SYUKUR
Yan Karta Sakamira
15 Januari 2018
Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya, dengan
lisannya mengucapkan Alhamdulillah, melalui hati berupa persaksian dan
kecintaan kepada Allah, melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan
kepada Allah.
SYUKUR ADALAH SIFAT ALLAH
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy-Syura: 23).
SYUKUR ADALAH SIFAT NABI
Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘Alaihissalam,
ذرية من حملنا مع نوح إنه كان عبدا
شكور
“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.
Sesungguhnya Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur” (QS. Al-Isra: 3).
Allah Ta’ala menceritakan sifat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam:
إن إبراهيم كان أمة قانتا لله حنيفا
ولم يك من المشركين* شاكرا لأنعمه اجتباه وهداه إلى صراط مستقيم
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan
lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
orang-orang yang musyrik, Dan ia senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Allah,
Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus” (QS. An-Nahl:
120-121).
Dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha,
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه
وسلَّمَ ، إذا صلَّى ، قام حتى تفطَّر رجلاه . قالت عائشةُ : يا رسولَ اللهِ !
أتصنعُ هذا ، وقد غُفِر لك ما تقدَّم من ذنبك وما تأخَّرَ ؟ فقال ” يا عائشةُ !
أفلا أكونُ عبدًا شكورًا
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika beliau shalat,
beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya,
‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah
diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda:
‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (HR.
Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).
SYUKUR ADALAH IBADAH
Allah Ta’ala berfirman,
فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون
“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah
kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS. Al Baqarah: 152)
Allah Ta’ala juga berfirman,
يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما
رزقناكم واشكروا لله إن كنتم إياه تعبدون
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
hanya kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah: 172).
SYUKUR SIFAT ORANG BERIMAN
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ
أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ
أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ
صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu
baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati.
Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia
tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma, ia berkata,
مُطِرَ النَّاسُ على عهدِ النَّبيِّ
صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أصبحَ
منَ النَّاسِ شاكرٌ ومنهم كافرٌ قالوا هذهِ رحمةُ اللَّهِ وقالَ بعضُهم لقد صدقَ
نوءُ كذا وكذا
“Ketika itu hujan turun di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, lalu
Nabi bersabda, ‘Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur
nikmat. Orang yang bersyukur berkata, ‘Inilah rahmat Allah.’ Orang yang kufur
nikmat berkata, ‘Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu’” (HR. Muslim
no.73).
MUKMIN BANYAK MENYEBUT RASA SYUKUR
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan nikmat yang diberikan oleh Rabbmu, perbanyaklah menyebutnya” (QS.
Adh-Dhuha: 11).
SYUKUR SARANA MENCARI RIDHA ALLAH
Allah Ta’ala berfirman,
وإن تشكروا يرضه لكم
“Jika kalian ingkar, sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian. Dan
Allah tidak ridha kepada hamba-Nya yang ingkar dan jika kalian bersyukur Allah
ridha kepada kalian” (QS. Az-Zumar: 7).
SYUKUR MENYELAMATKAN DARI ADZAB ALLAH
Allah Ta’ala berfirman,
ما يفعل الله بعذابكم إن شكرتم وآمنتم
“Tidaklah Allah akan mengadzab kalian jika kalian bersyukur dan
beriman. Dan sungguh Allah itu Syakir lagi Alim” (QS. An-Nisa: 147).
SYUKUR MENAMBAH NIKMAT ALLAH
Allah Ta’ala berfirman,
وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim:
7).
SYUKUR MENDAPATKAN PAHALA
Ta’ala berfirman,
وسنجزي الشاكرين
“Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran” (QS.
Al Imran: 145).
SYUKUR TANDA TAQWA
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ
وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu
adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS. Ali Imran: 123).
MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA ORANG LAIN, TANDA BERSYUKUR
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
لا يشكر الله من لا يشكر الناس
“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak
bersyukur kepada Allah” (HR. Tirmidzi no.2081, ia berkata: “Hadits ini hasan
shahih”).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
مَن صُنِعَ إليهِ معروفٌ فقالَ
لفاعلِهِ : جزاكَ اللَّهُ خيرًا فقد أبلغَ في الثَّناءِ
“Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia
membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu
dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa
syukurnya” (HR. Tirmidzi no.2167).
QANA'AH MEMBUAT HATI BERSYUKUR
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
كن وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن
قنِعًا تكن أشْكَرَ الناسِ
“Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling
berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang
paling bersyukur”(HR. Ibnu Majah no. 3417).
Wara’ artinya: adalah meninggalkan hal-hal yang dapat membahayakan
nasib kita di akhirat, termasuk di dalamnya adalah meninggalkan hal-hal yang
haram dan syubhat karena perkara syubhat itu terkadang merupakan hal
membahayakan nasib seseorang di akhirat.
Zuhud adalah meninggalkan semangat untuk meraih hal yang tidak
bermanfaat bagi akhirat seperti berlebihan dalam hal-hal yang mubah yang dapat
membuat seseorang lalai dari ketaatan kepada Allah
Qana’ah artinya: senantiasa merasa cukup atas nikmat yang diberikan
Allah kepada kita.
UNGKAPKAN RASA SYUKUR DENGAN SUJUD SYUKUR
Rasulullah bersabda:
عن أبي بكرة نفيع بن الحارث رضي الله
عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا جاءه أمر بشر به خر ساجدا؛ شاكرا
لله
“Dari Abu Bakrah Nafi’ Ibnu Harits Radhiallahu’anhu ia berkata,
‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang
menggemberikan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah” (HR. Abu Daud no.2776).
UNGKAPKAN RASA SYUKUR DENGAN DZIKIR
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
من قال حين يصبح: اللهم ما أصبح بي من
نعمة أو بأحد من خلقك فمنك وحدك لا شريك لك، فلك الحمد ولك الشكر. فقد أدى شكر
يومه، ومن قال ذلك حين يمسي فقد أدى شكر ليلته
“Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni’matin
au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa
lakasy syukru.”
(Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari ini atau yang
Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu
hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya
untuk-Mu)
Maka ia telah memenuhi harinya dengan rasa syukur. Dan barangsiapa yang
mengucapkannya pada sore hari, ia telah memenuhi malamnya dengan rasa syukur”
(HR. Abu Daud no.5075).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar