KEHANCURAN UMAT NABI NUH
Ustadz Kholid Syamhudi Lc
Manusia hidup beberapa kurun waktu setelah Nabi Adam. Mereka bersatu
dan berjalan di atas petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, hingga kemudian
terjadi penyimpangan di kalangan mereka. Yaitu mereka melakukan penyembahan
kepada patung orang-orang shalih yang bernama Wadd, Suwa`, Yaghuts, Ya’uq dan
Nasr.
Maka diutuslah seorang nabi ke tengah mereka, yang dikenal dengan
kejujuran, sifat amanah dan kemuliaan akhlaknya. Yakni Allah mengutus Nabi Nuh
Alaihissalam, untuk mengajak kaumnya agar beribadah hanya kepada Allah.
Allah berfirman :
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ
قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ﴿١﴾قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ﴿٢﴾أَنِ اعْبُدُوا
اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ﴿٣﴾يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ
وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لَا
يُؤَخَّرُ ۖ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan
memerintahkan): “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya adzab yang
pedih”. Nuh berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan
yang menjelaskan kepadamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah
kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian
dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya
ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu
mengetahui”. [QS. Nuh/71:1-4]
Namun ajakan Nabi Nuh Alaihissalam ini disambut dengan hinaan dan
hujatan, bahwa beliau sudah sesat. Diceritakan dalam firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala :
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ
قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ
إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ﴿٥٩﴾قَالَ الْمَلَأُ مِنْ
قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata:
“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Ilah bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa
adzab hari yang besar (kiamat)”. Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata:
“Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata”. [QS. Al
A’raf/7:59-60]
Lalu Nabi Nuh Alaihissalam pun memberikan jawaban, sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي ضَلَالَةٌ
وَلَٰكِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٦١﴾ أُبَلِّغُكُمْ رِسَالَاتِ
رَبِّي وَأَنْصَحُ لَكُمْ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿٦٢﴾
أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ
لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
” Nuh menjawab: “Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun,
tetapi aku adalah utusan dari Rabb semesta alam. Aku sampaikan kepadamu
amanat-amanat Rabbku dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari
Allah apa yang tidak kamu ketahui”. Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran
bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabbmu dengan perantaraan seorang
laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu, dan
mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat”. [QS. Al
A’raf/7:61-63].
Namun mereka tetap mendustakan dan kufur terhadap Allah Subhanahu wa
Ta’ala , hingga kemudian Allah selamatkan Nabi Nuh beserta pengikutnya dan
tenggelamkan orang-orang yang membangkang.
Allah menceritakan dalam firman-Nya
:
فَكَذَّبُوهُ فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ
مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ إِنَّهُمْ
كَانُوا قَوْمًا عَمِينَ
“Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan
orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta
(mata hatinya)”. [QS. Al A’raf/7:64]
Sumber:
https://almanhaj.or.id/3889-pelajaran-dari-umat-terdahulu-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar