PERILAKU
KESEHATAN
2.2 Perilaku Kesehatan
2.3.1. Definisi Perilaku Kesehatan
Perilaku
adalah semua kegiatan atau aktivitas, baik yang dapat diamati langsung maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Skinner
(1938) seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Dilihat
dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Perilaku tertutup (covert behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup, misalnya ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata, misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya.
2.3.2. Pembagian perilaku kesehatan
Perilaku seseorang
atau subyek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-faktor baik dari dalam
maupun dari luar subyek.
1. Menurut
Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007), perilaku kesehatan terbagi
menjadi tiga teori penyebab masalah kesehatan yang meliputi :
a. Faktor
predisposisi (Predisposing factors)
Merupakan faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi.
Seseorang dengan pengetahuan
yang rendah akan berdampak pada perilaku perawatan, contohnya pada penderita
hipertensi. Seseorang dengan pengetahuan yang cukup tentang perilaku perawatan
hipertensi maka secara langsung akan bersikap positif dan menuruti aturan
pengobatan, disertai munculnya keyakinan untuk sembuh, tetapi terkadang masih
ada yang percaya dengan pengobatan alternatif bukan medis yang dipengaruhi oleh
kebiasaan masyarakat yang sudah membudaya.
b. Faktor
pemungkin (Enabling factors)
Merupakan faktor yang
memungkinkan atau menfasilitasi perilaku atau tindakan artinya bahwa faktor
pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku
kesehatan. Contohnya lingkungan yang jauh atau jarak dari pelayanan kesehatan
yang memberikan kontribusi rendahnya perilaku perawatan pada penderita
hipertensi.
c. Faktor
penguat (Reinforcing factors)
Adalah
faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku antara lain :
Dukungan Petugas Kesehatan
Dukungan Petugas
sangat membantu, sebab petugas adalah yang merawat dan sering berinteraksi,
sehingga pemahaman terhadap kondisi fisik maupun psikis lebih baik, dengan
sering berinteraksi akan sangat mempengaruhi rasa percaya dan menerima
kehadiran petugas bagi dirinya, serta motivasi atau dukungan yang diberikan
petugas sangat besar artinya contohnya
terhadap ketaatan pasien untuk selalu mengontrol tekanan darahmya secara
rutin (Purwanto,1999).
Dukungan keluarga
Dukungan keluarga sangatlah penting karena
keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan sebagai penerima asuhan
keperawatan. Oleh karena itu keluarga sangat berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit, apabila dalam keluarga
tersebut salah satu anggota keluarganya ada yang sedang mengalami masalah kesehatan
maka sistem dalam keluarga akan terpengaruhi. (Friedman, 1998).
2. Becker,1979 membuat klasifikasi
tentang perilaku kesehatan, diantaranya adalah :
a) Perilaku hidup sehat
Kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup : Menu
seimbang, Olahraga teratur, Tidak merokok, Tidak meminum-minuman keras dan
narkoba, Istirahat yang cukup, berperilaku positif.
b) Perilaku sakit
Respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya
terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan
penyakit dan sebagainya.
c) Perilaku peran sakit
Perilaku ini mencakup :
Tindakan
untuk memperoleh kesembuhan
Mengenal
atau mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang
layak.
Mengetahui
hak, misalnya memperoleh perawatan.
3. Perilaku
kesehatan mencakup :
a. Perilaku seseorang terhadap sakit
dan penyakit. Perilaku terhadap sakit dan penyakit sesuai dengan
tingkat-tingkat pencegahan penyakit, yakni :
Peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behavior). Misalnya, makan makanan
yang bergizi, olah raga.
Pencegahan
penyakit (health prevention behavior). Misalnya tidur memakai selambu untuk
mencegah gigitan nyamuk malaria, imunisasi. Termasuk perilaku untuk tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.
Pencarian
pengobatan (health seeking behavior). Misalnya usaha-usaha mengobati
penyakitnya sendiri atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan
modern (puskesmas, mantri, dokter praktek).
Pemulihan
kesehatan(health rehabilitation behavior). Misalnya melakukan diet, mematuhi
anjuran-anjuran dokter.
b. Perilaku terhadap system pelayanan
kesehatan.
Respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan modern
maupun tradisional. Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas
pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat-obatannya, yang terwujud
dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan penggunaan fasilitas, petugas dan
obat-obatan.
c. Perilaku terhadap makanan(nutrition
behavior)
Respon seseorang terhadap makanan
sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktek kita terhadap makanan serta unsur-unsur yang
terkandung didalamnya (zat gizi), pengelolaan makanan sehubungan kebutuhan
tubuh kita.
d. Perilaku terhadap lingkungan
kesehatan (environmental health behavior)
Adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai
determinan kesehatan manusia.Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan itu
sendiri. Perilaku ini antara lain mencakup :
Perilaku
sehubungan air bersih termasuk didalamnya komponen, manfaat, dan penggunaan air
bersih untuk kepentingan kesehatan.
Perilaku
sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut segi-segi hygiene,
pemeliharaan teknik, dan penggunaannya.
Perilaku
sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair.
Perilaku
sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi ventilasi, pencahayaan,
lantai.
Perilaku
sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk (vector).
DAFTAR
PUSTAKA
- Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. “Ilmu Perilaku Kesehatan”. Jakarta. Rineka Cipta.
- Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
- Ekasari, Mia Fatma, dkk. 2008. Keperawatan Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat untuk Hidup Sehat. Jakarta: Trans Info Media.
- Go Nursing. 2008. Keperawatan Keluarga Sebuah Pengantar. http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/07/keperawatan-keluarga-sebuah-pengantar/.
- Slamet, Juli Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family nursing teori and practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC
- Tri Kurniawati, Irma. 2008. “ Gambaran Pemanfaatan-Literatur”. www.lontar.ui.ac.id.
- http://andhablog.blogspot.com/2009/04/perilaku-sakit.html
- (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf)
- http://www.scribd.com/doc/75657031/DINAMIKA-KELUARGA
- http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/
- http://rizkipkip.blogspot.com/2013/05/perilaku-pencarian-pelayanan-kesehatan.html
- http://g00dlucky.blogspot.com/2013/04/perilaku-pencarian-pelayanan-kesehatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar