SEKILAS
TENTANG FLU BURUNG
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pembangunan
kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar masyarakat, yaitu
hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan
kesehatan dihadapkan pada berbagai permasalahan penting antara lain disparitas
status kesehatan; beban ganda penyakit; kualitas, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan; pelindungan masyarakat di bidang obat dan makanan; serta
perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa masalah penting lainnya yang perlu
ditangani segera adalah peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan
kesehatan, penanganan masalah gizi buruk, penanggulangan wabah penyakit
menular, pelayanan kesehatan di daerah bencana, dan pemenuhan jumlah dan
penyebaran tenaga kesehatan.
Langkah-langkah
yang telah ditempuh adalah peningkatan akses kesehatan terutama bagi penduduk
miskin melalui pelayanan kesehatan gratis; peningkatan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular seperti penyakit flu burung
1.2
Tujuan
Untuk
mengetahui dan memahami upaya-upaya penanggulangan dan pencegahan terhadap
dua penyakit yang berasal dari
lingkungan sekitar yaitu flu burung dan penyakit demam berdarah Untuk
memberikan pemahaman upaya kesehatan masyarakat dalam rangka mengurangi
presentase angka kematian bayi danibu melahirkan.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Penyakit
flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas.
Sejarah dunia telah mencatat tiga pandemi besar yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A. Pandemi pertama terjadi pada tahun 1918 berupa flu Spanyol
yang disebabkan oleh subtipe H1N1 dan memakan korban meninggal 40 juta orang.
Pandemi ini sebagian besar terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Pandemi kedua
terjadi pada tahun 1958 berupa flu Asia yang disebabkan oleh H2N2 dengan korban
4juta jiwa. Pandemi terakhir terjadi pada tahun 1968 berupa flu Hongkong yang
disebabkan oleh H3N2 dengan korban 1 juta jiwa.
Penyebab
flu burung adalah virus influenza tipe A. Virus influenza termasuk famili
Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift,
Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Berdasarkan sub tipenya
terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N). Kedua huruf ini digunakan
sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
a.
Faktor agen: Penyebab flu burung adalah
virus influenza tipe A. Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus
influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat
menyebabkan epidemi dan pandemi
b.
Factor host: Sebagian besar penderita
gejala AI (H5N1) pada dasarnya sama dengan influenza lainnya awal demam lebih
38° C dan gejala saluran napas bawah. Diare,muntah-muntah, nyeri perut, nyeri
dada dan perdarahan dari hidung dan gusi pada beberapa penderita.
c.
Faktor environment: ayam yang terinfeksi
flu burung.
d.
Port of entry and exit: saluran nafas
BAB
III PEMBAHASAN
3.1
Cara Pencegahan
a.
Pada Unggas:
Pemusnahan
unggas/burung yang terinfeksi flu burung Vaksinasi pada unggas yang sehat
b.
Pada Manusia:
Kelompok
berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang) Mencuci tangan dengan
desinfektan dan mandi sehabis bekerja.Hindari kontak langsung dengan ayam atau
unggas yang terinfeksi flu burung.Menggunakan alat pelindung diri. (contoh :
masker dan pakaian kerja).Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
Membersihkan
kotoran unggas setiap hari.
c.
Masyarakat umum
1)
Memilih
daging yang baik dan segar.
2)
Memasak
daging ayam minimal 80 ̊C
selama 1 menit dan telur minimal 64 ̊ C selama 5 menit (atau sampai air atau kuahnya mendidih
cukup lama).
3)
Menjaga
kesehatan dan ketahanan umum tubuh dengan makan, olahraga, dan istirahat yang
cukup.
4)
Segera
ke dokter/puskesmas/rumah sakit bagi masyarakat yang mengalami gejala-gejala di
atas.
3.2
PEMBERANTASAN
Orang
yang kontak dengan unggas (misalnya peternak ayam) harus menggunakan masker,
baju khusus, kaca mata renang. Membatasi lalu lintas orang yang masuk ke
peternakan. Mendisinfeksi orang dan kendaraan yang masuk ke peternakan. Mendisinfeksi
peralatan peternakan. Mengisolasi kandang dan kotoran dari lokasi peternakan.
3.3
PENGOBATAN / PENATALAKSANAAN
Seseorang
yang terkena flu harus istirahat dan tidur yang cukup dan banyak minum. Obat
demam dan sirup obat batuk berguna untuk meringankan gejala. Apabila tidak ada
infeksi karena bakteri, obat antibiotika jangan dipakai. Pasien juga perlu
menjaga kebersihan diri dan sering cuci tangan untuk menghindari penyebaran
virus dari tangan yang kena virus sewaktu menyentuh hidung atau mulut. Aspirin
tidak boleh digunakan untuk anak-anak, karena dapat mengakibatkan sindrom Reye.
Penderita yang memiliki kekebalan melawan penyakit yank rendah atau apabila
terjadi tanda-tanda memburuknya kondisi badan, perlu segara meminta nasehat
dokter.Flu burung H5N1 pada umumnya lebih menyengsarakan daripada flu biasa,
dan seringkali memerlukan perawatan di rumah sakit. Penderita harus
berkonsultasi ke dokter sesegara mungkin. Berberapa obat anti virus mungkin
efektif untuk pengobatan penyakit itu.
BAB
IV P E N U T U P
4.1
KESIMPULAN
Flu
burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (AI).
Penyakit ini menyerang unggas dan manusia. Penyakit ini sangat berbahaya karena
bisa mematikan. Gejala utamanya mirip dengan flu biasa namun lebih ekstrim,
misalnya suhu tubuh yang terlalu tinggi dan sebagainya. Pengobatan penyakit ini
bisa dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit dan dengan pemberian
tamiflu. Untuk pencegahannya bisa dilakukan dengan enjaga kebersihan
lingkungan, pengolahan unggas sampai benar-benar matang dan dengan vaksinasi
pada unggas
Upaya
menurunkan kematian ibu merupakan masalah kompleks yang melibatkan berbagai
aspek dan disiplin ilmu termasuk faktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat
sebagai mata rantai yang berkaitan. Sehingga, selain komitmen politik
pemerintah sebagai pengambil keputusan yang akan menentukan arah dan prioritas
pelayanan kesehatan, juga diperlukan partisipasi masing-masing individu dalam
upaya pencegahan.
4.2
SARAN
Tidak
ada intervensi tunggal yang mampu menyelesaikan masalah kematian ibu. Oleh
karena itu, berbagai upaya untuk mengatasi hal ini melalui Strategi
Menyelamatkan Persalinan Sehat, meskipun dalam pelaksanaannya masih menemui
beberapa kendala, perlu untuk didukung. Kesehatan ibu adalah hal yang vital
bagi keberlangsungan hidup manusia dan hal ini menjadi tanggung jawab kita
bersama untuk memelihara dan meningkatkannya. Untuk masyarakat umum diharapkan
bisa memperhatikan lingkungaan hidup di sekitarnya supaya tetap sehat dan
terbebas dari infeksi flu burung.
Semua
yang terlibat (peternak, pedagang, masyarakt umum, pemerintah) mampu
bekerjasama dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.Bagi pemerintah hendaknya
menyosialisasikan hal-hal yang berhubungan dengan penyakit ini kepada
masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
1)
Santoso,
M., Salim, H., Alim, H., Avian influenza (flu burung). 2005: Jakarta, Cermin
dunia Kedokteran.
2) Anorital,Epidemiologi
avian influenza Denpasar, Desember 2005. Kumpulan makalah pelatihan penanganan
sampel flu burung (avian influeza).
3)
Fadhilah,
Siti. pencegahan flu burung . Retrived 18 maret 2010 from:http://www.madina.on
line.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar