PAKAIAN WANITA MUSLIMAH
Yan Karta Sakamira
18 Januari 2018
PAKAIAN MUSLIMAH HENDAKNYA MENUTUPI SEMUA TUBUHNYA
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ
لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ
جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ
غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59).
MUKA DAN TELAPAK TANGAN MUSLIMAH YANG BOLEH TERLIHAT
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu‘anha, beliau berkata,
أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ
دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا
ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ
لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ
وَكَفَّيْهِ
Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi
wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu‘alaihi
wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang
wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya
kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.
(HR. Abu Daud 4140)
MUSLIMAH DILARANG MEMPERLIHATKAN PERHIASANNYA
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ
مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31).
MUSLIMAH DILARANG TABARRUJ
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا
تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj
seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).
Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan
kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat
menggoda kaum lelaki.
MUSLIMAH DILARANG BERPAKAIAN TIPIS DAN KETAT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu :
Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.”
(HR.Muslim)
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun
adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan
bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib
ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya
mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, 125-126)
MUSLIMAH DILARANG MENGGUNAKAN PARFUM SAAT MELEWATI KAUM PRIA
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ
فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria
agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i,
Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad.)
MUSLIMAH DILARANG BERPAKAIAN SEPERTI PRIA
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,
لَعَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه
وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum
wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)
MUSLIMAH DILARANG MEMAKAI PAKAIAN SYUHRAH
Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى
الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ
أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan
mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya
dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Pakaian syuhrah: pakaian mewah untuk mencari ketenaran atau popularitas.
MUSLIMAH DILARANG MEMAKAI SALIB
Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,
كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ
الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْداً فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ
الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ
“Dulu kami pernah berthowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah),
lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul
Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib
tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat
semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad.)
MUSLIMAH DILARANG MEMAKAI PAKAIAN YANG BERGAMBAR MAKHLUK BERNYAWA
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada
kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya
dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا
يَوْمَ القِيَامَةِ الذِّيْنَ يُشَبِّهُوْنَ ِبخَلْقِ اللهِ
”Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat
adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (HR: Bukhari, Muslim, Nasa’i dan
Ahmad)
Semoga bermanfaat. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar