proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu. Sebelum hamil delapan minggu, ada baiknya ibu tidak minum obat apapun. Kalaupun terpaksa minum obat, perlu ekstra hati-hati.

Berikut beberapa hal yang wajib dilakukan sebelum menelan suatu obat;
  • Biasakan untuk selalu memberitahu petugas kesehatan bahwa ibu sedang hamil
  • Jangan segan-segan bertanya apakah obat yang diberikan benar-benar aman bagi ibu hamil atau tidak.
  • Kalaupun mengkonsumsi obat bebas, seperti obat flu atau batuk, tanyakan dosis aman untuk ibu hamil.
  • Bila terpaksa mengkonsumsi obat untuk penyakit ibu, tanyakan efek samping obat tersebut terhadap janin.
  • Berkonsultasilah lebih dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan tradisional.

Obat yang relatif aman, meski dianggap cukup aman, sebaiknya obat-obatan ini dikonsumsi setelah usia kehamilan lewat dari sepuluh minggu. Sekalipun obat-obatan di bawah ini dinyatakan tidak berbahaya bagi tumbuh kembang janin, tidak ada salahnya ibu melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu.
  • Obat penghilang gejala flu dan obat batuk
  • Antihistamin/obat alergi
  • Dekongestan/obat pilek
  • Kombinasi antihistamin dan dekongestan
  • Obat penghilang gejala batuk
  • Obat untuk mengatasi sembelit
  • Obat penghilang sakit kepala ringan
  • Obat penghilang rasa pegal-pegal pada tubuh
  • Obat nyeri ulu hati/maag

Ada juga sederet jenis obat yang tergolong berbahaya untuk dikonsumsi ibu hamil. Sebab, kandungan senyawa di dalamnya dapat mempengaruhi proses tumbuh-kembang janin yang sedang berlangsung.

Inilah jenis obat dan juga terapi yang sebaiknya dihindari.
  • Ibuprofen – obat penghilang rasa nyeri
  • Lithium – obat untuk gangguan jiwa
  • Carbimazole – obat untuk gangguan kelenjar tiroid
  • Thyroxine – obat untuk gangguan kelenjar tiroid
  • Warfarin dan jenis obat pembeku darah lainnya
  • Vaksin untuk cacar, campak Jerman (Rubela), dan sakit kuning
  • Phenytoin – obat epilepsi
  • Tetrasiklin – antibiotika
  • Chloroquin – obat anti malaria
  • Obat antikanker
  • Radiasi sinar-X
  • Beberapa jenis antibiotika tertentu (konsultasikan dengan dokter)
  • Obat kulit yang mengandung vitamin A

  • Jangan merokok, memakai narkoba, minum jamu atau minum minuman keras.
  • Minum obat sesuai petunjuk dokter/bidan
  • Hindari asap rokok
  • Merokok, minuman keras, narkoba, jamu dan obat-obatan bisa mengganggu pertumbuhan bayi di dalam kandungan
Buku KIA hal 4

Tanda-tanda bahaya kehamilan (buku KIA halaman 5)
  • Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa kehamilan. Oleh karena itu sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis.

Tanda-tandanya antara lain :
  • Perdarahan : perdarahan lewat jalan lahir yang jika terjadi pada kehamilan muda dapat menyebabkan keguguran, sedangkan jika terjadi pada kehamilan tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin dalam kandungan.
  • Bengkak di kaki, tangan dan wajah, yang disertai sakit kepala hebat. Dapat disertai dengan kejang-kejang. Ini merupakan tanda dan gejala keracunan kehamilan (pre-eklampsia), dapat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya. Tunjukkan caranya untuk mengetahui adanya bengkak pada kaki.
  • Demam tinggi, biasanya akibat adanya infeksi bakteri atau malaria. Demam dapat membahayakan jiwa ibu, terjadi keguguran atau bayi terlahir kurang bulan.
  • Keluar air ketuban sebelum waktunya : merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hal ini ditandai dengan keluarnya cairan lewat kemaluan seperti air kemih namun tidak terasa ingin berkemih.
  • Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak sama sekali. Hal ini merupakan tanda bahaya pada janin. Gerakan janin diharapkan 10 kali dalam 12 jam saat ibu terjaga.
  • Ibu muntah terus dan tidak mau makan. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.
  • Terjadi trauma atau cedera pada perut yang dapat terjadi karena terjatuh, kecelakaan lalu lintas, dll

  • Suami atau keluarga harus segera membawa ibu hamil ke bidan/dokter jika ada salah satu tanda bahaya di atas. Suami/Keluarga mendampingi ibu hamil.

  • Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker.
Persiapan menghadapi persalinan
  • Ibu beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan : menentukan tempat untuk bersalin/melahirkan, menentukan penolong persalinan; menginformasikan riwayat kehamilan, tanda-tanda ibu hamil yang akan bersalin atau melahirkan; dan suami dapat mendampingi selama proses persalinan berlangsung dan mendukung upaya rujukan bila diperlukan.



Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker:
  • Tanggal taksiran persalinan
  • Ibu dan suami menanyakan ke bidan/dokter kapan perkiraan tanggal persalnan.
  • Tempat dan penolong persalinan
  • Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong bidan atau dokter
  • (Rencanakan bersalin di Polindes, Puskesmas, Rumah bersalin, Rumah sakit, Rumah bidan atau dirumah).
  • Tabulin (biaya persalinan)
  • Suami / keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
  • Transportasi
  • Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jiwa sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera dirujuk ke rumah sakit.
  • Calon donor darah
  • Siapkan calon donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.
  • Menyiapkan kebutuhan persalinan

Buku KIA halaman 6-7.
  • Keluarga juga harus dapat menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan medis. Suami/keluarga harus dapat menghindari 3T (terlambat) yaitu, terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat pelayanan dan terlambat memperoleh pertolongan medis sehingga suami/keluarga hendaknya waspada dan bertindak atau mengantisipasi jika melihat tanda bahaya kehamilan. Suami/keluarga hendaknya merencanakan sistem angkutan (ambulans desa) dan menyiapkan pendonor darah potensial jika diperlukan serta mendampingi ibu pada saat selesai persalinan.

  • Jika terpaksa bersalin dirumah, suami atau anggota keluarga segera menyiapkan (Buku KIA hal 7).
  • Ruangan yang terang, tempat tidur dengan alas kain yang bersih
  • Air bersih dan sabun untuk cuci tangan
  • Kain, handuk dan pakaian bayi yang bersih dan kering
  • Kain dan pakaian ganti yang bersih dan kering bagi ibu setelah melahirkan.
(Depkes RI, 2009 : 15).

Pertemuan Kelas Ibu Hamil Yang Ke Dua
  1. Persalinan
  2. Perawatan nifas

Tujuan
  1. Mengetahui apa saja tanda-tanda bahwa pesalinan telah dimulai.
  2. Mengetahui apa yang di sebut dengan tanda-tanda bahaya pada persalinan.
  3. Memahami poses persalinan yang dapat dialami oleh ibu dan mengapa proses persalinan tersebut dipilih.
  4. Memahami apa yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya secara penuh.
  5. Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas agar dapat menjaga kesehatnnya.
  6. Mengetahui tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas.
  7. Memahami manfaat vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan bayinya
  8. Memahami bahwa setelah bersalin ibu perlu ikut program KB
  9. Mengetahui dan memahami alat kontrasepsi dan cara kerjanya.

Waktu: 75 menit

Metode
  1. Curah pendapat
  2. Ceramah dan tanya jawab
  3. Diskusi
  4. Penugasan
  5. Partisipatif dan Praktek

Materi
  1. Tanda-tanda persalinan
  2. Tanda bahaya pada persalinan
  3. Proses persalinan
  4. Perawatan Nifas
  5. Upaya agar dapat menyusui secara penuh
  6. Tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas
  7. KB Pasca Persalinan

Alat Bantu
Jika tersedia:
  1. Alat bantu sesuai materi (boneka bayi, KB kit dll).
  2. Tikar / matras , bantal untuk senam hamil.

Langkah-langkah Materi Pertemuan Kelas Ibu Hamil II
  1. Lakukan review materi dan hasil evaluasi pra-test dan pasca-test pertemuan pertama.
  2. Bagikan lembar quesioner kepada peserta untuk melakukan pra-test materi pertemuan kedua.
  3. Menjelaskan cara pengisian dan berikan bimbingan kepada ibu yang tidak dapat membaca dan menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang diberikan ibu.
  4. Mengumpulkan hasil para-tes dan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta kelas ibu hamil untuk materi kedua.
  5. Setelah pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai persalinan dan perawatan nifas.
  6. Meminta pendapat peserta kapan seorang ibu hmil tahu bahwa ia akan melahirkan? Mendiskusikan tanda-tanda yng dapt menjadi pertanda bahwa persalinan sudah dimulai.
  7. Menjelaskan bahwa peserta perlu mengetahui tanda-tanda bahwa persalinan sudah dimulai sesuai dengan ulasan materi 3.1
  8. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja tanda-tanda persalinan?
  9. Meminta pendapat peserta mengenai apa saja yang harus dilakukan ibu saat persalinan? Mendiskusikan, sesuai dengan pengalaman peserta sebelumnya.
  10. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 8 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu bersalin?
  11. Meminta pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa persalinan dalam bahaya? Mendiskusikan bersama peserta.
  12. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada persalinan sesuai dengan ulasan materi 3.2.
  13. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah satu peserta untuk membacakan: Apa saja tanda- tanda bahaya pada ibu bersalin?
  14. Meminta pendapat peserta mengenai proses persalinan yang mungin akan dialami oleh ibu. Mendiskusikan sesuai dengan apa yang pernah dialami oleh peserta selama ini. Apa peran suami dalam membantu pesalinan.
  15. Menjelaskan berbagai proses persalinan sesuai dengan ulasan materi 3.3
  16. Apakah yang dimaksud Inisiasi Menyusui Dini (IMD)? Buku KIA halaman. Menjelaskan sesuai dengan ulasan materi 3.4
  17. Meminta pendapat peserta mengenai hal-hal yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya secara eksklusif? Mendiskusikan bersama peserta.
  18. Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif ? uraikan sesuai dengan ulasan materi 4.1.
  19. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 9 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja yang dilakukan ibu nifas?
  20. Menjelaskan tanda-tanda posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar.
  21. Meminta pendapat peserta mengenai bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat pemberian vitamin A pada ibu di masa nifas? mendiskusikan bersama peserta.
  22. Menjelaskan bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas dan manfaat pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu dan bayinya. Uraikan sesuai dengan ulasan materi 4.2.
  23. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta salah satu peserta untuk membacakan: Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
  24. Meminta pendapat peserta keadaan apa saja yang menjadi pertanda bahwa terdapat bahaya atau penyakit pada ibu nifas? Mendiskusikan sesuai dengan pengalaman peserta.
  25. Menjelaskan tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas sesuai dengan ulasan materi 4.3.
  26. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 10 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Apa saja tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas?
  27. Meminta pendapat peserta mengapa ibu perlu ikut KB dan mendiskusikan alat kontrasepsi yang dapat digunakan pada masa nifas.
  28. Menjelaskan manfaat Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi
  29. sesuai dengan ulasan materi 4.3.
  30. Meminta pendapat peserta untuk membuka Buku KIA halaman 11 dan minta salah satu peserta untuk membacakan : Mengapa setelah bersalin ibu perlu ikut KB dan apa saja alat kontrasepsi ? cara ber KB.
  31. Akhiri pertemuan II dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
  32. Peragakan senam hamil II (Lembar Balik pilihan 2-5).
(Depkes RI, 2009 : 27)



Pertemuan Kelas Ibu Hamil III
  1. Perawatan Bayi
  2. Mitos
  3. Penyakit Menular
  4. Akte kelahiran

Tujuan
  1. Mengetahui tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit berat.
  2. Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir.
  3. Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir.
  4. Memahami apa saja tanda bahaya bayi baru lahir.
  5. Memahami manfaat pengamatan perkembangan bayi/ anak.
  6. Memahami manfaat imunisasi dan mengetahui jadwal pemberian imunisasi yang benar.
  7. Memahami apa yang disebut dengan mitos dan bagaimana mengatasinya.
  8. Memahami apa yang disebut dengan IMS
  9. Memahami apa itu HIV dan AIDS dan tahu bagaimana menghindarinya.
  10. Memahami apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terinfeksi HIV.
  11. Memahami apa yang disebut penyakit malaria dan tahu bagaimana menghindarinya.
  12. Memahami pentingnya untuk segera mengurus akte kelahiran bagi bayi yang baru lahir.

Waktu: 75 menit

Metode
  1. Curah pendapat
  2. Ceramah dan tanya jawab
  3. Diskusi
  4. Penugasan
  5. Partisipatif dan Praktek

Materi
  1. Perawatan bayi baru lahir
  2. Tanda bayi lahir sehat dn tanda bayi sakit berat
  3. Manfaat pemberian K1 injeksi pda bayi baru lahir
  4. Tanda bahaya bayi baru lahir
  5. Perkembangan bayi atau anak
  6. Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir
  7. Penggalian dan pelurusan mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
  8. IMS
  9. Informasi dasar Hiv dan AIDS
  10. Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil
  11. Pentingnya akte kelahiran


Alat bantu
Jika tersedia :
  1. Sesuai materi (metode kanguru dll)
  2. Tikar atau matras, bantal untuk senam hamil.

Langkah-langkah Materi Pertemuan Kelas Ibu Hamil III
  1. Melakukan review materi dan hasil evaluasi pra-test dan pasca test pertemuan kedua.
  2. Membagikan lembar quesioner kepada peserta untuk melakukan pra-test materi pertemuan ketiga
  3. Menjelaskan cara pengisian dan berikan bimbingan kepada ibu yang tidak dapat membaca dan menulis dengan cara membacakan soal dan pilihan jawaban, serta mencatat jawaban yang diberikan ibu.
  4. Mengumpulkan hasil pra-test dan evaluasi untuk mengetahui awal peserta kelas ibu hamil untuk materi pertemuan ketiga.
  5. Setelah pre-test, informasikan bahwa kita akan mulai mendiskusikan materi-materi mengenai perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
  6. Meminta pendapat peserta apa tanda-tanda bayi yang lahir sehat? Mendiskusikan mengapa bayi perlu menangis saat baru dilahirkan.
  7. Menjelaskan apa yang merupakan tanda bayi yang lahir sehat dan manfaat pernafasan pertama bayi sesuai dengan ulasan materi 5.1
  8. Minta peserta untuk membuka buku KIA halaman 20 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat?
  9. Minta pendapat peserta apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir? Mendiskusikan bersama peserta.
  10. Menjelaskan apa saja yng harus diperhatikan untuk merawat bayi baru lahir. Menguraikan sesuai dengan ulasan materi 5.1
  11. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 20-22 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Apa yang dilakukan pada bayi baru lahir?
  12. Meminta pendapat peserta mengenai manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir? Mendiskusikan bersama peserta.
  13. Menjelaskan manfaat pemberian K1 sesuai dengan ulasan materi 5.2
  14. Meminta pendapat peserta mengenai tanda bayi sakit berat? Mendiskusikan bersama peserta.
  15. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir sasuai dengan ulasan materi 5.3
  16. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 23 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Apa saja tanda-tanda bayi sakit berat?
  17. Meminta pendapat peserta dan mendiskusikan apa saja yang diamati pada bayi ?
  18. Menjelaskan hal-hal yang harus diamati pada bayi agar dapat tumbuh sehat sesuai dengan ulasan materi 5.4
  19. Meminta peserta untuk membuka buku KIA halaman 24 dan minta salah satu peserta untuk membacakannya: Amati pertumbuhan anak secara teratur.
  20. Meminta pendapat peserta tentang imunisasi dan curah pendapat mengenai berapa jenis imunisasi untuk bayi.
  21. Menjelaskan mengenai imunisasi sesuai dengan ulasan materi 5.5.
  22. Mengali dari peserta mitos-mitos apa saja yang banyak beredar dimasyarakat yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan perawatan anak.
  23. Menjelaskan dan meluruskan mitos-mitos tadi sesuai dengan ulasan materi 6.1
  24. Meminta pendapat peserta mengenai IMS? Mendiskusikan jenis IMS dan tanda-tanda serta gejala-gejala yang ada? mendiskusikan bagaimana mengatasi dan menghindarinya
  25. Menjelaskan apa yang disebut IMS sesuai dengan ulasan materi 7.1
  26. Meminta pendapat peserta mengenai HIV dan AIDS? Dan mendiskusikan bagaimana mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi yang dikandungnya?
  27. Menjelaskan apa yang disebut HIV dan AIDS, penularannya dan bagaimana mengetahui status HIV sesuai dengan ulasan materi 7.2
  28. Meminta pendapat peserta mengenai penyakit malaria pada ibu hamil. Mendiskusikan sesuai dengan pengalaman peserta.
  29. Menjelaskan mengenai malaria sesuai dengan ulasan materi 7.3
  30. Meminta pendapat peserta mengenai akte kelahiran dan apakah dikeluarga paserta ada yang sudah mempunyai akte kelahiran.
  31. Menjelaskan pentingnya untuk mempunyai akte kelahiran sesuai dengan ulasan materi 8.1
  32. Membuka Buku KIA dan menjelaskan halaman Keerngan lahir
  33. Mengakhiri peremuan III dengan pasca test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta.
  34. Memperagakan senam hamil I dan II (lembar balik 1-5).
(Depkes RI 2009)

DAFTAR PUSTAKA


  1. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
  2. Azwar, Syaifudin. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Salemba Medika.
  3. Depkes RI, 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  4. Depkes RI, 2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  5. Depkes RI, 2009. Pelatihan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  6. Depkes RI, 2009. Pedoman Umum Manajemen Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
  8. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
  9. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
  10. Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta. PT. Info Media.
  11. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
  12. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.
  13. Soemarmo, M. 2008. Kamus Kedokteran. Jakarta. FKUI.
  14. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001: Jakarta
  15. WHO. 2003. Pedoman Praktis Paket Ibu dan Bayi. Jakarta : EGC.
  16. Yulaikhah, Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.

    3 komentar:

    1. Perkenalkan Bu atau Pak saya andri,.Mau menawarkan apabila buku kia nya habis bisa beli ato pesan di saya bu.karna saya menjual / melayani keperluan Ibu2 Bidan se Indonesia khusus nya buku kia ,buku senam hamil dan buku kelas Ibu Hamil dan Balita dll.
      Dan ini no hp saya yg bisa di hubungi 085732383640 dan 081216503676 terima kasih bnyak sebelum... nya

      BalasHapus
    2. maksih pak
      materinya sangat membantu karena saya baru jadi bidan desa. sy pngn kelas ibu hamil di desa binaan sy lebih maju
      sy yg sebelumnya di puskesmas induk jd mas bngung apa yg hars sy lakukan di desa tp setelah ketemu bpk jd pnya bnyk ide
      doakan smg sy sukses ya pak

      BalasHapus
    3. Terima kasih bapak,,Materinya sangat membantu saya..

      BalasHapus