Dr. Suparyanto, M.Kes
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERUBAHAN
PENGETAHUAN TENTANG PUBERTAS PADA RE MAMAJA USIA 12 - 15 TAHUN DI MTsN TAMBAK
BERAS KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG
(THE INFLUENCE OF COUNSELING TO KNOWLEDGE
CHANGE ABOUT PUBERTY IN TEENAGERS AGED 12-15 YEARS AT MTsN TAMBAK BERAS
SUB-DISTRICT AND DISTRICT OF JOMBANG)
Ayu Eni Kurniawati1, Anis Satus Syarifah2,
Endah Purtiningtyas3
1.program studi s1 keperawatan STIKES pemkab
jombang
2.progam studi ners STIKES pemkab jombang
3.apotek seger jombang
ABSTRAK
Pertumbuhan organ reproduksi mengalami
perubahan yang cepat dan sudah memiliki kemampuan reproduksinya tetapi justru
fenomena memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui tentang kesehatan
reproduksinya. Banyak remaja putri yang tidak menyadari bahwa sejak pertama
kali memasuki masa pubertas, dirinya sudah mulai memproduksi sel telur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui pengaruh penyuluhan
terhadap perubahan pengetahuan tentang pubertas pada remaja usia 1 2 - 1 5
tahun di MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
Desain penelitian yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan Pra eksperiment dengan jenis one group pre
test dan post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja
usia 12-15 tahun di MTsN Tambak Beras Jombang sebanyak 258 orang. Besar sampel
yang di gunakan sebanyak 52 responden. Teknik sampling yang di gunakan adalah
simple random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen
yaitu penyuluhan tentang pubertas. dan variabel dependen yaitu pengetahuan
remaja tentang pubertas usia 12-15 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Selanjutnya di uji analisis menggunakan uji statistik
wilcoxon dengan a = 0,05.
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan,
hasil sebelum dilakukan penyuluhan terdapat 5,8 % mempunyai pengetahuan baik
dan setelah dilakukan penyuluhan menjadi 63,5 %. Dari hasil uji Statistik
wilcoxon diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) yang jauh
lebih rendah dari standart signifikannya 0,05 atau (p
Dari hasil penelitian di atas ini di dapatkan
adanya pengaruh penyuluhan pubertas terhadap pengetahuan remaja tentang
pubertas usia 12-15 tahun di MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten
Jombang. Diharapkan hasil penelitian dapat menambah wawasan peneliti dalam
mengembangkan dan Memberikan data tambahan dan sumbangan pemikiran tentang
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan tentang pengetahuan pubertas.
Kata Kunci: penyuluhan, pengetahuan, remaja,
pubertas
ABSTRACT
The growth of reproductive organs undergoing
rapid change and already have the reproductive ability but rather the
phenomenon shows some teens do not know about reproductive health. Many young
women do not realize that since it first entered puberty, he had begun
producing eggs. This study aims to determine the effect of counseling about
puberty to the knowledge of teenagers
about puberty at age 1 2-1 5 years at MTsN Tambak Beras sub-district and
District of Jombang.
The research designs used in this study is
use the Pre-experiments with one group pre test and post test design types. The
population in this study were all teenagers aged 12-15 years at MTsN Tambak
Beras Jombang in 258 people. The sample size used was 52 respondents. The
sampling technique used is simple random sampling. The variables consisted of
the independent variable, namely education about puberty. and the dependent
variable is the knowledge of teenagers about puberty aged 12-15 years. The data
was collected by using a questionnaire. Then analyzed by wilcoxon statistic
test with a = 0.05.
From the results of research was obtained the
result, before counseling to 5.8% was have good knowledge and after the
counseling to 63.5%. from the results of Wilcoxon Statistic test was obtained
the significant or the probability score was (0.000) which much lower than the
significant standard of 0.05 or (p which is significant, so the hypothesis is
accepted.
From the results of study above was obtained
that there is influence of counseling to teenagers’ knowledge at age 12-15
years at MTsN Tambak Beras sub-district and district Jombang. Hopefully the
research can add insight of researchers in developing and donations provide
additional data and thinking on development in health science knowledge of
puberty.
Key words :
Counseling, Knowledge, Teenagers, Puberty
PENDAHULUAN
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami
perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Istilah pubertas
digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang meliputi morfologi dan
fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa, terutama
kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak ke dewasa.
Pertumbuhan organ reproduksi (rambut pubis, payudara, testis dan penis)
mengalami perubahan yang cepat dan sudah memiliki kemampuan reproduksinya
tetapi justru fenomena memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui tentang
kesehatan reproduksinya. Banyak remaja putri yang tidak menyadari bahwa sejak
pertama kali memasuki masa pubertas, dirinya sudah mulai memproduksi sel
telur1. Fenomena yang ada banyak remaja yang merasakan khawatir, takut dalam
menghadapi pubertas. Agar dapat memahami normal atau tidaknya pertumbuhan
organ-organ seks, harus mengetahui pola normal pertumbuhannya2
Rendahnya pengetahuan remaja tentang pubertas
dipengaruhi oleh faktor umur, pengalaman, informasi yang mempengaruhi penerimaan
remaja dalam suatu proses belajar yang dalam hal ini adalah penerimaan
informasi yang berhubungan dengan pubertas. Dampak rendahnya pengetahuan remaja
tentang pubertas dapat mempengaruhi perilaku remaja karena perilaku yang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Remaja yang mempunyai pengetahuan kurang menyebabkan perilaku
negatif pada saat pubertas3
Pengaruh lingkungan dan sarana informasi yang
sangat bebas, sangat mempengaruhi kehidupan pada masa pubertas pergaulan bebas
yang menjurus pada perilaku negatif dan rasa ingin tahu yang tinggi terkadang
mejerumuskan remaja ke suatu problema rumit. Dampak dari lingkungan yang kurang
kondusif misalnya: merokok, seks, napza, dari lingkungan dan perilaku tersebut
remaja pada awalnya ingin mencoba dan akirnya mejadikan rasa mencoba tersebut
sebagai kebutuhan psikologis maupun biologis4.
Data Remaja tahun 2010 di Kabupaten Jombang
usia 10 - 13 tahun berjumlah 47.768 jiwa atau sekitar 51% yang mengalami perubahan
pada masa pubertas. Data Dinkes Kabupaten Jombang menunjukkan Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja tahun 2010 dengan
jumlah remaja 6.451 ribu yang mendapat penyuluhan tentang kesehatan remaja
hanya 1.706 ribu sekitar 26,4 % dan yang mendapatkan penyuluhan terendah
diantara Sekolah Menengah Pertama (Dinkes Jombang, 2010). Berdasarkan studi
pendahuluan melakukan wawancara di MTsN Tambak Beras Jombang pada 10 siswa
tentang pengetahuan pubertas 10 siswa didapatkan 7 (70%) siswa tidak tahu
tentang pubertas, dan 3 (30%) siswa tahu
tentang pubertas
Langkah yang dapat diambil oleh remaja untuk
meningkatkan pengetahuan tentang pubertas yaitu mencari informasi dari media
massa maupun elektronik dan sering mengikuti seminar-seminar tentang pubertas
dari informasi yang positif. Sedangkan tenaga kesehatan dapat memberikan
penyuluhan kepada remaja dengan tehnik diskusi dan membagikan leafled tentang
pubertas, memberikan pengertian dan pemahaman pada orang tua tentang pentingnya
pendidikan seks dini pada remaja sehingga dapat mengarahkan remaja kepada
hal-hal terbaik sehinga watak dan prilaku remaja bisa terjaga pada
masapubertas5
Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti
tertarik mengambil judul penelitian dengan judul ”pengaruh penyuluhan terhadap
perubahan pengetahuan tentang pubertas
pada remaja usia 12 – 15 tahun di MTsN Tambak Kecamatan jombang kabupaten
jombang ”.
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh penyuluhan terhadap
perubahan pengetahuan tentang pubertas pada remaja usia 12 – 15 tahun di MTsN
Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui
pengaruh penyuluhan pubertas terhadap pengetahuan remaja tentang pubertas usia
12 – 15 tahun di MTsN Tambak Beras Kecamatan
Jombang Kabupaten Jombang
2.
Mengidentifikasi
pengetahuan remaja tentang pubertas usia 12 – 15 tahun sebelum diberikan
penyuluhan di MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
3.
Mengidentifikasi
pengetahuan remaja tentang pubertas usia 12 – 15 tahun sesudah diberikan
penyuluhan di MTSN Tambak Beras
Kecanatan Jombang Kabupaten jombang
4.
Menganalisis
pengaruh penyuluhan pubertas terhadap pengetahuan remaja tentang pubertas usia
12 – 15 tahun di MTSN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Penyuluhan
Penyuluhan secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni : a) input
adalah sarana pendidikan, b) proses (Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain), c) output (melakukan apa yang diharapkan atau perilaku). Sedangkan
pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di dalam bidang
kesehatan5.
Penyuluhan kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik
fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya6.
Konsep pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran
manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Pengetahuan juga merupakan
hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah
dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah
orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu7.
Konsep pubertas
Pubertas adalah hal yang wajar yang pasti
dialami oleh setiap wanita normal dan tidak perlu digelisahkan. Bila hal itu
tidak terjadi, baru kita perlu gelisah6. Menstruasi adalah tanda bahwa siklus
masa subur telah dimulai. Menstruasi terjadi saat lapisan dalam dinding rahim
luruh dan keluar dalam bentuk yang dikenal dengan istilah darah menstruasi7 .
Usia saat seorang anak perempuan mulai
mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat ini
anak mendapat mens yang pertama kali pada usia yang lebih muda. Pubertas bisa
datang pada anak usia 12 tahun, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai
siklusnya.
Konsep remaja
Remaja adalah periode perkembangan selama di
mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Istilah adolesens biasanya menunjukkan titik
di mana reproduksi mungkin dapat terjadi. perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental
mengakibatkan kemampuan untuk menghipnotis dan berhadapan dengan abstraksi 8.
METODE
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
desain penelitian pra eksperimen yaitu suatu rancangan penelitian yang
digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan
penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas9. Jenis
penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test design, yang
merupakan rancangan eksperimen dengan cara dilakukan pre test terlebih dahulu
sebelum diberikan intervensi kemudian setelah diberi intervensi dilakukan post
test10.
Populasi adalah objek penelitian atau objek
yang akan diteliti11. Populasinya adalah semua remaja usia 12 – 15 tahun di
MTsN Tambak Beras Jombang sebanyak 258 orang Sampel
merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi10. Pada penelitian ini sampelnya
adalah sebagian remaja usia 12 – 15 tahun di MTsN Tambak Beras Jombang sebanyak
52 orang.
Menurut12 jika populasi > dari 100 maka
bisa diambil 10-15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
sampel sebanyak 20% dari populasi.
Maka
: 20% x 258 = 51,6 = 52
Teknik sampling, yang digunakan dalam
penelitian ini adalah probability sampling dengan metode simpel random sampling
yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam anggota populasi10.
Dalam
pengambil sampel secara random atau acak bisa menggunakan teknik lotrey
sampling yaitu seperti arisan dan undian sampai jumlah sampel yang diinginkan
terpenuhi. Pemilihan dengan mengambil 20% siswa pria dan 20% siswa wanita dan
siswi yang berumur 12-15 tahun dengan teknik secara lotrey.
Variabel adalah sesuatu yang digunakan
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan
penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu11. Variabel Independen
(Variabel Bebas) Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)10.
Variabel independen dalam penelitian ini
adalah penyuluhan tentang pubertas.Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas10. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pengetahuan remaja tentang pubertas usia 12 – 15 tahun. Pengumpulan data
merupakan kegiatan penelitian untuk melakukan pengumpulan data yang akan
digunakan untuk penelitian11.
Adapun proses pengumpulan datanya dilakukan
dengan cara sebagai berikut :Meminta surat Ijin penelitian dari STIKES Pemkab
Jombang dan Kepala Sekolah MTSN Tambak Beras Jombang,kemudian Mengadakan
pendekatan dan memberikan penjelasan kepada calon responden dan responden dipersilahkan untuk
mengisi surat persetujuan,setelah itu Responden diberikan penjelasan tentang
tujuan dari peneliti,selanjutnya Memberikan penjelasan pada responden cara
menjawab kuesioner,Dan Membagikan kuesioner pre test kepada responden dan
dipersilahkan untuk mengisinya. Lalu Memberikan penyuluhan pada responden
tentang pubertas Setelahnya Membagikan kuesioner post test pada responden.
Setelah kuesioner sudah dijawab semua, kemudian dilakukan pengolahan data.
Setelah data terkumpul, maka dilakukan
pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding, Skoring, dan Tabulating.Untuk
mengetahui hubungan antara variabel, dilakukan uji statistik Wilcoxon Paired
Test dengan tingkat signifikan 0,05 menggunakan SPSS 16 for windows untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel tergantung
HASIL
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian
yang dilaksanakan di MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada
tanggal 20 Mei 2012 dengan responden 52 orang.
TabeL. 1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan remaja tentang
pubertas pada remaja usia 12-15 tahun sebelum dilakukan penyuluhan di MTsN
Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
No
|
Pengetahuan
|
Frekuensi
|
Persentase
(%)
|
1
|
Baik
|
3
|
5,8
|
2
|
Cukup
|
20
|
38,5
|
3
|
Kurang
|
29
|
55,8
|
Total
|
52
|
100
|
Sumber
: Data Primer 2012
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
sebagian besar (55,8%) pengetahuan remaja tentang pubertas pada remaja usia
12-15 tahun sebelum diberikan penyuluhan adalah kurang sebesar 29 responden
Tabel. 2 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan pengetahuan remaja tentang
pubertas pada remaja usia 12-15 tahun sesudah dilakukan penyuluhan di MTsN
Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
No
|
Pengetahuan
|
Frekuensi
|
Persentase
(%)
|
1
|
Baik
|
33
|
63,5
|
2
|
Cukup
|
19
|
36,5
|
3
|
Kurang
|
0
|
0
|
Total
|
52
|
100
|
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar (63,5%)
pengetahuan remaja tentang pubertas pada remaja usia 12-15 tahun sesudah
diberikan penyuluhan adalah baik sebesar
33 responden.
Tabel. 3 Distribusi
Frekuensi responden berdasarkan pengetahuan remaja tentang pubertas pada remaja
usia 12-15 tahun sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan di MTsN Tambak Beras
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
Pengetahuan
|
Pre
Test
|
Post
Test
|
||
f
|
%
|
f
|
%
|
|
Baik
|
3
|
5,8
|
33
|
63,5
|
Cukup
|
20
|
38,5
|
19
|
36,5
|
Kurang
|
29
|
55,8
|
0
|
0
|
Total
|
52
|
100
|
52
|
100
|
Sumber : Data Primer 2012
Tabel 3 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang
pubertas dari 52 responden sebelum
penyuluhan 55,8% memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukan penyuluhan
63,5% memiliki pengetahuan baik.
Dari uji Wilcoxon diperoleh ρ = 0,000 <
0,05 berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan tentang
pubertas pada remaja usia 12-15 tahun di MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang. Dari hasil uji wilcoxon diketahuai bahwa hasil Z hitung
-5,929 > Z table 1,96 (dimana harga (-) tidak diperhitungkan karena mutlak)
dan ρ = 0,000 <0 artinya="artinya" bahwa="bahwa" dapat="dapat" diartikan="diartikan" diterima="diterima" ditolak="ditolak" h0="h0" h1="h1" span="span" yang="yang">0>
PEMBAHASAN
Pengetahuan remaja tentang pubertas pada
remaja usia 12-15 tahun sebelum dilakukan penyuluhan
Pengetahuan remaja tentang pubertas pada
remaja usia 12-15 tahun sebelum dilakukan penyuluhan adalah kurang. Keadaan ini
disebabkan oleh salah satu faktor yaitu sumber informasi. Bahwa sebagian besar
responden mendapatkan sumber informasi dari guru.
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang
ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya
ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut 13.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (71,2%) responden
mendapatkan sumber informasi dari guru sebesar 37 responden
Menurut15. bahwa jika informasi berkembang
sangat cepat maka pengetahuan berkembang sangat cepat pula. Sumber informasi
akan mengasah otak untuk berfikir sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang.
Dengan kata lain semakin orang sedikit mendapatkan informasi maka semakin
sedikit pula pengetahuan yang dimiliki.
Pengetahuan remaja kurang dikarenakan para
remaja masih sedikit mendapatkan informasi tentang pubertas mereka mendapatkan
informasi tentang pubertas hanya dari guru mereka sehingga waktu atau materi
yang berikan kepada remaja sangat singkat sedangkan masalah-masalah tentang
pubertas luas sekali sehingga para remaja sebagian masih menganggap bahwa
pubertas merupakan hal yang tabu dan jarang diperbincangkan yang menyebabkan
pengetahuan mereka kurang.
Pengetahuan remaja tentang pubertas pada
remaja usia 12-15 tahun sesudah dilakukan penyuluhan
Sebagian besar (63,5%) pengetahuan remaja
tentang pubertas pada remaja usia 12-15 tahun sesudah dilakukan penyuluhan
adalah baik. Hal ini dikarenakan para remaja sudah mendapatkan penyuluhan
tentang pubertas dari peneliti.
Penyuluhan secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni : a) input
adalah sarana pendidikan, b) proses (Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain), c) output (melakukan apa yang diharapkan atau perilaku). Sedangkan
pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di dalam bidang
kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
Penyuluhan atau pendidikan kesehatan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,
dapat dilihat dari hasil penelitian tersebut hasil pengetahuan baik meningkat
menjadi sebanyak 33 responden (63,5%) disebabkan karena adanya penyuluhan
dimana penyuluhan tersebut dapat menambah pengetahuan remaja. Hal ini juga
mungkin didukung dengan cara penyampaian petugas yang mampu menyampaikan materi
secara jelas dan menarik sehingga
dapat diikuti oleh responden dengan baik
dan tentunya media dan metode yang digunakan tepat sehingga dapat membantu para
remaja untuk memahami materi seperti halnya memperlihatkan gambar dan
memberikan leaflet pada masing-masing responden. Dalam hal ini berarti
penyuluhan kesehatan sangatlah penting dalam meningkatkan pengetahuan remaja
seperti halnya dikemukakan oleh teori di atas.
Pengaruh penyuluhan terhadap perubahan
pengetahuan tentang pubertas pada remaja usia 12-15 tahun
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
Pengetahuan tentang pubertas dari 52
responden sebelum penyuluhan 55,8% memiliki pengetahuan kurang dan setelah
dilakukan penyuluhan 63,5% memiliki pengetahuan baik.
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
Pernyataan di atas sesuai dengan konsep
Penyuluhan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya 14.
Penyuluhan yang dilakukan di MTsN Tambak
Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang boleh dikatakan berhasil, hal ini dikarenakan
responden memperhatikan penyuluhan atau informasi yang diberikan oleh peneliti
dan didukung para remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar sehingga
peneliti mudah memasukkan konsep pubertas pada mereka yang bisa dibuktikan
dengan banyaknya respon responden yang bertanya tentang masalah-masalah
pubertas. Dengan adanya penyuluhan tentang pubertas responden lebih tahu dan
paham tentang pubertas dan dapat mengulang kembali hal telah disampaikan oleh
peneliti setelah di lakukan penelitian.
Kesimpulan
1.
Pengetahuan
tentang pubertas pada remaja usia 12-15 tahun sebelum dilakukan penyuluhan di
MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang adalah kurang (55,8%).
2.
Pengetahuan
tentang pubertas pada remaja usia 12-15 tahun sesudah dilakukan penyuluhan di
MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang adalah baik (63,5%).
3.
Ada
pengaruh penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan tentang pubertas pada remaja
usia 12-15 tahun di MTsN Tambak Beras Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Aden.
2010. Perubahan Psikologi Pada Masa
Pubertas. http://www.cyber-net.com. Diakses 22 Januari 2012.
2.
Sarwono.
2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
3.
Suliha.
2008. Pengetahuan Remaja Tentang Pubertas. http://repository.usu.ac.id/bitstream.
Diakses 2 Februari 2012.
4.
Rendra.
2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas. http://www.inforemajasehat.com.
Diakses 22 Januari 2012.
5.
Asrori.
2011. Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta. Bumi Aksara.
6.
Dariyo.
2008. Psikologi Perkembangan. Bandung. Rosdarkarya
7.
Rustam.
2008. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta. Rineka Jakarta.
8.
Potter.
2005. Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta.
9.
Nursalam.
2008. Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
10. Hurlock. 1998.
Ciri-ciri remaja Menurut Hurlock.http://puisi-blogspot.com.Diakses 3 April
2012.
11. Notoatmodjo. 2010.
Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
12. Arikunto, 2006.
Prosedur Penelitian. Edisi Baru. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Meliono. 2008.
Pengetahuan Wikipedia Bahasa Indonesia
Ensiklopedia Bebas.http://www.wikipedia.com.id diakses pada tanggal /. 10
Februari 2012.
14. Effendy. 2004.
Dasar-dasar Keperawatan. Jakarta. EGC.
15. Retnowati. 2006.
Tindakan remaja pada masa pubertas. http://www.sofia-psy.staff.ugm.ac.id .
Diakses 23 Februari 2012.
blog anda sangat lengkap dokter kalau boleh kita bertukar link. kunjungi link saya juga dokter sapa tau bisa bertukar info http://dannysatriyo.blogspot.com/
BalasHapus