PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Selasa, 03 Mei 2011

EMESIS GRAVIDARUM

Dr. Suparyanto, M.Kes

EMESIS GRAVIDARUM

PENGERTIAN EMESIS GRAVIDARUM
  • Morning sickness disebut juga sakit pagi adalah gejala muntah (emesis gravidarum), biasanya terjadi pada pagi hari (Rustam, 2002). Morning sickness adalah mual (nausea) atau muntah (vormitusi) yang terjadi dalam awal bulan kehamilan, biasanya hanya saat bangun dari tidur (Farrer, 2005). Morning sickness adalah mual muntah terutama di pagi hari (Mellyna, 2001). Morning sickness adalah mual, pening dan muntah yang terjadi pada kehamilan di Tribulan pertama (0-12 minggu) (Suririnah, 2009). Mual (nausea) dan muntah (morning sickness) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan tribulan I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Prawirohardjo, 2009).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMESIS GRAVIDARUM

1). Faktor predisposisi :
  • Primigravida
  • Hidramnion
  • Kehamilan Ganda
  • Mola Hidatidosa

2). Faktor Psikologis
  • Rumah tangga yang Retak
  • Hamil yang tidak di inginkan
  • Takut terhadap kehamilan dan persalinan
  • Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
  • Kehilangan Pekerjaan. (Ipul, 2009)

TANDA DAN GEJALA YANG SERING DIJUMPAI
  1. Mual dan sampai muntah yang terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan, biasanya menghilang pada akhir waktu tersebut, tapi kadang muncul kembali menjelang akhir kehamilan .
  2. Mual dan muntah yang terjadi kira-kira mulai 2 minggu sesudah haid tidak datang dan berlangsung kira-kira selama 6 sampai 8 minggu. Sesudah 12 minggu biasanya menghilang .
  3. Mual dan muntah yang terjadi pada tribulan pertama kehamilan dan akan berakhir pada awal tribulan kedua kehamilan (Rustam, 2002).
  4. Perasaan mual kadang disertai muntah di pagi hari. Ada yang merasakan siksa ini hanya dipagi hari, namun tidak jarang yang harus mengalaminya seharian penuh dan nyaris tidak dapat melakukan aktivitas apapun (Maramis, 2006)

PENYEBAB
  1. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon kelamin yang diproduksi selama hamil
  2. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalaman.
  3. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
  4. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise
  5. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan (Suririnah, 2009).

KOMPLIKASI
  • Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan (Admin, 2005)

CARA MENGATASI
  1. Makan sering dalam porsi kecil, misalnya setiap dua jam sekali (bahkan malam hari, anda bisa melakukannya).
  2. Menghindari makanan berbau tajam, terlalu asin atau makanan berbumbu. Beberapa ibu hamil bahkan tidak bisa mengkonsumsi daging, telur atau susu.
  3. Mencoba ngemil crackers setelah bangun pagi
  4. Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang, kentang, nasi, sereal dan tahu)
  5. Minum jus manis atau flat soda di pagi hari
  6. Mencoba akupuntur untuk meringankan derita mual
  7. Tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol, batasi asupan kopi selama tribulan pertama.
  8. Minum peppermint tea
  9. Mencoba ginger tea (rebus jahe di air, saring dan campurkan dengan madu)
  10. Jika masih mual, mencoba mengulum permen jahe.
  11. Mendapat dukungan dari pasangan dan menggurangi stress (Hanya Wanita,2006)

PENGOBATAN

1). Tindakan medik
  • Biasanya seorang dokter selain memberi obat anti muntah juga memberi saran diet ringan dengan moto : “lebih baik makan sedikit tetapi sering”. Memang betul obat yang sering digunakan adalah golongan metaclopramide yang telah terbukti tidak mempunyai efek yang membahayakan pada janin. Namun bila diberikan terus menerus selain tidak menyenangkan penderita juga tidak cost effective.
2). Akupuntur
  • Akupuntur adalah metode pengobatan dari Tiongkok kuno yang menggunakan stimulasi titik khusus di badan dengan tusukan jarum halus. Ilmu tersebut telah ada sejak lebih dua ribu tahun yang lalu. Akupuntur didasarkan pada prinsip pengobatan tradisioal Cina yang menyebutkan bahwa seluruh kerja badan dikontrol oleh energi vital yang disebut Qi (baca : cii)
  • Agar kesehatan dapat terpelihara, aliran Qi harus mengalir dengan energi dan kualitas yang tepat. Dr. Murdoch Herbert dari Auckand New Zealand telah melakukan penelitian selama 10 tahun, dalam uji coba penggunaan tusuk jarum pada wanita hamil dengan muntah dan mual. Hasil penelitian ini ternyata sangat memuaskan terutama apabila dibandingkan dengan penggunaan obat (Admin, 2005).

DIET
  • Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain : mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup dan teratur, menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin, menghindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi, menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol, menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna dan menghindari merokok.
  • Kehamilan membutuhkan makanan yang berkualitas. Itu bukan berarti menu yang mahal dan rumit, atau makanan yang tidak dapat dinikmati. Ini berarti diet makanan bervariasi yang lezat dan baik untuk pertumbuhan bayi, dan yang memberikan energi bagi ibu hamil serta membuat mata bercahaya, rambut lebat dan kulit bercahaya sebagai berikut :

  1. Untuk mempertahankan energi, adalah lebih baik untuk sering mengemil makanan yang berkualitas seperti kacang, buah segar, daripada dua kali makan yang banyak dalam sehari.
  2. Makanan camilan disamping tempat tidur. Melupakan semua nasehat ibu tentang makan di tempat tidur. Hal ini merupakan pendekatan yang paling efektif untuk mengatasi mual di pagi hari. Dengan lambung penuh, maka iritasi karena lambung kosong dapat dicegah. Jika lelah tidur dengan sebuah buku (atau seorang teman yang baik) dan camilan yang tinggi protein atau karbohidrat (misalnya, fig bar dan susu atau keju dan crackers dari gandum spesial). Ketika mengalami kesulitan menelan makanan padat, pilih cairan yang paling sedikit menimbulkan ketidaknyamanan dan yang banyak mengandung nutrisi : double milk , jus buah atau sayuran, kaldu baik kaldu jernih atau dicampur dengan sayuran, daging atau keju cottage, atau sari buah yang dibuat dari jus tanpa sirup gula. Cairan beku juga dapat dipilih. Dan coba pula es krim. Jika sebaliknya merasakan bahwa makanan padat lebih mudah turun daripada makanan cair, cobalah mendapatkan cairan dalam bentuk padat, dari makanan yang mempunyai kandungan air yang tinggi, seperti buah yang mempunyai kandungan air yang tinggi, seperti buah melon dan sayuran hijau .
  3. Menyiapkan persediaan camilan yang mengandung karbohidrat dan tidak mudah rusak (misalnya roti stick atau crackers yang dibuat dari biji gandum spesial, roti biskuit, roti panggang, serealia kismis, air jeruk dan snack yang tinggi protein seperti keju atau telur rebus), sehingga dapat dimakan ketika merasa lapar di tengah malam. Simpan di tempat yang mudah terjangkau, juga segera sesudah membuka mata di pagi hari. Sehingga dapat mengisi lambung sebelum bangun dari tempat tidur .
  4. Diet ringan dengan moto “Lebih baik makan sedikit tetapi sering” (Admin, 2005).
  5. Contoh diet yang disesuaikan untuk ibu hamil tribulan pertama.

Pagi hari :
  1. Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri jeda sekitar satu jam antara membuka mata dan bangun dari tempat tidur.
  2. Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur. Crackers dapat mencegah lambung kosong dan menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.

Siang hari :
  1. Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan menghindari terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong dan kadar gula darah yang rendah dalam tubuh akibat lamanya rentang makan dapat menyebabkan mual seperti halnya makan yang terlalu banyak pada satu saat.
  2. Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual.
  3. Mengurangi makanan yang mengandung banyak air, sebagai gantinya minumlah setengah jam sebelum atau sesudah makan namun tidak bersamaan pada saat makan.
  4. Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus, 10-12 gelas air/hari untuk menghindari dehidrasi.
  5. Jus buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe dapat mengurangi rasa mual.

Malam hari :
  1. Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich.
  2. Menghindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang dapat menyebabkan mual.
  3. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Admin. 2005. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta: Media Aesclapiuspres
  2. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Azwar. 2008. Sikap Manusia. Jakarta: Jakarta: PT Rineka Cipta
  4. Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  5. Dinkes, Jatim.2010. Standar Pelayanan Minimal. http://www.dinkes-jatim.com. diakses tanggal 15 Februari 2011
  6. Dinkes, Jombang. 2010. Data Emesis. http://www.dinkes-jmbng.co.id. diakses tanggal 15 Februari 2011
  7. Ferrer. 2005. Emesis Gravidarum. http://www.cbnas.co.id. diakses tanggal 15 Februari 2011
  8. Hidayat. 2009. Metodelogi Penelitian Kebidanan Dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
  9. Ipul. 2009. Angka Kematian Ibu. http//.www.indoskripsi.co.id.diakses 15 Maret 2011
  10. Jesika. 2008. Dukungan Suami Dan Keluarga. http//www.info jevuska. com. Akses 15 Maret 2011
  11. Maramis. 2006. Emesis Gravidarum http//www.info wikippedia. Com. Akses 15 Maret 2011
  12. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
  13. Melina. 2001. Persiapan Kehamilan. http//www. citrasurya-net. Akses 22 feruari 2011
  14. Meliono. 2008. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. http//www.media-pengetahuan. Akses 15 Maret 2011
  15. Nazir.2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
  16. Nugroho. 2009. Mual Muntah Pada Ibu Hamil. http//www. sehat bersama. co.id Akses tanggal 15 Januari 2011
  17. Nursalam.2008. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  18. Notoatmodjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  19. Notoatmodjo.2007. Prilaku Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  20. Notoatmodjo.2005. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  21. Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: YBPSP
  22. Purwanto. 2008. Sikap Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta
  23. Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta: EGC
  24. Runiari. 2010. Kondisi Psikologi Ibu Hamil. http//.info sehat. Com. Akses tanggal 15 Januari 2011
  25. Saifudin. 2007. Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC
  26. Solihah. 2008. Panduan Sehat Ibu hamil. Jakarta Dian Press
  27. Suririnah. 2009. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester 1. http//www. kespro. com.id diakses tanggal 15 maret 2011
  28. Sunaryo. 2005. Sikap Dan Perilaku Manusia. Bandung: Rosda Karya
  29. Sugiono, 2008. Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: Rineka cipta
  30. Uliya. 2010. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar