Dr. Suparyanto, M.Kes
APA ITU PERILAKU
PENGERTIAN PERILAKU
- Menurut Skinner (1938) dalam (Sunaryo, 2004) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
- Menurut Notoatmodjo (1993) perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut.
- Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu reaksi-aksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo, 2007). Menurut Robert Kwick (1974), sebagimana dikutip oleh Notoatmodjo (2007), perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.
- Secara umum, perilaku manusia timbul karena dorongan dalam rangka pemenuhan berbagai macam kebutuhan dasar dan kebutuhan tambahan (Purwanto, 1999). Menurut Sunaryo (2004) perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung sSaupun tidak langsung.
- Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang atau organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan (Notoatmodjo, 2009).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SESEORANG
- Menurut Lawrence Green dalam Notoadmodjo, 2003, menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku dan faktor di luar perilaku.
- Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
1). Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)
a). Pengetahuan
- Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka. Perilaku yang didasari pengetahuan umumya bersifat langgeng.
b). Sikap
- Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respons terhadap stimulus tertentu.
c). Kepercayaan
- Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
d). Keyakinan
- Keyakinan merupakan kepercayaan seseorang terhadap sesuatu hal tanpa ada yang mempengaruhi.
e). Nilai
- Di dalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai- nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat.
f). Tradisi
- Tradisi adalah suatu kebiasaan yang diyakini oleh masyarakat dan menjadi suatu kebiasaan.
2). Faktor Pemungkin (Enabling Faktor)
- Faktor pemungkin adalah faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku yang terwujud dalam lingkungan fisik. Contoh di dalam terwujudnya perilaku kesehatan adalah tersedianya Puskesmas, Posyandu, rumah sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi, uang, dan sebagainya.
3), Faktor Pendorong (Reinforcing Factor)
- Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. Faktor pendorong perilaku kesehatan terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau orang lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
- Sedangkan menurut Jalaludin, (2007) faktor – faktor situasiasional yang mempengaruhi perilaku manusia sebagai berikut.
1). Faktor Ekologis
- Kaum determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku.
2). Faktor Rancangan dan Arsiktektulal
- Peraturan ruangan juga telah terbukti mempengaruhi pola – pola perilaku yang terjadinya ditempat itu.
3). Faktor Temporal
- Satu pesan komunikasi yang disampaikan pada pagi hari akan memberikan makna yang lain bila disampaikan pada tengah malam.
4). Suasana Perilaku
- Lingkungsan dibaginya kedalam beberapa satuan yang terpisah, yang disebut suasanan perilaku. Pesta, ruang kelas, toko, rumah ibadat, pemandian, bioskop adalah contoh-contoh suasana perilaku. Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku orang-orang di dalamnya.
5). Teknologi
- Pengaruh teknologi sudah sering dibicarakan orang. Revolusi teknologi sering disusul dengan revolusi dalam perilaku sosial.
6). Faktor – Faktor Sosial
- Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok dan organisasi, karakteristik populasi, adalah faktor-faktor sosial yang menata perilaku manusia.
7). Lingkungan Psikososial
- Studi tentang komunikasi organisasional menunjukkan bagaimana iklim organisasi mempengaruhi hubungan komunikasi antara bawahan dengan atasan, atau diantara orang-orang yang memnduduki diposisi yang sama.
- Sedangkan menurut Purwanto, (1999) faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ada 3 yaitu:
1). Keturunan
- Keturunan diartikan pembawaan yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Keturunan juga sering disebut pula dengan pembawaan.
2). Lingkungan
- Lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh bagi pengembangan sifat dan perilaku individu mulai mengalami dan mengecap alam dan sekitarnya.
3). Pengaruh Keturunan dan Lingkungan
- Kedua aliran ada benarnya, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan, keduanya ada pengaruhnya terhadap perkembangan manusia. Yang tidak dapat diterima adalah pembawaan atau faktor lingkungan jadi salah satu mutlak menentukan perkembangan hidup manusia ( Purwanto, 1999 ).
c. Domain Perilaku
- Menurut Benyamin Bloom yang dipaparkan oleh Notoatmodjo (2007), perilaku manusia dapat dibagi menjadi tiga domain, yaitu: cognitive domain (ranah kognitif), affective domain (ranah afektif) dan psychomotor domain (ranah psikimotor).
DAFTAR PUSTAKA
- Alimul, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan Tekhnik Analisa data. Jakarta : Salemba Medika
- Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
- Candra Dewi, N. 2009. Bagaimana Mekanisme Pernapasan pada manusia. Jakarta : PT. Intan Pariwara
- Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika
- Hurlock, E. 2004. Psikologi perkembangan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
- Istiqomah, U. 200. Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. Surakarta: Seti Aji
- Monks. 1994. Psikologi perkembangan. Edisi kesembilan. Yogyakarta: UGM
- Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC
- Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
- Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
- Notoatmodjo, S., 2009. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
- Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
- Nursalam.,2008. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
- Purwanto, H. 1999. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC
- Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Rasmun . 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga. Jakarta : Sagung Seto.
- Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta
- Widayatun, T. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta: Sagung Seto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar