ARAK DAN KHAMR
Yan Karta Sakamira
18 Januari 2018
KHAMR HARAM DIMINUM
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ
عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ
الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ
وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ
أَنتُم مُّنتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberun-tungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbul-kan
permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan khamr dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu).” [QS. Al-Maa-idah : 90-91]
MINUM KHAMR SHALATNYA TIDAK DITERIMA SELAMA 40 HARI
Dan dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ، فَمَنْ
شَرِبَهَا لَمْ تُقْبَلْ صَلاَتُهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، فَإِنْ مَاتَ وَهِيَ
فِيْ بَطْنِهِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً.
“Khamr adalah induk dari segala kejahatan, barangsiapa meminumnya, maka
shalatnya tidak diterima selama 40 hari, apabila ia mati sementara ada khamr di
dalam perutnya, maka ia mati sebagaimana matinya orang Jahiliyyah.” (HR: ath-Thabrani)
PECANDU KHAMR SEPERTI PENYEMBAH BERHALA
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُدْمِنُ الْخَمْرِ كَعَابِدِ وَثَنٍ.
‘Pecandu khamr seperti penyembah berhala.’” (HR: Ibnu Majah)
PECANDU KHAR TIDAK AKAN MASUK SURGA
Dan dari Abud Darda’, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ
الْخَمْرِ.
“Pecandu khamr tidak akan masuk Surga.” (HR: Ibnu Majah)
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KHAMR DILAKNAT
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لُعِنَتِ الْخَمْرُ عَلَى عَشْرَةِ
أَوْجُهٍ بِعَيْنِهَا وَعَاصِرِهَا وَمُعْتَصِرِهَا، وَبَائِعِهَا وَمُبْتَاعِهَا،
وَحَامِلِهَا وَالْمَحْمُولَةِ إِلَيْهِ، وَآكِلِ ثَمَنِهَا، وَشَارِبِهَا
وَسَاقِيهَا.
‘Khamr dilaknat pada sepuluh hal; (1) pada zatnya, (2) pemerasnya, (3)
orang yang memerasnya untuk diminum sendiri, (4) penjualnya, (5) pembelinya,
(6) pembawanya, (7) orang yang meminta orang lain untuk membawanya, (8) orang
yang memakan hasil penjualannya, (9) peminumnya, dan (10) orang yang
menuangkannya.’” (HR: Ibnu Majah, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i)
SEMUA YANG MEMABUKAN ADALAH KHAMR
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ
حَرَامٌ.
‘Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr haram
hukumnya.’”(HR: Ibnu Majah, Muslim)
SETIAP YANG MEMABUKAN HARAM
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang bita’, yaitu arak yang dibuat dari
madu, dan penduduk Yaman biasa meminumnya, lalu beliau bersabda,
كُلُّ شَرَابٍ أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ.
‘Setiap minuman yang memabukkan, maka hukumnya haram.’” (HR: Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i)
MINUM SEDIKIT KHAMR TETAP HARAM
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ وَمَا أَسْكَرَ
كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ.
‘Setiap yang memabukkan hukumnya haram, dan apa yang banyaknya
memabukkan, maka sedikitnya pun tetap haram.’” (HR: Ibnu Majah, Nasa’)
DILARANG MEMBELA PEMABUK UNTUK MENCELAKAKAN SESAMA MUSLIM
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Seorang pemabuk
dihadapkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau memerintahkan
agar ia dipukul. Di antara kami ada yang memukul dengan tangan, dengan sandal,
ada pula yang memukul dengan baju. Ketika orang itu berlalu, seseorang berkata,
‘Celakalah ia, semoga Allah menghinakannya.’ Maka Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَكُوْنُوْا عَوْنَ الشَّيْطَانِ
عَلَى أَخِيْكُمْ.
‘Janganlah kalian menjadi penolong syaitan untuk mencelakakan saudara
kalian.’” (HR: Bukhari, Abi Dawud)
Semoga bermanfaat. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar