PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Minggu, 11 November 2012

SEKILAS TENTANG PERILAKU

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PERILAKU

1.    Pengertian Perilaku
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri, yang mempunyai bentangan yang luas mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpikir, persepsi dan emosi. Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktifitas organisme, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung ( Notoatmodjo, 2007).
Perilaku dan gejala yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan hidup terutama perilaku manusia. Faktor keturunan merupakan konsep dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk hidup itu selanjutnya, sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku tersebut.

2.    Bentuk – bentuk perilaku
Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2007) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku ke dalam tiga domain atau ranah/ kawasan yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affetive domain) dan ranah psikomotor (psychomotor domain), meskipun kawasan – kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut yang terdiri dari:

A).Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan yang tercakup dalam dominan kognitif, mempunyai 6 tingkatan meliputi : tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sistematis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

B).Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : kepercayaan (keyakinan), kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen tersebut membentuk sikap yang utuh. Sikap mempunyai 4 tingkatan meliputi : menerima (receiving), merespon (responding), menghargai (valuing) dan bertanggung jawab (responsible).

C).Praktik atau tindakan (practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap dari suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Praktek mempunyai tingkatan antara lain : persepsi (perception), respon terpimpin (guided respons), mekanisme (mechanism) dan adaptasi (adaptation). Setelah seseorang mengetahui stimulus kemudian seseorang itu mengadakan penelitian atau pendapat terhadap apa yang mempraktekkan apa yang diketahui atau dinilai baik.
Skinner (1938) dalam Notoatmodjo (2007), seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Berdasarkan rumus teori Skinner tersebut maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a).Perilaku tertutup
Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.

b).Perilaku terbuka
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau observable behavior.

3.    Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku
Dari penjelasan diatas dapat disebutkan bahwa perilaku itu terbentuk di dalam diri seseorang dan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu :
A).Faktor eksternal, yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri seseorang. Faktor eksternal atau stimulus adalah faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun non – fisik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi maupun politik.

B).Faktor internal, yaitu respon yang merupakan faktor dari dalam diri seseorang. Faktor internal yang menentukan seseorang merespon stimulus dari luar dapat berupa perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti dan sebagainya.
Dari penelitian – penelitian yang ada faktor eksternal merupakan faktor yang memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku manusia karena dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya dimana seseorang itu berada (Notoatmodjo, 2007).

4.    Bentuk – bentuk perubahan perilaku
Bentuk – bentuk perubahan perilaku menurut WHO dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

A).Perubahan alamiah (Natural changes)
Perilaku manusia selalu berubah, dimana sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik dan sosial budaya dan ekonomi, maka anggota – anggota masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan.

B).Perubahan rencana (Planned change)
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

C).Kesediaan untuk berubah (readiness to change)
Apabila terjadi suatu inovasi/ program-program pembangunan didalam masyarakat maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut.

5.    Strategi untuk perubahan perilaku
A).Menggunakan kekuatan/ kekuasaan/ dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga ia mau melakukan (berperilaku) seperti yang diharapkan. Cara ini akan menghasilkan perubahan perilaku yang cepat perubahan tersebut belum tentu akan berlangsung lama.

B).Pemberian informasi
Dengan memberikan informasi-informasi, cara-cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit akan meningkatkan masyarakat tentang hal tersebut.

C).Diskusi dan partisipasi
Masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga harus aktif berpartisipasi melalui diskusi – diskusi tentang informasi yang diterimanya.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Alimul, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta
2.    Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipka. Jakarta
3.    Azwar, Saifuddin. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
4.    Badriul, Hegar. 2005. Gumoh Bisa Mengganggu Pertumbuhan Bayi. http://www.suaramerdeka.com diakses tanggal 15 April 2012
5.    Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta
6.    Erlina. 2008. Gumoh dan Muntah. http://kuliahbidan.wordpress.com diakses tanggal 15 April 2012
7.    Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Nuha Medika. Yogyakarta
8.    Notoatmodjo, Soekitdjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
9.    Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Salemba Medika. Jakarta
10. Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
11. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra Cendikia. Yogyakarta
12. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu.             Yogyakarta
13. Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Salemba Medika. Jakarta
14. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung
15. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung
16. Wawan, A dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Salemba Medika. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar