PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Rabu, 08 Juni 2011

KONSEP DASAR IBU HAMIL

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DASAR IBU HAMIL

PENGERTIAN
  • Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang dan sebutan untuk wanita yang sudah bersuami (KBBI, 2001: 416).
  • Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur yang dibuahi oleh spermatozoa (KBBI, 2001: 385).

PROSES KEHAMILAN
  • Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari: ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

DIAGNOSIS KEHAMILAN
  • Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagi berikut:
  1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran.
  2. Kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.
  3. Kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut aterm.
  4. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau serotinus.

KLASIFIKASI MASA KEHAMILAN
  • Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu:
  1. Triwulan pertama (0-12 minggu)
  2. Triwulan kedua (13-28 minggu)
  3. Triwulan ketiga (29-42 minggu)

TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
  1. Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil:

1. Tanda dugaan kehamilan

a.Amenorea (terlambat datang bulan)
  1. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graaf dan ovulasi.
  2. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.

b.Mual dan muntah (emesis)
  1. Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
  2. Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning sickness.
  3. Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
  4. Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.
c.Ngidam
  1. Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.

d.Sinkope atau pingsan
  1. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebankan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulakn sinkop atau pingsan.
  2. Keadaan ini menghilang setelah umur 16 minggu.

e.Payudara tegang
  1. Pengaruh estrogen progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
  2. Payudara membesar dan tegang.
  3. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f. Sering miksi
  1. Desakan rahim ke depan menyebankan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
  2. Pada triwulan kedua sudah menghilang.

g. Konstipasi atau obstipasi
  1. Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan buang air besar.

h. Pigmentasi kulit
  1. Sekitar pipi: cloasma gravidarum, Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
  2. Dinding perut: Striae livide, Striae nigra, Linea alba makin hitam
  3. Sekitar payudara: Hiperpigmentasi areola mamae, Puting susu makin menonjol, Kelenjar montgomery menonjol, Pembuluh darah menifes sekitar payudara

i. Epulis
  1. Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil

j. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
  1. Karena pengaruh dari estrogen dan proesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.
  2. Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara.
  3. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang saat persalinan.

2.Tanda tidak pasti kehamilan
  1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
  2. Pada pemeriksaan dalam ditemukan: a)Tanda Hegar, b)Tanda Chadwicks, c)Tanda Piscaseck, d)Kontraksi Branxton Hicks, e)Teraba ballotement

3.Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
  1. Sebagian kemungkinan positif palsu

TANDA PASTI KEHAMILAN
  1. Gerakan janin dalam rahim
  2. Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin
  3. Denyut jantung janin: a)Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokograf, alat dopler. b)Dilihat dngan ultrasonografi. c)Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgenunuk melihat kerangka janin, ultrasonografi. (Manuaba, 2010: 109).


KEBIJAKAN PROGRAM KUNJUNGAN IBU HAMIL
  • Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
  1. Satu kali pada triwulan pertama.
  2. Satu kali pada triwulan kedua.
  3. Dua kali pada triwulan ketiga

Pelayanan/ standar minimal termasuk “7T” :
  1. Timbang berat badan.
  2. Ukur Tekanan darah.
  3. Ukur Tinggi fundus uterus.
  4. Imunisasi TT (tetanus toksoid) lengkap.
  5. Tablet tambah darah.
  6. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual.
  7. Temu wicara (dalam rangka persiapan rujukan).

TUJUAN ASUHAN ANTENATAL
  1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
  2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
  3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplkasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
  4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
  5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan peberian asi eksklusif.
  6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Saifuddin dkk, 2006: 90)

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  2. Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
  3. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
  4. Depkes RI. 2000. Imunisasi TT. http:// www. Depkes RI. go. id/ diakses pada tanggal 8 Maret 2011.
  5. Depkes RI 2003. Cakupan Imunisasi TT. http:// www. Depkes RI. go. id/ diakses tanggal 08 Maret 2011.
  6. Depkes RI 2003. Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan Di Rumah Sakit dan Puskesmas. Jakarta.
  7. Hidayat, Aziz Alimul, 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
  8. Mandriawati. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
  9. Manuaba, I. Gde. 2001. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
  10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  11. Notoatmodjo, Soekidjo 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  12. Notoatmodjo, Soekidjo 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  13. Notoatmodjo, Soekidjo 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  14. Nur Salam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
  15. Panitia Pekan Imunisasi Nasional Tingkat Pusat. 1996. Petunjuk Teknis Imunisasi Tetanus Toksoid. Jakarta
  16. Saifuddin dkk, Abdul Bari. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  17. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  18. Yulaikhah, Lily. 2008. Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
  19. Yulifah dkk, Rita.2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
  20. Wahab, A. Samik. 2002. Sistem Imun, Imunisasi, & Penyakit Imun. Jakarta: Widya Medika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar