SEKILAS
TENTANG FISIOLOGI KARDIOVASKULER
1.
Darah
Darah
adalah jaringan cairan yang terdiri atas dua jaringan. Bahan interseluler
adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat uunsur-unsur padat,
yaitu sel darah. Volume darah secar keseluruhan kira-kira merupakan 1/12 belas
berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan,
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini diyatakan dalam
nilai hematokrit atau volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40-47
(Evelyn c. Pearce.2002).
2.
Sirkulasi
Darah
Darah
bertugas membawa zat-zat ke seluruh tubuh, terutama zat gizi dan oksigen supaya
sel-sel tubuh dapat terus hidup dengan baik, dan untuk membersihkan zat-zat
berbahaya seperti karbon dioksida. Darah mengambil oksigen dari udara dalam
paru-paru. Darah yang mengandung oksigen kemudian masuk ke jantung dan dipompa
keseluruh tubuh melalui pembuluh arteri (pembuluh darah besar). Pembuluh darah
arteri lalu bercabang menjadi pembuluh yang lebih kecil dan makin kecil
mengandung oksigen kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena, lalu di
pompa kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lagi.
3.
Katup
Jantung dan Sirkulasi Darah
Keempat
katup jantung berfungsi untuk memastikan aliran darah ke satu arah. Katup membuka
agar darah dapat mengalir dan menutup kembali untuk mencegah darah mengalir
kearah sebaliknya. Pergerakan katup tersebut merupakan respons dari perubahan
tekanan ketika jantung berkontraksi dan mengendur ketika rongga jantung
berkontraksi,gerakan tersebut mendorong darah masuk ke bilik atau keluar dari
jantung menuju ke pembuluh arteri.
Katup
trikuspidalis dan bikuspidalis yang trletak di antara serambi dan bilik di
sebut katup atrioventrikel. Saat katup-katup ini membuka, darah mengalir dari
serambi ke bilik. Ketika bilik berkontraksi, tekanan dari darah menggerakkan
katup naik sampai ujung-ujungnya bertemu dan menutup. Pada saat yang bersamaan
tali jaringan ikat tipis-korda tendinea (katup-katup tersebut terhubung ke otot
papiler oleh urat yang berbentuk seperti kawat) mengecang dan mencegah katup
berbalik sehingga mencegah darah mengalir kearah sebaliknya.
Sampai
dengan pembuluh darah mikroskopis yang kemudian membentuk pembuluh darah kecil
yang dinamakan pembuluh kapiler. Dengan adanya jaringan ini, darah bisa
mencapai setiap sel-sel tubuh yang membutuhkan oksigen. Darah yang sudah tidak
Katup
aorta dan jantung di kenal juga dengan sebutan katup semilunar karena terbentuk
dari tiga buah kuspa yang mirip bulan. Katup SL membuat darah mengalir dari
jantung ke arteri dan mencegah darah mengalir kembali ke dalam bilik. Katup SL
membuka ketika tekanan pada bilik lebih besar dari tekanan pada arteri, membuat
darah mengalir dari bilik ke dalam jantung dan aorta. Saat bilik mengendur,
darah mengalir kembali ke jantung. Ketika darah yang mengalir kembali tersebut
memenuhi kuspa, katup SL menutup. Katup tidak menjaga jalan masuk vena kava ke
dalam serambi.
4.
Peredaran
Darah (peredaran paru-paru dan peredaran sistemik)
System
sirkulasi terdiri atas 2 sistem peredaran, yaitu peredaran melalui paru-paru
yang disebut peredaran paru-paru dan peredaran ke seluruh bagian tubuh lainnya,
dinamakan peredaran sistemik.
Darah
mengalir melalui kedua system ini oleh dua pompa yang berada di jantung sebelah
kiri dan kanan. Walaupun pompa kanan dan kiri ini bergerak bersamaan darah di
tiap pompa terpisah dan, hingga tahap tertentu, berfungsi mandiri. Pompa di
kiri jantung berukuran lebih besar, lebih berotot, dan bekerja lebih berat dari
yang di kanan jantung karena mendorong darak ke seluruh bagian tubuh.
Jantung
memompa darah ke dalam dua sirkuit tertutup. kedua sirkuit tersebut diatur
berdasarkan urutan-hasil salah satu sirkuit menjadi sumber dari yang lain.
Pompa di kiri jantung merupakan pompa bagi seluruh tubuh (peredaran sistemik),
yang menerima darah segar yang penuh oksigen dan paru-paru. Bilik kiri memompa
darah ke aorta. Dari aorta, darah mengalir ke dalam arteri sistemik kecil yang
membawah darah ke semua organ tubuh,kecuali kantung udara (alveolus) di
paru-paru. Pada tiap bagian tubuh, urat nadi berujung ke system kapiler tempat
terjadinya pertukaran zat gizi dan gas. Darah melepaskan oksigen dan menyerap
karbon dioksida (CO2). Darah mengalir melalui system kapiler menuju system
venula, venula membawa darah dari jaringan ke system vena kemudian kembali ke
serambi kanan jantung.
Bagian
kanan jantung menerima darah kotor yang tidak lagi mengandung oksigen dari
peredaran sistemik. Bagian kanan jantung merupakan pompa untuk peredaran paru.
Darah mengalir dari serambi kanan ke bilik kanan, lalu di pompa ke dalam batang
paru-paru yang kemudian membawahnya ke paru-paru kanan dan kiri melalui arteri
paru-paru. Dalam kapiler paru-paru, darah melepaskan CO2 (mengembuskan nafas)
dan menyerap oksigen. Darah segar yang mengandung oksigen tersebut kemudian
mengalir ke vena paru-paru dan kembali ke serambi kiri jantung.
Kembali
ke vena
Darah
selalu berada dalam tekanan pada kedua sistem (paru-paru dan sirkulasi
sistemik), pada arteri, kapiler, dan nadi, karena tidak ada tekanan, peredaran
darah tidak akan terjadi. Tekanan pada kapiler harus tetap stabil sehingga
kondisi perpindahan gas dan zat-zat gizi dalam sel-sel dan jaringan tubuh tetap
sama, walaupun bagian tubuh lainnya sedang melakukan hal berbeda. Hal ini
merupakan alas an utama berubah-ubahnya tekanan darah pada urat nadi
5.
Suara
Jantung
Saura
detak jantung yang utama berasal dari pengolakan darah yang disebabkan oleh
tertutupnya katup-katup jantung. Pada setiap siklus jantung, serambi dan bilik
berkontraksi dan mengendur secara bergantian. Tiap siklus jantung diasosiasikan
dengan satu detak jantung meliputi sistol (fase kontraksi) dan diastolik (fase
mengendur) dari serambi dan sistol dan diastole dari bilik. Jika kecepatan
jantung adalah 75 detak/menit, satu siklus jantung berlangsung selama 0,8
detik.
Dalam
satu siklus terdapat empat suara jantung tapi biasanya hanya yang pertama dan
kedua yang cukup keras sehingga dapat terdengar melalui stetoskop. Suara
pertama (S1) lebih keras dan lebih lama dari yang kedua. Ini di karenakan
penutup katup atrioventrikel (AV) di perlukan sistol bilik (kontraksi bilik).
Suara kedua (S2) lebih pendek dan tidak sekeras yang pertama. Hal ini karena
penutupnya katup semilunar (SL) pada awal diastole bilik (mengendurnya bilik),
normalnya, suara ketiga (S3) dan keempat (S4) tidak cukup keras untuk bisa
didengar, karena S3 merupakan pengolakan darah saat pengisian ventricular
secara cepat dan S4 karena pergolakan darah selama sistol serambi (berkontraksinya
serambi) (Jain.2011).
6.
Metode
Mengukur Tekanan Darah
Sfigmomanometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah, alat ini juga bisa
disebut ‘ pemantau tekanan darah’ atau sesuatu yang serupa, namun
Sfigmomanometer adalah nama yang dipilih ketika pertama kali alat ini
dikeluarkan pada akhir abad ke-19 dan masih tetap digunakan sampai sekarang.
Sfigmomanometer
dalam pemakaian sehari-hari di tempat praktek dokter terdiri atas alat untuk
mengukur tekanan darah yang dihubungkan ke manset yang dapat digembungkan, yang
nantinya dililitkan ke lengan bagian atas. Ada tiga jenis alat Sfigmomanometer
:
1)
Sfigmomanometer
air raksa
2)
Sfigmomanometer
aneroid
3)
Sfigmomanometer
elektronik menurut (Julian dan Tom. 2003)
DAFTAR
PUSTAKA
- Arumi, sekar (2011). Menstabilkan Darah Tinggi dan Darah Rendah.Penerbit araska: Yogyakarta
- Dalimartha, setiawan dkk (2008).care your self Hipertensi.penerbit KDT : Jakarta
- Dekker, E (2005). Hidup dengan Tekanan DarahTinggi. PT surya multi grafika. Jakarta
- Jain, ritu (2011). Pengobatan Alternative untuk Mengatasi Tekanan Darah. PT gramedia pustaka utama : Jakarta
- Junaidi, iskandar (2010). Hipertensi. Penerbit.bhuana almu popular : Jakarta
- wahdah, nurul (2011). Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Penerbit multipres: Yogyakarta
- Kholish, nur (2011). Bebas Hipertensi Seumur Hidup dengan Terapi Herbal. Penerbit Real book. Yogyakarta
- Kowelski, e Robert, (2010). Terapi Hipertensi. Penerbit PT mizan pustaka: Bandung
- Samadi, budi (2002). Teknik Budi Daya Mentimun Hibrida. Penerbit kanisius:Yogyakarta
- Maryam. dkk (2008).Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika: Jakarta
- Nugroho (2008). Keperawatan Gerontik. Buku Kedokteran EGC: Jakarta
- Nursalam. (2011). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
- Pearce, evelyn c (2007). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedic. Penerbit PT gramedia : Jakarta
- Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang. (2010). Buku Panduan Penyusunan Proposal dan Skripsi.
- Setiadi. (2007).Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.edisi pertama. Penerbit graham ilmu : Yogyakarta
- Soeryoko, Hery (2010). 20 Tanaman Obat Terpopuler Penurun Hipertensi. Penerbit C.V ANDI OFFSET : Yogyakarta
- Surtiretna, nina (2006). Menganal System Peredaran Darah.PT kiblat : Bandung
- Yuliarti, Nurheti (2011). Libas Hipertensi Dengan Herbal.gajayana publisher : Yogyakarta
- Gunawan Lany (2001). Hipertensi : Tekanan DarahTinggi, kanisius. Yogyakarta
- Soeparman & Sarwono (2001). Buku Ajaran Penyakit Dalam.jilid 2, Balai penerbit FKUI: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar