SEKILAS
TENTANG KOTRASEPSI
1.
Pengertian
Kontrasepsi
ialah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap.
Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan
obat/alat, atau dengan operasi (Mansjoer, 2009 : 350).
Kontrasepsi
ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat
bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen (Wiknjosastro, 2005 : 534).
Kontrasepsi
atau anti konsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya
konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan (Mochtar, 2002)
2.
Prinsip Kerja Kontrasepsi
Prinsip
kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel sperma. Ada
tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun yang
bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur (ovulasi), kedua menahan
masuknya sperma ke dalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum dan ketiga
adalah menghalangi nidasi. Contoh pertama adalah kontrasepsi hormonal steroid,
baik pil, suntikan dan implan. Contoh kedua terdiri dari kondom, mangkok
vagina, spermisida, dan ligasi tuba, dan vas deferens. Khusus diterapkan pada
laki-laki adalah sanggama terputus dan vasektomi, dimana pada kedua cara
tersebut, sperma tersebut tidak pernah mencapai pada saluran kelamin wanita.
Cara ketiga adalah IUD atau AKDR. Cara kontrasepsi tersebut mempunyai
efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikan pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya kehamilan (Simbolon, 2010).
3.
Tujuan
Tujuan
utama program KB Nasional adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan
tingkat/angka kematian ibu dan bayi, serta penaggulangan masalah kesehatan
reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas (Setyaarum, 2009 :
28).
Menurut
Mansjoer (2009), pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan
kontrasepsi yaitu:
1)
Menunda
kehamilan. Pasangan dengan istri berusia di bawah 20 tahun dianjurkan menunda
kehamilannya
2)
Menjarangkan
kehamilan (mengatur kesuburan). Mas saat istri berusia 20-30 tahun adalah yang
paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
3)
Mengakhiri
kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri di atas 30 tahun,
dianjurkan mengakhiri kehamilan setelah memiliki 2 anak.
4.
Syarat
Hendaknya
kontrasepsi memenuhi syarat seperti berikut :
1)
Aman
pemakaiannya dan dapat dipercaya
2)
Efek
samping yang merugikan tidak ada
3)
Lama
pemakaiannya dapat diatur sesuai keinginan
4)
Tidak
mengganggu hubungan persetubuhan
5)
Tidak
memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya
6)
Cara
penggunaannya sederhana
7)
Harganya
murah supaya dapat dijangkau mesyarakat luas
8)
Dapat
diterima pasangan suami istri
5.
Macam-macam Alat Kontrasepsi
Metode
kontrasepsi dapat dikelompokkan menjadi enam macam, yakni:
1).
Metode perintang
Metode
ini bekerja dengan cara menghalangi pertemuan antara sel sperma dengan sel
telur ketika melakukan hubungan seksual (merintangi pembuahan). Diantaranya:
1)
Kondom.
2)
Spermisida.
3)
Diafragma.
2).
Metode Hormonal
1)
Pil
KB.
2)
Susuk/implan.
3)
Suntik
KB.
3).
Metode Intra Uterine Device (IUD) / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4).
Metode operasi (sterilisasi).
1)
MOW
(Metode Operasi Wanita).
2)
MOP
(Metode Operasi Pria).
5).
Metode Alami
1)
Pantang
Berkala.
2)
Metode
Pengecekan Lendir Serviks.
3)
Senggama
Terputus (Coitus Interuptus).
4)
Metode
Suhu Tubuh Basal.
5)
Metode
Amenorhoe Laktasi (MAL)
6)
Simptotermal
7)
Metode
Darurat
Metode
darurat adalah cara untuk menghindari kehamilan setelah terlanjur melakukan
hubungan seksual tanpa pelindung (Mansjoer, 2009).
DAFTAR
PUSTAKA
- Azwar, Saifuddin, 2010, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 155-157
- BKKBN, 2011, Pasutri Jarang Pake Kontrasepsi BKKBN Turunkan 35 Ribu Bidan, http://ekbis.rmol.co/read/2011/10/02/41128/Pasutri-Jarang-Pake-Kontrasepsi-BKKBN-Turunkan-35-Ribu-Bidan, diakses tanggal 14 Januari 2013
- Depkes, 2011, Situasi Upaya Kesehatan, http://www.depkes.go.id/downloads/ Profil_Data_Kesehatan_Indonesia_Tahun_2011.pdf, diakses tanggal 13 Januari 2013
- Depkes, 2011, Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur, gizi.depkes.go.id/anemia/Pedoman%20Anemia% 20Gizi.doc, diakses tanggal 18 Januari 2013
- Dinkes Jatim, 2011, Situasi Upaya Kesehatan, http://dinkes.Jatimprov .go.id/userfile/dokumen/1321926974_Profil_Kesehatan_Provinsi_Jawa_Timur_2011.pdf, diakses tanggal 13 Januari 2013.
- Dinkes Jombang, 2011, Situasi Derajat Kesehatan, http://www.jombangkab. go.id/egov/SatKerDa/page/1.2.6.2/2011%20Profil%20Kesehatan%20Bab%20IV.pdf, diakses tanggal 12 Januari 2013
- Dinkes Jombang, 2010, Situasi Upaya Kesehatan, http://www.jombangkab. go.id/egov/SatKerDa/page/1.2.6.2/2010%20Profil%20Kesehatan%20Bab%20IV.pdf, diakses tanggal 12 Januari 2013
- Dinkes Jombang, 2009, Situasi Upaya Kesehatan, http://www.jombangkab. go.id/egov/SatKerDa/page/1.2.6.2/2009%20Profil%20Kesehatan%20Bab%20IV.pdf, diakses tanggal 12 Januari 2013
- Hartanto, Hanafi, 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta : 26-27
- Hidayat, Azis Alimul, 2009, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta : 60-79
- Humas BKKBN Jatim, 2012, BKKBN Ajak Ulama Dukung Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Ber-KB, http://www.bkkbnjatim.com /berita.php?p=berita_detail&id=705, diakses tanggal 14 Januari 2013
- Humas BKKBN Jatim, 2012, Upayakan Optimalisasi Pelayanan KB, Gelar Temu Koordinasi bersama IBI dan Dinkes, http://www.bkkbnjatim.com /berita.php?p=berita_detail&id=470, diakses tanggal 13 Januari 2013
- Mansjoer, Arif, 2009, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaplus, Jakarta : 350-355
- Manuaba, Ida Bagus, 2005, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta : 441-444
- Mochtar, Rustam, 2002, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta : 268-276
- Nazir, Moh, 2009, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor : 84-85
- Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta : 92
- Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta : 35-36
- Nursalam, 2011, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta : 109-111
- Saryono, 2011, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendekia, Yogyakarta : 66-70
- Setyaarum, Dyah Noviawati, 2009, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Muha Medika, Yogyakarta : 96-115
- Simbolon, Desnal, 2010, Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil Pada Akseptor KB Di Desa Pandiangan Kecamatan Laeparira Kabupaten Dairi, http://repository.usu .ac.id/bitstream/123456789/20492/7/09E02377.pdf, diakses tanggal 23 Februari 2013
- Sobur, Alex, 2011, Psikologi Umum, CV Pustaka Setia, Bandung : 446 – 497
- Suparyanto, 2011, Wanita Usia Subur (WUS), http://dr.suparyanto. blogspot.com/2011/10/wanita-usia-subur-wus.html, diakses tanggal 20 Januari 2013
- Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung : 147
- Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta : 93-98
- Syaifuddin, Abdul Bari, 2006, Buku Pelayanan Praktis Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : MK-29
- Varney, Helen, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC, Jakarta :462-465
- Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : 534
Tidak ada komentar:
Posting Komentar