SEKILAS
TENTANG KEHAMILAN
1.
Pengertian
Kehamilan
Kehamilan
adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum serta
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu
atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi 3
trimester, dimana trimester I berlangsung dalam 12 minggu, trimester II 15
minggu (minggu ke-13 – 27) dan trimester III 13 minggu (minggu ke-28-40). (Prawihardjo,
2009).
Lama
kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari
dengan perhitungan sebagai berikut : ( Ummi,
2010)
1)
Kehamilan
sampai 16 atau 20 minggu bila berakhir disebut keguguran (abortus)
2)
Kehamilan
21 sampai dengan 28 minggu bila terjadi persalinan disebut imatur
3)
Kehamilan
29 sampai dengan 36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas
4)
Kehamilan
37 sampai dengan 42 minggu disebut aterm
5)
Kehamilan
melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau postdatism/ postdate/
postmatur (serotinus)
Kehamilan
dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu sebagai berikut: Triwulan pertama : 0
hingga 12 minggu, triwulan kedua : 13 hingga 28 minggu, triwulan ketiga : 29
hingga 40 minggu.
2.
Tanda
dan Gejala Kehamilan
Menurut
Rustam (2005), kehamilan memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
a.Tanda
pasti (tanda positif)
1)
Gerakan
janin dapat dilihat atau dirasa dan diraba, juga bagian-bagian janin.
2)
Denyut
jantung janin : didengar dengan stestoskop-monoral laennec, dicatat dan didengar
dengan alat dopler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada
ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
b.Tanda-tanda
presumtif (tidak pasti)
1).Amenore
(tidak dapat haid)
Konsepsi
dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi
sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenore dapat di konfirmasi dengan
memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan
usia kehamilan dan tafsiran persalinan. Tetapi, amenore juga dapat disebabkan
oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional setiap ketakutan dalam
kehamilan.
2).Mual
dan muntah
Pengaruh
esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan
menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila
terlalu sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis
gravidarum.
3).Ngidam
(Mengingini makanan tertentu)
Wanita
hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4).Syncope
(Pingsan)
Terjadinya
gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama
jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5).Kelelahan
Sering
terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan, yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
6).Payudara
tegang
Estrogen
meningkatkan perkembangan sistem duptus pada payudara, sedangkan progesteron
menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama somatomamotropin,
hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang
dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta
pngeluaran kolostrum.
7).Sering
miksi
Desakan
rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan
uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.
8).Konstipasi
atau obstipasi
Pengaruh
progresteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga
kesulitan untuk BAB.
9).Pigmentasi
kulit
Pigmentasi
terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
10).Epulis
Hipertropi
papilla ginggivae/gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.
11).Varises
atau penampakan pembuluh darah vena.
Pengaruh
esterogen dan pogesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi
wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi disekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat
hilang setelah persalinan. (Ummi, 2010)
c.Tanda-tanda
kemungkin (Probability Sign)
Tanda
kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. Tanda
kemungkinan ini terdiri atas hal-hal berikut ini. (Ummi, 2010)
1)
Perut
membesar
2)
Terjadi
akibat pembesaran uterus, hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan
3)
Tanda
hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervik bertambah dan karena terjadinya odema
dari cervik dan hiperplasia kelenjar-kelenjar servik menjadi lunak
4)
Tanda
Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna selaput
lendirnya biru
5)
Tanda
piscaceek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh
didaerah inplantasi dan di daerah insersi plasenta
6)
Kontraksi
Braxton Hicks
7)
Tanda
ballottement, yaitu teraba benjolan keras (Ummi, 2010)
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Baliwati,
A. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Liberty:Jogjakarta.
2.
http://bankdata.depkes.go.id._profil_kesehatan_indonesia,
2009 (Diakses pada 15 Mei 2012)
3.
Imelda.
2009. Perawatan Kehamilan dan Bayi. Pustaka Pelajar : Jakarta
4.
Mansjoer,
A. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. EGC : Jakarta.
5.
Muliarini,
P. 2010. Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat Selama Kehamilan. EGC : Jakarta.
6.
Nursalam,
2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi,
Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
7.
Nursalam,
2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
8.
Prawirohardjo,
S. 2009. Ilmu Kebidanan. FKUI : Jakarta
9.
Profil
Dinas Kesehatan Jombang, 2011
10. Proverawati, A. 2010.
Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Medical Book : Jogjakarta:
11. Puskesmas Mojoagung.
2011
12. Ridwan. 2009.
Http://stetoskopmerah.blogspot.com/2009/04/studi_kasus_ kontrol_faktor_biomedis_html
(diaskes tanggal 20 Juni 2012)
13. Rustam, M. 2005.
.Sinopsis Obstetri. EGC : Jakarta.
14. Saifudin, B. 2007.
Ilmu Kebidanan. YBPP : Jakarta.
15. Sediaoetamo, A. 2010.
Pengantar Ilmu Gizi. Dian Rakyat:Bandung
16. Syafiq, M. 2010. Gizi
untuk Kesehatan Masyarakat. FKUI : Jakarta.
17. Sulistyoningsih, H.
2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu : Jogjakarta.
18. Tarwoto. 2007. Buku
Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Transinfo Medika : Jakarta.
19. Varney, H. 2007.
Asuhan Kebidanan. EGC : Jakarta.
20. Ummi, H. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Fisiologis. Salemba Medika : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar