PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Sabtu, 23 Januari 2010

PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (Introduction of Public Health Sciences)


Dr. Suparyanto, M.Kes

Winslow (1920) mendefisikan Kesesahan Masyarakat (Public Health) sebagai suatu Ilmu dan seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “usaha-usaha pengorganisasian masyarakat” untuk:
  1. Perbaikan sanitasi lingkungan
  2. Pemberantasan penyakit menular
  3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
  4. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan
  5. Pengembanagan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.

Ikatan Dokter Amerika (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

SEJARAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Mitos Yunani
  • Asclepius: dokter pertama yang dapat mengobati penyakit dan melakukan pembedahan dengan cara tertentu. Higiena, asisten/isri Asclepius, mengajarkan pada pengikutnya melalui pendekatan Hidup seimbang, menghindari makanan/minuman beracun, makan makan yang bergizi, cukup istirahat dan olah raga. Dari cerita mitos Yunani tersebut, muncul dua pendekatan dalam penangan kesehatan, aliran pertama lebih menekankan pengobatan (kuratif), aliran kedua lebih menekankan pencegahan (preventif) dan peningkatan (promosi) kesehatan.

Perbedaan curatif health care dan preventif heath care

NO   CURATIF HEALTH   CARE PREVENTIF HEATH CARE
1   Sasaran individul   Sasaran masyarakat
2   Pedekatan reaktif    Pendekatan proaktif
3   Penangganan bio-psikologis   Penangganan bio-psiko-sosial

Periode sebelum Ilmu Pengetahuan
  • Pada zaman Romawi kuno telah dibuat latrin/tempat pembuangan kotoran manusia, bukan untuk tujuan mencegah penyakit. Tetapi untuk mencegah bau dan pandangan yang tidak mengenakan.
  • Pada zaman Romawi telah ada peraturan yang mengharuskan untuk mencatatkan pembangunan rumah, melaporkan binatang berbahaya/ bau, melakukan supervisi pada tempat minum, warung, prostitusi.
  • Abad ketujuh, dirasakan kesehatan masyarakat sudah begitu penting, karena saat itu sudah ada wabah kolera dan kusta
  • Abad ke 12, terjadi wabah pes dasyat di Cina dan India. Pada tahun 1340 tercatat 13 juta meninggal karena pes.
  • Pada masa tersebut, masalah kesehatan masyarakat sudah demikian hebatnya, tetapi upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan.

Periode Ilmu Pengetahuan
  • Pada abad ke 19 telah ditemukan vaksin cacar oleh Louis Pasteur, asam karbol untuk sterilisasi operasi oleh Joseph Lister, ether untuk anestesi oleh William Marton
  • Tahun 1832 dibentuk komisi untuk penyelidikan dan upaya kesehatan masyarakat di Inggris diketuai oleh Edwin Chadwich.
  • Tahun 1893, John Hopkins, mendirikan Fakultas Kedokteran di Amerika.
  • Tahun 1855, di Amerika dibentuk Departemen Kesehatan, yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat. Termasuk pengawasan kesehatan lingkungan.
  • Tahun 1872, diadakan pertemuan orang-orang yang peduli pada kesehatan masyarakat dengan dibentuknya Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Assosiation).

Perkembangan IKM di Indonesia
  • Dimulai abad ke 16, pada saat pemerintahan Belanda. Tahun 1927, kolera masuk Indonesia, 1937 terjadi wabah kolera eltor, 1948 cacar masuk Indonesia, sejak adanya wabah kolera pemerintahan Belanda melakukan upaya kesehatan masyarakat.
  • Tahun 1807 oleh Gubernur Jendral Daendels dilakukan pelatihan dukun bayi dan praktek persalinan
  • Tahun 1851, dr.Bosch mendirikan STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten) sekolah kedokteran untuk pribumi di Jakarta, dan di Surabaya tahun 1913 didirikan NIAS (Nederland Indische Arsten School)
  • Tahun 1922, pes masuk Indonesia, setahun berikutnya telah terjadi wabah, 1935 dilakukan penyemprotan DDT dan vaksinasi masal.
  • Tahun 1951, Dr. Y. Leimena dan dr. Patah memperkenalkan Konsep Bandung, bahwa aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan
  • Tahun 1956, dr. Y. Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” proyek keterpaduan pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.
  • Tahun 1967, seminar tentang kesehatan masyrakat terpadu, tentang konsep Puskesmas oleh dr. Achmad Dipodilogo, yang akhirnya pada tahun 1968 dikembangkan oleh Pemerintah

RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT

  1. Epidemiologi
  2. Biostatistik/statistik Kesehatan
  3. Kesehatan Lingkungan
  4. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
  5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
  6. Gizi Masyarakat
  7. Kesehatan Kerja

UPAYA-UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT:

  1. Pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
  2. Perbaikan sanitasi lingkungan
  3. Perbaikan Lingkungan Pemukiman
  4. Pemberantasan vektor
  5. Pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat
  6. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
  7. Pembinaan Gizi masyarakat
  8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
  9. Pengawasan obat dan minuman
  10. Pembinaan peran serta masyarakat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat:
  1. Lingkungan, yang mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya
  2. Perilaku
  3. Pelayanan Kesehatan
  4. Hereditas (keturunan)

  • Intervensi faktor lingkungan : perbaikan sanitasi, peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi, stabilitas politik dan keamanan
  • Intervensi pelayanan kesehatan: penyediaan dan perbaikan fasilitas kesehatan, perbaikan sistem dan manajemen pelayanan kesehatan
  • Intervensi hereditas, perbaikan gizi ibu hamil, pendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan.

REFERENSI:

  1. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB
  2. Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Bakti
  3. M. N. Buston, 1977, Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta
  4. M. N. Buston, 1977, Epidemiologi penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta
  5. Azrul Azwar, 1989, Penanggulangan Wabah oleh Puskesmas, Binarupa, Jakarta
  6. Noor Nasri N, 1997, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta
  7. Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
  8. Azrul Azwar, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Binarupa, Jakarta
  9. Bambang, 1990, Dasar dasar Epidemiologi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar