PERILAKU
MENCARI PELAYANAN KESEHATAN
1.3.
Perilaku mencari pelayanan kesehatan
Masyarakat atau anggota
masyarakat pada umumnya mempunyai perilaku yang berbeda-beda terkait dengan
sakit dan penyakit. Perilaku tersebut tercermin dalam respons yang dilakukan
apabila mereka diserang penyakit dan merasakan sakit mulai dari tidak bertindak
atau hingga tidak melakukan apa-apa. Berikut adalah perilaku masyarakat dalam
mencari yankes untuk mengobati sakit yang dideritanya :
a.
Tidak bertindak/kegiatan apa-apa (no action).
Alasannya
antara lain bahwa kondisi yang demikian tidak mengganggu kegiatan atau kerja
mereka sehari-hari. Anggapan bahwa tanpa bertindak gejala yang
dideritanya akan lenyap dengan sendirinya, fasilitas kesehatan yang diperlukan
sangat jauh letaknya, para petugas kesehatan tidak simpatik, judes, tidak responsive,
dan sebagainya, akhirnya alasan takut dokter, takut pergi ke rumah sakit, takut
biaya, dan sebagainya.
b. Tindakan
mengobati sendiri (self treatment)
Alasan
orang atau masyarakat percaya kepada diri sendiri, dan karena
pengalaman yang lalu usaha-usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan
kesembuhan. Hal ini mengakibatkan pencarian pengobatan keluar tidak diperlukan.
c. Mencari
pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional (traditional remedy).
Masyarakat
pedesaan khususnya, pengobatan tradisional ini masih menduduki tempat teratas
dibandingdengan pengobatan-pengobatan yang lain. Pada masyarakat yang masih
sederhana, masalah sehat-sakit adalah lebih bersifat budaya dari pada
gangguan-gangguan fisik. Identik dengan pencarian pengobatan pun lebih
berorientasi kepada sosial-budaya masyarakat dari pada hal-hal yang dianggapnya
masih asing.
Dukun
yang melakukan pengobatan tradisional merupakan bagian masyarakat, berada
ditengah-tengah masyarakat, dekat dengan masyarakat, dan pengobatan yang
dihasilkan adalah kebudayaan masyarakat, lebih diterima oleh masyarakat dari
pada dokter, mantri, bidan, dan sebagainya yang masih asing bagi mereka seperti
juga pengobatan yang dilakukan dan obatnya juga merupakan kebudayaan mereka.
d. Mencari
pengobatan dengan membeli obat-obat ke warung-warung obat (chemist shop)
dan sejenisnya, termasuk ketukang-tukang jamu.
Obat-obat yang
mereka dapatkan pada umumnya adalah obat yang tidak memakai resep
sehingga sukar untuk dikontrol.
e.
Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan
modern yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta,
yang dikategorikan kedalam balai pengobatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit.
f.
Mencari pengobatan kefasilitas pengobatan modern yang
diselenggarakan oleh dokter praktek (private medicine).
Dari
uraian-uraian di atas tampak jelas bahwa persepsi masyarakat terhadap
sehat-sakit sangat berbeda pada setiap individu, kelompok dan masyarakat.
Persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit erat hubungannya dengan perilaku
pencarian pengobatan, berdasarkan perbedaan persepsi
mempengaruhi atas dipakai atau tidak dipakainya fasilitas kesehatan yang
disediakan. Apabila persepsi sehat-sakit masyarakat belum sama dengan konsep
sehat-sakit, maka jelas masyarakat belum tentu atau tidak mau menggunakan
fasilitas yang diberikan, Notoatmodjo (2007:206)
Tahap
Penundaan Pencarian Bantuan
Appraisal delay : waktu yang dibutuhkan seseorang
untuk mengetahui bahwa gejala tersebut serius.
Illness delay : jarak waktu yang dibutuhkan untuk
mengetahui bahwa gejala tersebut merupakan gejala penyakit dan keputusan untuk
mencari pengobatan.
Utilization delay : waktu antara keputusan untuk
mencari pengobatan dan pelaksanaannya.
Alasan
untuk Berbagai Tahap Penundaan
Tidak adanya rasa sakit.
Tidak mengetahui bahwa gejala itu serius.
Biaya pengobatan.
Kesibukan kerja.
DAFTAR
PUSTAKA
- Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. “Ilmu Perilaku Kesehatan”. Jakarta. Rineka Cipta.
- Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
- Ekasari, Mia Fatma, dkk. 2008. Keperawatan Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat untuk Hidup Sehat. Jakarta: Trans Info Media.
- Go Nursing. 2008. Keperawatan Keluarga Sebuah Pengantar. http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/07/keperawatan-keluarga-sebuah-pengantar/.
- Slamet, Juli Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family nursing teori and practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC
- Tri Kurniawati, Irma. 2008. “ Gambaran Pemanfaatan-Literatur”. www.lontar.ui.ac.id.
- http://andhablog.blogspot.com/2009/04/perilaku-sakit.html
- (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf)
- http://www.scribd.com/doc/75657031/DINAMIKA-KELUARGA
- http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/
- http://rizkipkip.blogspot.com/2013/05/perilaku-pencarian-pelayanan-kesehatan.html
- http://g00dlucky.blogspot.com/2013/04/perilaku-pencarian-pelayanan-kesehatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar