KONSEP
KELUARGA
1. Pengertian keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) keluarga adalah
unit terkecil dan tinggal disatu tempat atau atau yang terdiri dan kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disatu tempat atau atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Effendy, 2004).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
(Effendy, 2004).
2.
Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembimbing keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
(Effendy, 2004).
3.
Tugas Keluarga dalam
Bidang Kesehatan, antara lain:
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas yang ada
(Effendy, 2004).
4.
Tipe Keluarga
a. Keluarga inti
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama.
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga. (Effendy, 2004).
5.
Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak
memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan perkembangan anak.
c. Fungsi ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Fungsi pendidikan
Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, mendidik anak
sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. (Effendy, 2004).
6. DAFTAR PUSTAKA
1.
Adi,
R. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan
Hukum. Edisi 1. Jakarta: Granit
2. Alimul, Hidayat. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Rineka Cipta.
3. . 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
4. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
5.
Azwar,
Saifudin. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta
Pustaka Pelajar.
6.
Widodo,
Darmowandoyo, 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Anak Infeksi dan Penyakit Tropis. Edisi Pertama. Jakarta : Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI:367-375
7.
Depkes
RI. 2010. Angka Kejadian tifus di Indonesia.
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf. Diakses 23/01/2013.
8.
Dinkes
Jombang. 2012. Jumlah kejadian tifoid di Jombang. Dinkes Jombang.
9.
Dorotyh
E. Johnson, 2006. Nursing Theorists and Their Work. St. Louis, Missouri.
USA. Westline Industrial Drive.
10.
Effendy.
2004. Dasar-dasar Kepewatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC.
11.
Faisal.
2004. Macam-macam penyakit menular dan pencegahannya. Jakarta:Pustaka
Populer Obor.
12.
Hadisaputro.
Masalah Demam tifoid. http://digilib.unimus.ac.id. Diakses 23/01/2013.
13.
Hidayati.
2010. Faktor penyebab penyakit tifoid. http://ejournal.uin-malang.ac.id.
Diakses 12/02/2013.
14.
Kusrini,
Koniyo Andri. Tuntutan Praktis Membangun
Sistem Informasi Akutansi dengan Visual basic dan Mocrosoft SQL Server. Yogyakarta.
C.V ANDI OFFSET
15.
Mansjoer.
2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FKUI.
16.
Ngastiyah.
2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC.
17.
Notoatmodjo,
2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
18. . 2007. Kesehatan Masyarakat,
Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
19.
.
2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
20.
Nursalam.
2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika.
21.
Rampengan.
2008. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Jakarta. EGC.
22.
Riana
Afriadi. 2008. Penyakit Perut. Bandung. Puri Delco.
23.
Sunaryo.
2004. Psikologi Keperawatan. Jakarta. EGC.
24.
Suprajitno.
2004. Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta. EGC.
25.
Surininah.
2009. Buku Pintar Mengasuh Batita. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
26. Timmreck, TC. 2005. Epidemiologi
Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
27.
Walgito.
2007. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung. Penerbit Andi.
28.
Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika.
29. Widoyono. 2012. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta. Erlangga.
30.
Yanuar. 2008. Penyakit Perut. Puri Delco. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar