HALAL MAKAN SEMBELIHAN AHLI KITAB
Yan Karta Sakamira
3 Januari 2018
Allah berfirman:
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ
الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ
وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ ۖ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا
آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي
أَخْدَانٍ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan
(sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan
kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang
menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu,
bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak
dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa
yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah
amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi”. (QS. al-Maidah:
5)
Perkataan ahli kitab adalah suatu ungkapan yang bersifat umum, meliputi
seluruh macam makanan sembelihannya, biji-bijiannya dan sebagainya. Semua itu
halal buat kita, selam barang-barang tersebut tidak termasuk katogiri haram,
karena zatnya seperti darah, bangkai dan daging babi. Semua ini tidak boleh
kita makan dengan ijma’ ulama, baik barang-barang tersebut makanan ahli kitab
ataupun milik orang muslim.
Sumber: Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, PT.
Bina Ilmu, 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar