TEORI
KEPERAWATAN PERILAKU DOROTHY E. JOHNSON
Teori
sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit
atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagi individu.
Model
konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan sistem
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun
eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu sistem, didalamnya terdapat komponen
subsistem yang membentuk sistem tersebut, diantaranya komponen subsistem yang
membentuk sistem perilaku.
a. Sistem perilaku (behavioral system).
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara
bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi
dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang
dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa
dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan
dijelaskan. Manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas
dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa
tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup
fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
b. Subsistem.
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk
dikerjakan, bagian-bagian sistem berubah menjadi subsistem-subsistem dengan
tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus
sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain
atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh
Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem
ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan
pembelajaran. Sistem yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di kontrol oleh faktor biologis, psikologi dan
sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah ingestif, Achievement,
Agresif, Eliminasi, Seksual,
Gabungan/tambahan.
Komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku menurut
Johnson adalah
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai
ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengeluran segala sesuatu dari sampah atau
barang yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
Berdasarkan subsistem tersebut diatas, maka akan
terbentuk sebuah sistem perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa
dalam mengatasi permasalahan keperawatan tersebut harus dapat berfungsi sebagai
pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal
ini adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau
potensial oleh kesakitan atau ketidak- seimbangan penyesuaian dengan
lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu
berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Adi,
R. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan
Hukum. Edisi 1. Jakarta: Granit
2. Alimul, Hidayat. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Rineka Cipta.
3. . 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
4. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
5.
Azwar,
Saifudin. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta
Pustaka Pelajar.
6.
Widodo,
Darmowandoyo, 2002. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis. Edisi Pertama. Jakarta : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FKUI:367-375
7.
Depkes
RI. 2010. Angka Kejadian tifus di Indonesia.
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf. Diakses 23/01/2013.
8.
Dinkes
Jombang. 2012. Jumlah kejadian tifoid di Jombang. Dinkes Jombang.
9.
Dorotyh
E. Johnson, 2006. Nursing Theorists and Their Work. St. Louis, Missouri.
USA. Westline Industrial Drive.
10.
Effendy.
2004. Dasar-dasar Kepewatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC.
11.
Faisal.
2004. Macam-macam penyakit menular dan pencegahannya. Jakarta:Pustaka
Populer Obor.
12.
Hadisaputro.
Masalah Demam tifoid. http://digilib.unimus.ac.id. Diakses 23/01/2013.
13.
Hidayati.
2010. Faktor penyebab penyakit tifoid. http://ejournal.uin-malang.ac.id.
Diakses 12/02/2013.
14.
Kusrini,
Koniyo Andri. Tuntutan Praktis Membangun
Sistem Informasi Akutansi dengan Visual basic dan Mocrosoft SQL Server. Yogyakarta.
C.V ANDI OFFSET
15.
Mansjoer.
2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FKUI.
16.
Ngastiyah.
2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC.
17.
Notoatmodjo,
2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
18. . 2007. Kesehatan Masyarakat,
Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
19.
.
2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
20.
Nursalam.
2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika.
21.
Rampengan.
2008. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Jakarta. EGC.
22.
Riana
Afriadi. 2008. Penyakit Perut. Bandung. Puri Delco.
23.
Sunaryo.
2004. Psikologi Keperawatan. Jakarta. EGC.
24.
Suprajitno.
2004. Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta. EGC.
25.
Surininah.
2009. Buku Pintar Mengasuh Batita. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
26. Timmreck, TC. 2005. Epidemiologi
Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
27.
Walgito.
2007. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung. Penerbit Andi.
28.
Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika.
29. Widoyono. 2012. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta. Erlangga.
30.
Yanuar. 2008. Penyakit Perut. Puri Delco. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar