SEKILAS
TENTANG PERILAKU
1.
Pengertian
Perilaku
Perilaku
manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri, yang
mempunyai bentangan yang luas mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpikir,
persepsi dan emosi. Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktifitas organisme,
baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung ( Notoatmodjo,
2007).
Perilaku
dan gejala yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor
genetik dan hidup terutama perilaku manusia. Faktor keturunan merupakan konsep
dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk hidup itu selanjutnya,
sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku
tersebut.
2.
Bentuk
– bentuk perilaku
Perilaku
manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Bloom
(1908) dalam Notoatmodjo (2007) seorang ahli psikologi pendidikan membagi
perilaku ke dalam tiga domain atau ranah/ kawasan yaitu ranah kognitif
(cognitive domain), ranah afektif (affetive domain) dan ranah psikomotor
(psychomotor domain), meskipun kawasan – kawasan tersebut tidak mempunyai
batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan
tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku
tersebut yang terdiri dari:
A).Pengetahuan
(knowledge)
Pengetahuan
merupakan hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan yang tercakup dalam
dominan kognitif, mempunyai 6 tingkatan meliputi : tahu (know), memahami
(comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sistematis
(synthesis), dan evaluasi (evaluation).
B).Sikap
(attitude)
Sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : kepercayaan
(keyakinan), kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek,
kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen tersebut membentuk sikap yang
utuh. Sikap mempunyai 4 tingkatan meliputi : menerima (receiving), merespon
(responding), menghargai (valuing) dan bertanggung jawab (responsible).
C).Praktik
atau tindakan (practice)
Suatu
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap
dari suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Praktek mempunyai tingkatan antara
lain : persepsi (perception), respon terpimpin (guided respons), mekanisme
(mechanism) dan adaptasi (adaptation). Setelah seseorang mengetahui stimulus
kemudian seseorang itu mengadakan penelitian atau pendapat terhadap apa yang
mempraktekkan apa yang diketahui atau dinilai baik.
Skinner
(1938) dalam Notoatmodjo (2007), seorang ahli psikologi merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar). Berdasarkan rumus teori Skinner tersebut maka perilaku manusia
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a).Perilaku
tertutup
Perilaku
tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat
diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas
dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap
stimulus yang bersangkutan.
b).Perilaku
terbuka
Perilaku
terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus sudah berupa tindakan, atau
praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau observable behavior.
3.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku
Dari
penjelasan diatas dapat disebutkan bahwa perilaku itu terbentuk di dalam diri
seseorang dan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu :
A).Faktor
eksternal, yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri seseorang.
Faktor eksternal atau stimulus adalah faktor lingkungan, baik lingkungan fisik,
maupun non – fisik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi maupun politik.
B).Faktor
internal, yaitu respon yang merupakan faktor dari dalam diri seseorang. Faktor
internal yang menentukan seseorang merespon stimulus dari luar dapat berupa
perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti dan sebagainya.
Dari
penelitian – penelitian yang ada faktor eksternal merupakan faktor yang
memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku manusia karena
dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya dimana seseorang itu berada
(Notoatmodjo, 2007).
4.
Bentuk
– bentuk perubahan perilaku
Bentuk
– bentuk perubahan perilaku menurut WHO dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
A).Perubahan
alamiah (Natural changes)
Perilaku
manusia selalu berubah, dimana sebagian perubahan itu disebabkan karena
kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan
lingkungan fisik dan sosial budaya dan ekonomi, maka anggota – anggota
masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan.
B).Perubahan
rencana (Planned change)
Perubahan
perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
C).Kesediaan
untuk berubah (readiness to change)
Apabila
terjadi suatu inovasi/ program-program pembangunan didalam masyarakat maka yang
sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau
perubahan tersebut.
5.
Strategi
untuk perubahan perilaku
A).Menggunakan
kekuatan/ kekuasaan/ dorongan
Dalam
hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga
ia mau melakukan (berperilaku) seperti yang diharapkan. Cara ini akan
menghasilkan perubahan perilaku yang cepat perubahan tersebut belum tentu akan
berlangsung lama.
B).Pemberian
informasi
Dengan
memberikan informasi-informasi, cara-cara mencapai hidup sehat, cara
pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit akan meningkatkan masyarakat
tentang hal tersebut.
C).Diskusi
dan partisipasi
Masyarakat
tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga harus aktif berpartisipasi
melalui diskusi – diskusi tentang informasi yang diterimanya.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Alimul,
Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika.
Jakarta
2.
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka
Cipka. Jakarta
3.
Azwar,
Saifuddin. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
4.
Badriul,
Hegar. 2005. Gumoh Bisa Mengganggu Pertumbuhan Bayi.
http://www.suaramerdeka.com diakses tanggal 15 April 2012
5.
Donna.
2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta
6.
Erlina.
2008. Gumoh dan Muntah. http://kuliahbidan.wordpress.com diakses tanggal 15
April 2012
7.
Khoirunnisa,
Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Nuha Medika.
Yogyakarta
8.
Notoatmodjo,
Soekitdjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
9.
Nursalam.
2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Salemba
Medika. Jakarta
10. Nursalam. 2009.
Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Jakarta
11. Saryono. 2011.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra Cendikia. Yogyakarta
12. Setiadi. 2007. Konsep
dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
13. Sodikin. 2011. Asuhan
Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Salemba
Medika. Jakarta
14. Sugiyono. 2002.
Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung
15. Sugiyono. 2007. Statistika
untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung
16. Wawan, A dan Dewi.
2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Salemba
Medika. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar