PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Minggu, 05 Juni 2011

KONSEP DASAR REMAJA

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DASAR REMAJA

PENGERTIAN DAN BATASAN REMAJA
  • Menurut WHO remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja 12 sampai 24 tahun sedangkan dari segi program pelayanan
  • Remaja adalah periode yang paling rawan dalam perkembangan hidup seorang manusia setelah ia mampu bertahan hidup (survive) dimana secara fisik ia akan mengalami perubahan yang spesifik dan secara psikologi akan mencari identitas diri (Sarwono, 2007).

PEMBAGIAN MASA REMAJA
  • Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan. (Soetjiningsih, 2002) berikut Menurut:
  1. Masa remaja awal/dini (Early adolescence): umur 11-13 tahun.
  2. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence): umur 14-16 tahun.
  3. Masa remaja lanjut (Late adolescence): umur 17-20 tahun.

  • Tahapan ini mengikuti pola yang konsisten untuk masing¬masing individu. Walaupun setiap tahap mempunyai ciri tersendiri tetapi tidak mempunyai batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang ber alan secara berkesinambungan. Batasan masa remaja dari berbagai ahli memang sangat bervariasi, di sini dapat diajukan batasan: Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arifin, 2009. Nyeri Haid. Majalah Dokter Kita Edisi 7- th II-2009.
  2. Arikunto, 2005, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  3. Aat, 2005. Psikologi Stres. Bandung: UNPAD.
  4. Bhuono, 2005. Metode Penelitian dan Pengolahan dengan SPSS. Yogyakarta: Andi ofset.
  5. Genie, 2009, Kurangi Nyeri Haid dengan Terapi Energi Cair lewat http://m.okezone.com. yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT
  6. Gregson dkk, 2005. Managing Stress Mengatasi Stress Secara Mandiri. Yogyakarta: Baca.
  7. Hawari, 2001. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta:FKUI.
  8. Isaacs, 2004. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
  9. Junizar, 2009, Pengobatan Dismenore secara Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 133, 20091 53 yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT
  10. Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
  11. Mediastore, 2009, Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Nyeri Haid, http:// mediastore?newsid1059624784,96412, yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT.
  12. Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  13. Sarwoko, 2007, Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: PT Andi.
  14. Satumed, 2009. Hidoterapi. www.medikaholistik.com/230101, yang direkam pada 23 Mei 2009 19:53:36 GMT.
  15. Soedigdo, 2002. Metode Penelitian Klinis. Jakarta: FKUI.
  16. Soetjiningsih, 2002. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
  17. Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC.
  18. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta
  19. Widayanto, 2009. Dismenorhoe. widayanto.com, direkam pada 21 Juli 2009 18:43:16 GMT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar